Ada penampilan yang sedikit berbeda di balai Desa Sukorejo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada hari Rabu (15/8/2018) lalu. Sebuah papan informasi terlihat berdiri tegak di dekat pintu masuk balai desa. Papan informasi tersebut menampilkan infografis mengenai besarnya pendapatan desa serta bentuk pengalokasian dana yang dimiliki desa. Tidak hanya di balai desa, pamflet infografis seputar dana desa juga dipajang di rumah setiap kepala dusun Desa Sukorejo.

Pendampingan pemanfaatan dana desa melalui pembuatan pamflet dan papan informasi ini rupanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan KKN-RM (Kuliah Kerja NyataRevolusi Mental) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Semarang. Dengan adanya infografis dana desa, warga diharapkan dapat lebih memahami serta mengawasi bagaimana penggunaan dana yang dibelanjakan oleh desa. Melalui pendampingan pemanfaatan dana desa ini pula Tim II KKN Undip berupaya untuk menanamkan prinsip Gerakan Indonesia Melayani bagi perangkat desa.

Selain menjalankan kewajiban untuk belajar, mahasiswa juga mengemban tugas moral untuk menciptakan pembangunan jiwa bangsa yang positif, optimis, dan mandiri sesuai gagasan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang gencar didengungkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Oleh karena itu, Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang bekerjasama dengan Perguruan Tinggi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Universitas Diponegoro Semarang, membentuk program KKN-RM (Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental) sebagai salah satu upaya untuk menyukseskan GNRM. Melalui KKN-RM, mahasiswa dapat melihat langsung kondisi dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sehingga mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan untuk membantu masyarakat dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki desa.

Pada akhirnya, upaya yang dikerahkan oleh Tim II KKN Undip untuk menanamkan Gerakan Nasional Revolusi Mental tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan positif dan antusiasme dari perangkat serta masyarakat Desa Sukorejo secara keseluruhan. Kegiatan pengabdian di Desa Sukorejo ini juga menjadi sebuah proses pembelajaran yang tidak ternilai harganya bagi mahasiswa Tim II KKN-RM Undip.