Kehidupan memang tidak seindah seperti drama FTV atau tak semudah kata-kata motivasi. Pada suatu titik kehidupan, kita akan bertanya pada diri kita, apa sudah kita lakukan sampai detik ini? Sudah seberapa jauh kita melangkah, seberapa keras kita mengejar cita-cita kita? Berapa kali kita jatuh bangun demi impian-impian kita. Entah itu ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai BUMN, Polisi, Tentara, Dokter, Arsitek dan lain sebagainya. Tapi, bagaimana impian itu semua tidak terwujud? Apakah kita lantas bersedih, dan kemudian frustasi?

Berikut ini adalah potret perjuangan orang-orang pada masa senjanya yang bakal bisa membuat kita merenungi apa yang sudah Tuhan berikan untuk tetap semangat berusaha dan tidak menyerah.

1. Pak Min, seorang tukang patri keliling.

Potret perjuangan masa senja ini bikin terenyuh

Foto Instagram : @solo.ngangeni

Perjuangan hidup seorang kakek tukang patri, pak Min namanya. Ia sudah 50 tahun menjadi tukang patri keliling di Solo. Biasanya ia bisa ditemui di sekitar pasar Nongko.

2. Pak Larno, penjual mainan tradisional keliling.

Potret perjuangan masa senja ini bikin terenyuh

Foto Instagram : @solo.ngangeni

Namanya Larno, ia adalah seorang pedagang mainan tradisional keliling. Di tengah anak-anak yang sibuk dengan gawainya, Larno tak pernah berhenti menjajakan dagangannya seperti gangsingan, kluntung-kluntung, gajah-gajahan dan lain sebagainya. Usianya sudah lebih dari 70 tahun, tapi semangatnya seperti remaja 17 tahun.Ia bisa ditemui sekitar jam 11 siang di bunderan Monumen Pers atau di sekitar Ngarsopuro, Surakarta.

3. Pak Ramto,tukang semir sepatu keliling yang sangat santun.

Potret perjuangan masa senja ini bikin terenyuh

Foto Instagram : @thoryc.id

Ramto merupakan tukang semir keliling di daerah sekitar Kampung Baru, Solo. Dengan penampilan sederhana serta bahasa santunnya, ia menawarkan jasa semir sepatu.

Urip iku Urup, artinya hidup itu harus menerangi. Memberikan cahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Hidup ini memang keras, terkadang kita menghadapi masalah, kemudian kita frustasi. Tapi percayalah Tuhan tidak pernah menguji kita di luar batas kemampuan kita. Dan terkadang juga, kita sering mudah mengeluh dan merasa dirinya paling menderita. Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak. Semoga potret kecil perjuanganorang-orang pada masa senjanyadi atas bisa kembali mencerahkan pikiran dan hati kita agar selalu semangat mengejar cita-cita.

Selamat merenung, selamat berjuang!