Mengapa film dengan tema dan genre fiksi ilmiah itu menarik? Bagi saya yang merupakan fans model film ini, film fiksi ilmiah memiliki kandungan sains namun bukan merupakan ilmu pasti yang diterapkan ke dalam sebuah cerita. Sains merupakan hal pasti. Nyata. Fiksi? Jelas sebuah khayalan. Impian yang bisa dimiliki hanya satu orang atau jutaan lainnya di Bumi.

Film fiksi ilmiah punya pattern ataupola yang jadi panduan. Yaitu memprediksi apa yang belum terjadi saat ini tapi akan terjadi di masa depan. Mobil yang bisa terbang, misalnya. Atau mesin waktu. Atau teknik penggandaan alias kloning. Hal-hal ilmiah seperti itu dijadikan film yang memacu nalar pemikiran penontonnya.

Mungkin nggak mobil bisa terbang bebas seperti seekor burung? Apa masuk akal manusia dibuat kembarannya yang persis sama dalam segala hal? Hal-hal menantang otak dan kapasitas berpikir manusia seperti itu yang kemudian menjadi sebuah tontonan, selalu menarik. Apalagi jika dapat terwujud dan terbukti kebenarannya di masa depan.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

Mobil terbang di film "Blade Runner 2049" (Sumber gambar: The Art of VFX / Warner Bros)

Tapi tentu saja prediksi sains di film fiksi ilmiah masih lebih banyak yang tidak (atau belum) terbukti di kehidupan nyata. Bisa karena memang masih mustahil terjadi dengan teknologi saat ini. Atau masih memerlukan waktu lebih lama lagi agar bisa diwujudkan. Seperti hal-hal yang ditunjukkan dalam film-film berikut ini.

1. Film: Blade Runner.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

(Sumber gambar: Edit911)

Tahun rilis: 1982

Prediksi: Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence, Video Call, Mobil Terbang

Setting masa: Tahun 2019

Harrison Ford berperan di film ber-setting bulan November 2019 ini. Hey Sekarang bulan November tahun 2019, kan?! Anyway! Di sini teknologi kecerdasan buatan (atau A.I / Artificial Intellegence) menjadi tema penting.

Bagaimana dengan masa sekarang? 'Artificial Intelligence' yang sekarang ada mungkin tidak, atau belum, secanggih di film Blade Runner. Tapi sepertinya ini cuma soal waktu. Perusahaan Boston Dynamics sudah sering menunjukkan produk robot mereka yang dilengkapi kecerdasan buatan. Buat saya itu menakutkan.

Video Call seperti di film Blade Runner bukan lagi fiksi ilmiah buat kita. Siapa sih yang belum pernah merasakan video call saat ini? Walau koneksi internet RI masih jauh dari layak untuk menghadirkan video call sempurna (siapa ingat quote mantan Menteri Komunikasi internet cepat buat apa sih?) tapi setidaknya teknologi telepon dengan bertatap muka seperti di film lansiran 1982 itu sudah jadi hal biasa buat manusia di tahun 2019.

Mobil terbang. Oke ini memang belum sempurna, namun semakin banyak perusahaan dan individu yang bekerja keras untuk mewujudkannya. Yang sudah jadi hal normal baru kendaraan bertenaga listrik seperti mobil listrik keluaran Tesla.

Saat ini ada startup dari Jerman yang baru melakukan uji coba taksi terbang lima kursi. Masih dalam tahap uji coba sehingga belum bisa dikatakan sukses. Terlebih lagi hal ini berbahaya jika tidak didukung infrastruktur keselamatan terbaik. Jadi untuk melihat mobil terbang seperti di film Blade Runner, kamu masih harus menunggu lebih lama lagi.

https://www.youtube.com/watch?v=eogpIG53Cis

2. Film: Back to the Future: Part II.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

(Sumber gambar: Wallpapers Vista)

Tahun rilis: 1989

Prediksi: Mesin waktu, drones, sepatu dengan tali yang bisa mengikat sendiri, pindai wajah / face scanning, hover board

Setting masa: Tahun 2015

Film klasik trilogi tentang mesin waktu berbentuk mobil keren DeLorean. Di film kedua Back to the Future, setting dalam film tersebut adalah tahun 2015 dan di sana digambarkan berbagai hal futuristis pada tahun 2015. Banyak yang meleset (karena kita sudah melewati 2015), namun ada juga yang akurat walau tidak seperti dalam film.

