Kejadian ini terjadi pada tahun 2012. Saat itu seorang fotografer bernama Lalage Snow sedang mengerjakan projeknya yang berjudul "We Are The Not Dead." Projek ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa perang akan mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang.

Dalam projeknya ini, ia melakukan wawancara dan pemotretan sebanyak tiga kali terhadap 14 anggota Batalyon 1 Resimen Kerajaan Skotlandia. Yang pertamasebelum mereka dikirim ke Afghanistan. Kedua, pada saat tiga bulan sesudahnya, dan ketiga tepat setelah mereka kembali ke rumah.

Setiap sesi wawancara, 14 prajurit akan diminta untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan, perubahan apa yang mereka alami, dan apakah perubahan tersebut memengaruhi mereka sepenuhnya.

Tentu saja banyak prajurit yang mengalami depresi berat dalam perang. Ada yang menjadi pencandu alkohol, dan ada juga yang memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan dengan kondisi perang. Sebagian prajurit mengatakan hari-hari mereka di Afghanistan dipenuhi dengan darah dan suara tembakan. Banyak dari mereka yang mengalami cedera serius.

Perasaan rindu dan khawatir tidak bisa kembali ke kampung halaman juga menghantui mereka setiap saat. Akibatnya, banyak prajurit menderita gangguan stres pasca-trauma yang ditandai dengan gejala seperti mimpi buruk, mudah marah, sulit tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.

Salah seorang prajurit bernaa Chris MacGregor (24) dalam wawancara pertamanya mengatakan bahwa ia sudah berpikir akan kehilangan keluarga dan anjingnya. Ia juga mengatakan, dia berharap tidak mengalami skenario terburuk. Dalam wawancara keduanya, ia mengaku kesulitan berada jauh dari rumah. Sangat sedih jika mendengar berita kematian tentara atau keluarganya. Dan berita seperti itu menyakitinya setiap saat.

Setelah dikirim pulang ke rumah karena cedera lutut, masalah belum berhenti di situ. Kondisinya saat itu membuatnya sulit mengontrol emosi dan mudah marah. Kemudian ia mencoba untuk berjalan-jalan dengan anjingnya untuk melepaskan ketegangan.

Hal pertama yang dia lakukan setelah pulang, selain memeluk dan mencium orang-orang terdekatnya adalah berjalan-jalan dengan anjing peliharaannya. Dan dia berjalan bermil-mil, tidak peduli ke mana dia melangkah. Berikut beberapa foto prajurit sebelum, selama, dan setelah pulang dari perang.

Foto-foto berikut menunjukkan perubahan fisik prajurit sebelum, selama, dan sesudah perang. Sebelum perang,kamu akan melihat kegugupan dan ketidakpastian pada prajurit di foto pertama, yang kedua menunjukkan bagaimana rasanya menjadi seorang prajurit di Afghanistan setelah menyaksikan situasi di sana. Foto-foto terakhir terlihat membingungkan, karenakamu akan melihat penyesalan, ketakutan, dan kehancuran di mata mereka.

1. Chris MacGregor, 24.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

2. Sean Tennant, 29.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

3. Ben Frater, 21.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

4. Steven Gibson, 29.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

5. Struan Cunningham, 24.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

6. Fraiser Pairman, 21.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

7. Martyn Rankin, 23.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

8. Adam Petzsch, 25.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

9. Jo Yavala, 28.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

10. David McLean, 27.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

11. Sean Patterson, 19.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

12. Steven Anderson, 31.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

13. Alexander McBroom, 24.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding

14. Matthew Hodgson, 18.

Perbandingan wajah 14 tentara sebelum & sesudah perang, merinding