Pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Salah satunya yaitu Indonesia. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, kegiatan pendidikan di Indonesia juga terkena dampak yang cukup besar. Pada pertengahan bulan Maret 2020, para siswa diumumkan libur sekitar dua minggu guna mengurangi penyebaran virus tersebut.
Namun aturan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Penyebaran virus lama-lama semakin bertambah. Awalnya hanya diliburkan dua minggu menjadi pembelajaran jarak jauh atau tidak tatap muka secara langsung, yaitu melalui online atau daring.
Pembelajaran jarak jauh memerlukan banyak kesiapan berbagai pihak, mulai dari peserta didik, guru, pihak sekolah, dan orang tua. Sebab kita harus menyiapkan beberapa aplikasi, internet yang cukup, dan perlu mempelajari beragam teknologi yang semakin lama semakin canggih.
Namun, dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini kita jadi memahami dan banyak mempelajari teknologi yang sudah makin maju. Terutama pada pendidikan anak usia dini sampai Sekolah Dasar yang masih kurang memahami teknologi.
Di balik hal tersebut, ada dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya yaitu pembelajaran bisa lebih mudah karena dapat dilakukan di mana saja. Sedangkan dampak negatifnya koneksi internet terkadang kurang lancar, terutama yang berada di daerah pedalaman atau terpencil.
Faktanya, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih belum ada jaringan internet yang memadai. Dengan keadaan yang seperti ini sangat diperlukan peran dari orang tua, guru, peserta didik, dan pemerintah.
Peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran online. Di antaranya memberikan fasilitas untuk belajar seperti handphone, laptop, dan internet. Orang tua juga memiliki peran untuk membantu dan mendampingi anak-anaknya memahami pembelajaran secara online. Seperti membantu tugas yang diberikan oleh guru. Sebab dalam pendidikan anak usia dini hingga Sekolah Dasar masih perlu pantauan dan bantuan orang tua untuk menggunakan aplikasi dan pemahaman materi yang disampaikan guru.
Berbeda dengan anak Sekolah Menegah, mereka sudah paham bagaimana cara menggunakan aplikasi dan memahami tugas yang diberikan guru. Jika merasa kurang paham, mereka bisa mencari referensi di berbagai media internet pada saat ini.
Di sisi lain peran guru yaitu memberikan pengajaran dengan cara semenarik mungkin agar peserta didik paham dan tidak bosan untuk melakukan pembelajaran secara online. Sedangkan peran peserta didik sendiri yaitu memahami apa yang telah dijelaskan oleh para guru, walaupun tidak mudah memahami materi yang dijelaskan secara online dan harus mencari banyak referensi agar peserta didik paham.
Terakhir, pemerintah berperan memberikan pelatihan atau pengajaran kepada setiap tenaga pengajar, serta memberikan tenaga pengajar yang berkualitas untuk para peserta didik. Walaupun pembelajaran dilakukan secara online, masih dapat membentuk peserta didik yang berkualitas.
Sampai sekarang, Covid-19 masih melanda di Indonesia dan pembelajaran tetap dilakukan secara online. Para peserta didik pun sudah mulai jenuh dan malas untuk mengerjakan tugas, tetapi kita harus bisa mengatasi permasalahan jenuh tersebut dengan cara membuat agenda agar tidak terlalu terfokus dalam belajar saja. Salah satunya melakukan hobi yang kita suka, merawat diri, ataupun santai-santai bermain game dan berbincang-bincang dengan teman.
Walaupun hanya melalui virtual, kita bisa membicarakan hal-hal yang seru dan menarik serta berbagi pengalaman selama kegiatan belajar mengajar di rumah agar bisa lebih akrab dengan teman. Tentu, dengan hati yang senang dan tenang kita dapat belajar dengan santai dan tidak merasa jenuh.
Dengan adanya pandemi membuat kita sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik maupun mental. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar kita bisa belajar secara langsung seperti semula dan segera bisa bertemu dengan teman serta para guru.