17 Agustus 1945 bukanlah sekedar susunan angka penentu waktu untuk Indonesia, melainkan sebuah gambaran nyata sejauh mana Indonesia mampu bertahan di tengah lika liku peradaban manusia. Sudah hampir 76 tahun Indonesia mampu berdiri sendiri tanpa jajahan bangsa asing. Namun, mengapa hingga saat ini Indonesia masih terus menerus berteduh di bawah payung negara berkembang?

Tingginya angka kemiskinan menjadi isu terbesar penyebab ketidakmerataan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di negeri ini. Padahal Sumber Daya Manusia adalah kunci dari perubahan suatu bangsa akan berakhiran seperti apa. Terlebih dengan dukungan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, rasanya sulit untuk menerima bahwa negara ini masih terjebak dalam bayang-bayang perkembangan.

Beberapa waktu belakangan muncul istilah hari kebangkitan kedua bangsa Indonesia atau lebih akrab dengan sebutan Indonesia Emas tahun 2045. Istilah tersebut memiliki arti bahwa negara Indonesia pada tahun 2045 diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain dan dapat menyelesaikan sejumlah permasalahan, seperti korupsi, kesenjangan, hingga kemiskinan. Topik ini menjadi pembahasan hangat di kalangan kaum muda sebab kami digadang-gadang adalah Sumber Daya Manusia yang akan berperan penting sebagai titik akhir dari kisah kebangkitan bangsa ini. Dibuktikan dengan catatan sejarah bahwa pemuda telah memainkan peran dengan sangat baik di setiap peristiwa penting tanah air Indonesia.

Setelah berakhirnya masa reformasi 1998 pemuda Indonesia terdeteksi mulai kehilangan arah. Di mana hal itu berdampak menurunnya semangat juang para kaum muda dengan berangsur-angsur melupakan jati dirinya sebagai pemeran penting penggerak bangsa. Walau begitu kaum muda layak diberi kesempatan kedua karena catatan sejarah tidak pernah menghapus derai perjuangan mereka dahulu. Kaum muda layak diperhitungkan untuk ikut serta membangun kembali negeri ini.

Namun, sebelum menyambut hari kemenangan akan ada proses panjang yang turut serta mengambil peran di dalamnya. Banyak faktor penunjang untuk membangkitkan kembali semangat juang pemuda di era transformasi digital ini. Namun, ada satu faktor besar yang generasi butuhkan yaitu pendidikan.

Bagi penulis pendidikan adalah kunci emas dari keberhasilan suatu bangsa, diibaratkan di masa kecil pendidikan yang tepat membuat para anak dapat merangkak untuk kemudian berlari. Jika pendidikan terjadi timbal balik yang baik dari para pengajar dengan yang diajar maka Indonesia emas 2045 bukan lagi sebuah mimpi rakyat dengan para penguasanya.

Contohnya pendidikan yang dibutuhkan oleh para pemuda di kalangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia adalah program pemerintah yang memberi pendidikan lanjutan sesuai minat dan bakat. Tentu hal itu penting mengingat Sekolah Menengah Kejuruan sebagai penyumbang pengangguran dengan persentase tertinggi di Indonesia. Yang mana seharusnya pendidikan kejuruan adalah wadah tepat untuk terjun ke dalam dunia kerja. Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa hal ini dapat terjadi pada tingkatan yang mempunyai visi menghasilkan lulusan berdaya saing dalam dunia kerja.

Berikut ini merupakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2020.

Kualitas pendidikan kawal Indonesia Emas 2045

Dengan adanya pendidikan, minat dan bakat untuk siswa/i lulusan SMK diharapkan ilmu yang didapat membuat mereka lebih percaya diri untuk terjun ke dalam dunia kerja sekaligus menjadi sumbu yang akan membakar semangat juangnya. Bentuk bantuan berupa pelayanan dan pemasilitasan oleh pemerintah sangat membantu kelahiran manusia unggul negeri ini.

Selain pendidikan formal, para pemuda juga membutuhkan pendidikan non formal sedini mungkin seperti halnya Taman Kanak-Kanak (TK) yang berkualitas. Untuk jenjang remaja seperti halnya lembaga pelatihan yang memuat minat dan bakat anak di luar bidang akademis seperti tari tradisonal, yang sekaligus membangkitkan rasa cinta budaya tanah air.

Menurut penulis, seorang individu yang semasa kecil hingga dewasa dikelilingi ragam didikan baik disertai interaksi dua arah yang sempurna maka akan memperkecil kemungkinan ia akan menjadi seseorang yang tidak berkontribusi untuk negerinya. Seseorang yang mendapat pendidikan optimal dari lingkungan akan membentuk karakter Sumber Daya Manusia Unggul yang dibutuhkan oleh negeri ini. Setelah melahirkan banyak SDM Unggul maka SDA pun akan terkelola dengan sempurna yang kemudian hal itu dapat dikembangkan untuk menghasilkan banyak lapangan kerja demi memangkas angka pengangguran dan kemiskinan negeri ini.

Indonesia emas 2045 adalah sebuah harap, yang mana kaum muda menjadi bahu penompang harapan sekaligus alat untuk mewujudkannya. Indonesia Emas 2045 pula akrab dengan sebutan mimpi, yang mana tidak sedikit di antara kita dengan jiwa kepemimpinannya berani bangkit untuk memulai perubahan. Ada pula segelintir dari kita dengan jiwa menolak keluar dari zona nyamannya bangkit hanya untuk kembali bermimpi. Semua pada akhirnya kembali kepada diri sendiri untuk menentukan.

Keputusan yang diambil hari ini adalah penentu nasib baik di masa yang akan datang. Jika kita ingin membangkitkan kesadaran kaum muda mulailah dari diri sendiri. Mulailah bangkit dan menjadi contoh baik untuk yang lainnya, sebab tanpa sadar kita berhasil mencontohkan orang lain dengan tindakan yang kita ambil hari ini. Apa yang kita lakukan hari ini dapat mengubah pola pikir berikut dengan tindakan bagi siapa pun yang mencontohnya. Maka bijaklah dalam berpikir dan bertindak demi terciptanya Indonesia Emas 2045.