Mesin waktu. Sesuatu yang sampai sekarang masih jadi impian liar manusia. Belum ada bukti solid kalau manusia bisa melakukan perjalanan antar waktu menggunakan mesin apa pun. Dan jika pun ada mungkin akan ditutup-tutupi karena mesin waktu akan mengubah fundamental dunia; mulai dari sisi agama hingga arah sejarah.

Drones bukan lagi hal futuristik karena semakin jadi bagian keseharian manusia. Tapi memang belum pernah saya lihat drone membawa jalan-jalan anjing peliharaan seperti di film itu. Drones baru berkutat di bagian fotografi dan pertanian. Dan juga militer; tapi itu tentu saja rahasia negara.

Sepatu yang bisa mengikat talinya sendiri. Yang sudah lihat filmnya mungkin kepingin punya sepatu Nike itu. Mereka memang sempat membuat sepatu legendaris tersebut untuk mengenang film BttF II tapi hanya untuk memorabilia. Benda yang cukup mirip dirilis dengan harga mahal US $350 dan tersedia di pasaran.

Hover Board atau skateboard tanpa roda yang mengambang di udara saat digunakan seperti di film itu belum terwujud di dunia nyata. Beberapa prototype memang sudah beredar, namun masih menggunakan roda dan potensial terbakar saat digunakan.

Pindai wajah sih bukan lagi hal futuristis karena sangat mungkin HP kamu (yang sedang digunakan untuk membaca artikel ini) memiliki fitur tersebut. Di film tahun 1989 itu proses scanning wajah digunakan untuk membuka pintu; sesuatu yang sebenarnya belum terjadi di rumah-rumah. Tapi untuk HP, teknologi 'Face Unlock' persis seperti di film BttF II.

https://www.youtube.com/watch?v=MdENmefJRpw

3. Film: The Island.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

(Sumber gambar: Everything Express)

Tahun rilis: 2005

Prediksi: Cloning atau penggandaan manusia

Setting masa: Tahun 2019

Sebenarnya tema kloning yang diusung film ini bukan hal futuristis. Ilmuwan sudah pernah melakukan kloning pada seekor domba yang diberi nama Dolly lebih dari dua dekade lalu. Tapi di film yang dibintangi Scarlett Johansson dan Ewan McGregor tersebut, manusialah objek yang mengalami kloning. Dan sampai hari ini kloning manusia masih dalam perdebatan karena dianggap melanggar etika dan secara umum praktek kloning tidak mendapat restu dari siapa pun dengan berbagai alasan.

https://www.youtube.com/watch?v=91SMVT1RiPA

4. Film: "2012.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

(Sumber gambar: Saturday Guy Blog)

Tahun rilis: 2009

Prediksi: Kiamat atau akhir dunia

Setting masa: Tahun 2012

Termasuk kategori film bencana yang dibuat berdasarkan ramalan Suku Maya di mana dunia akan berakhir pada 21 Desember tahun 2012; dimulai dengan berbagai bencana alam. Ramalan tinggal ramalan karena tahun berapa saat ini? Benar; sekarang tahun 2019. Ramalan kalian nggak terbukti, Suku Maya!

https://www.youtube.com/watch?v=ce0N3TEcFw0

5. Film/ anime/ manga/ video game: Hokuto no Ken / Fist of the North Star.

Prediksi masa depan dari film-film ini meleset, namun ada yang akurat

(Sumber gambar: Alpha Coders)

Tahun rilis: 1983

Prediksi: Perang Nuklir berujung kehancuran dunia

Setting masa: Tahun 199X

Di karya besar komikus Jepang Tetsuo Hara & Buronson ini, diceritakan kalau dunia di tahun 199X akan mengalami perang nuklir dan akibatnya dunia jadi gersang tidak layak untuk ditinggali karena kurang air bersih dan tanaman. Yang terjadi kemudian adalah hukum rimba di mana siapa yang kuat menjadi penguasa.

Saat ini tahun 2019 dan belum ada perang nuklir yang terjadi seperti di komik itu. Dunia juga masih belum dalam situasi gersang. Namun tanda-tanda ke arah sana semakin hari semakin terlihat; dengan adanya global warming atau pemanasan global yang memicu perubahan iklim (climate change) dapat mengubah dunia jadi panas gersang seperti yang digambarkan di komik tersebut.

https://www.youtube.com/watch?v=imJzuorRRtQ

Prediksi masa depan dari berbagai film dan produk hiburan memang cuma sebuah prediksi atau perkiraan. Namun jika manusia tidak menjadikannya sebuah pelajaran, bukan tidak mungkin tebakan yang ada di sana berubah jadi kenyataan. Tapi kita memang selalu suka dengan ramalan dan prediksi. Mungkin karena sudah jadi sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu?