Setiap individu pastinya pernah terlibat dalam suatu kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. McShane dan Glinow (2010) mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan individu yang terdiri dari dua ataupun lebih individu yang saling berinteraksi dan memengaruhi orang lain, saling bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok terbentuk karena adanya tujuan bersama yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya suatu komunikasi yang terjalin antar anggota kelompok sehingga setiap kelompok bisa saling koordinasi atau bekerja sama (Robbins dalam Rismayanti, 2016). Pelaksanaan kerja yang dilakukan secara kelompok tidak hanya bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan program saja, namun dalam hal pengambilan keputusan (Rismayanti, 2016).

Pengambilan keputusan dalam kelompok itu ribet gak sih?

G. R. Terry (dalam Santoso, 2010) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai pemilihan yang berdasarkan pada beberapa kriteria satu alternatif dari dua atau lebih kemungkinan alternatif atau pilihan yang ada. Sehingga pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau rangkaian tahapan untuk memilih alternatif yang paling sesuai dengan masalah yang dihadapi dari beberapa pilihan yang ada. Setiap individu memiliki style pengambilan keputusan yang berbeda-beda.

Gibson (2017) mengemukakan bahwa style pengambilan keputusan dibagi menjadi empat macam, yaitu:

1.Autocratic adalah style pengambilan keputusan secara individual tanpa melibatkan kelompok;

2.Consultative adalah style pengambilan keputusan yang dilakukan individu dengan meminta saran dari anggota kelompok untuk mencari informasi atau data yang dapat membantu individu tersebut dalam membuat keputusan (dengan kata lain individu tersebut yang membuat keputusan akhir)

3.Team adalah style pengambilan keputusan dengan cara mengumpulkan setiap anggota kelompok untuk membahas permasalahan yang ada dan setiap anggota kelompok bersedia setuju dan mendukung keputusan yang telah dibuat bersama

4.Delegating adalah style pengambilan keputusan dengan pemberian hak kepada kelompok oleh satu individu dalam menentukan hasil keputusan.

Pengambilan keputusan dalam kelompok itu ribet gak sih?

4 style pengambilan keputusan dalam kelompok tersebut memang sering dipakai oleh banyak orang, tetapi hanya 2 style yang akan disarankan untuk digunakan. Pertama adalah style consultative, mengapa style ini? Dikarenakan mayoritas orang akan meminta pendapat ataupun opini dari anggota kelompoknya, senang terlibat langsung, dan berkumpul untuk memutuskan keputusan bersama anggota kelompoknya. Dengan style consultative ini menunjukkan bahwa orang lebih menyukai musyawarah untuk mengambil keputusan yang diinginkan oleh kelompok itu sendiri.

Kedua adalah style team, style ini berhubungan dengan yang sebelumnya, karena dengan consultative pasti harus dengan teamnya, oleh karena itu dua style ini berhubungan. Dengan style team ini semua anggota kelompok dapat membicarakan permasalahan yang ada secara bersamaan dan mencari jalan keluarnya secara bersamaan pula serta dapat mengambil keputusan berdasarkan kepentingan kelompok bukan kepentingan individual. Jadi, dengan ini dapat dinyatakan bahwa 2 style ini lah yang paling disarankan untuk digunakan jika kamu kebingungan bagaimana harus bertindak dalam kelompok.

Pengambilan keputusan dalam kelompok itu ribet gak sih?

Working together is better than working alone.

Kalimat tersebut menjadi bukti jika pekerjaan yang dikerjakan secara bersamaan akan lebih baik daripada dikerjakan sendirian dan kesusahan sendirian. So, jangan membebani diri sendiri, you are not alone!