Black hole atau lubang hitam sampai saat ini masih menjadi suatu misteri besar karena letaknya yang sangat jauh dan tidak dapat dilihat secara langsung. Tidak ada yang tahu ada apa di dalam black hole karena cahaya pun tidak dapat melarikan diri dari kuatnya gravitasi black hole.

Setelah sebelumnya dunia dihebohkan dengan penemuan pencitraan foto black hole oleh ilmuwan untuk pertama kalinya, baru-baru ini sebuah wahana antariksa milik NASA yang diberi nama Juno menangkap sebuah gambar penampakan black hole atau lubang hitam pada permukaan planet terbesar di Tata Surya, Jupiter. Foto ini ditangkap pada awal bulan September 2019.

Muncul penampakan 'lubang hitam' di Planet Jupiter, ini faktanya

foto: nasa.gov

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata objek hitam tersebut bukanlah sebuah black hole,melainkan sebuah bayangan dari salah satu satelit alaminya yang bernama Io. Satelit Io ini menghalangi jalannya sinar matahari sehingga terjadi gerhana pada planet Jupiter.

Muncul penampakan 'lubang hitam' di Planet Jupiter, ini faktanya

foto: nasa.gov

Satelit Io memiliki ukuran yang sama dengan ukuran planet Bumi. Dikarenakan perbedaan yang cukup signifikan antara planet Jupiter dengan satelit Io, gerhana hanya terjadi pada area kecil di planet Jupiter sehingga nampak seperti black hole yang menempel di permukaan planet Jupiter. Ini tentu tidak seperti gerhana di Bumi yang mana sebagian besar permukaan Bumi terkena bayangan bulan.

Muncul penampakan 'lubang hitam' di Planet Jupiter, ini faktanya

foto: theplanets.org

Fakta-fakta menarik seputar satelit Io.

Muncul penampakan 'lubang hitam' di Planet Jupiter, ini faktanya

foto: nasa.gov

1. Io adalah satelit alami kedua yang ditemukan setelah Bulan.

Galileo Galilei menemukan satelit Io pada tanggal 8 Januari 1610. Penemuannya bersamaan dengan penemuan tiga satelit lainnya yaitu Europa, Ganymede dan Callisto, yang mana itu adalah penemuan pertama satelit yang mengorbit planet lain selain Bumi.

Secara teknis Galileo menemukan satelit Io pada malam sebelumnya, tapi dia tidak dapat membedakan antara Io dan Europa sampai pada malam berikutnya. Penemuan yang dilakukan oleh Galileo mematahkan pemahaman Bumi adalah pusat tata surya, penemuan tersebut memunculkan pemahaman baru bahwa Matahari adalah pusat tata surya kita.

2. Radiasi Io 1000x lebih kuat dari yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.

Io terletak di sebuah awan plasma berbentuk donat di sekitar planet Jupiter yang dikenal sebagai "torus plasma Io" yang merupakan hasil dari medan magnet planet Jupiter yang sangat kuat. Saat Io berotasi, torus ini melepaskan ion-ion dari Io, menjadikannya sebuah reaktor listrik yang menghasilkan radiasi yang sangat kuat sehingga manusia tidak dapat bertahan. Io menerima sekitar 3.600 rem (36 Sv) radiasi per hari. Radiasi yang diterima manusia sebesar 100 rem dapat mengakibatkan kematian hanya dalam waktu mingguan saja.

3. Io memiliki lebih dari 400 gunung berapi aktif.

Io secara geologi merupakan objek paling aktif di tata surya kita. Debu vulkanik yang dihasilkan oleh gunung berapi di Io dapat mencapai ketinggian 300 km di atas permukaan. Hal ini ditemukan oleh wahana antariksa milik Nasa Voyager 1 pada tahun 1979. Penyebab tingginya aktivitas vulkanik di Io adalah karena pasang surut suhu yang terjadi ketika Io mengorbit planet Jupiter.

4. Io memiliki gunung yang lebih tinggi dari Gunung Everest di Bumi.

Permukaan satelit Io dihiasi oleh lebih dari 100 gunung akibat hasil dari tekanan di dasar kerak yang mengangkat permukaannya. Beberapa puncaknya memiliki tinggi yang melebihi puncak gunung Everest. Gunung-gunung ini memiliki ketinggian rata-rata 6 km dan lebar rata-rata sebesar 157 km.