Seiring dengan penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia yang kini kian meluas ke berbagai wilayah, pemerintah pun mulai memberlakukan PSBB di beberapa daerah serta diberlakukan pula imbauan untuk menggunakan masker ketika bepergian keluar.

Sesuai anjuran WHO yang terbaru, penggunaan masker diberlakukan tidak hanya bagi tim medis dan paramedis, namun juga diberlakukan bagi masyarakat umum dengan kondisi sakit maupun sehat. Penggunaan masker merupakan bentuk penerapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi masyarakat umum.

Bagaimana panduan lengkapnya? Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) secara resmi telah dirilis dua rekomendasi APD bagi masyarakat umum dan tim medis serta paramedis. Langsung disimak, ya.

Bagi masyarakat umum.

1. Masker kain.

Ketahui jenis Alat Pelindung Diri bagi masyarakat umum dan tim medis

Masyarakat umum dengan kondisi sehat diimbau untuk menggunakan masker kain dengan spesifikasi tiga lapis kain. Namun, jika kamu tidak memiliki masker dengan spesifikasi yang disebutkan di atas, kamu tetap dapat menggunakan masker yang sudah kamu punya dengan menambahkan tisu sebagai media penyaring di dalam maskermu.

Disarankan untuk memiliki 3-4 cadangan masker untuk dipakai bergantian. Masker kain hanya dapat digunakan maksimal 4 jam dan harus segera dicuci setelah selesai dipakai. Cucilah masker kain dengan direndam menggunakan deterjen lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

Cakupan: Kegiatan sehari-hari seperti saat bekerja, berbelanja, mengendarai sepeda motor, dan lain sebagainya.

2. Masker bedah 3 ply.

Ketahui jenis Alat Pelindung Diri bagi masyarakat umum dan tim medis

Jika masyarakat umum sedang dalam kondisi sakit sambil menunjukkan gejala demam disertai batuk, nyeri tenggorokan, hidung berair, dan bersin-bersin maka disarankan menggunakan masker bedah 3 ply.

Cakupan: Kegiatan sehari-hari seperti saat bekerja, berbelanja, mengendarai sepeda motor, dan lain sebagainya.

Bagi tim medis dan paramedis.

1. APD tingkat 1.

Ketahui jenis Alat Pelindung Diri bagi masyarakat umum dan tim medis

Kelompok: Dokter, perawat, dan pengemudi ambulans.

APD terdiri atas masker bedah 3 ply, baju kerja, dan sarung tangan karet sekali pakai.

Cakupan:

- Tempat praktik umum dan kegiatan yang tidak menimbulkan aerosol.

- Triase pra-pemeriksaan dan bagian rawat jalan umum.

- Pengemudi ambulans yang mengantarkan pasien, tidak kontak secara langsung dan kabin terpisah.

2.APD tingkat 2.

Ketahui jenis Alat Pelindung Diri bagi masyarakat umum dan tim medis

Kelompok: Dokter, perawat, radiografer, farmasi, laboran, dan pengemudi ambulans.

APD terdiri atas masker bedah 3 ply, penutup kepala, pelindung mata, gown, dan sarung tangan karet sekali pakai.

Cakupan:

- Pemeriksaan pasien dengan gejala infeksi pernapasan.

- Pengambilan sample non-pernapasan yang tidak menimbulkan aerosol.

- Ruang perawatan pasien COVID-19.

- Pemeriksaan pencitraan pada ODP, PDP atau konfirmasi COVID-19 (gown diganti jas lab farmasi).

- Tenaga medis yang mengantar pasien ODP dan PDP COVID-19.

- Pengemudi Ambulans yang membantu menaikan dan menurunkan ODP dan PDP.

- Petugas farmasi pada bagian rawat jalan (gown diganti jas lab farmasi).

3. APD tingkat 3.

Ketahui jenis Alat Pelindung Diri bagi masyarakat umum dan tim medis

Kelompok: Dokter, perawat, dokter gigi, perawat gigi, dan laboran.

APD terdiri atas pelindung mata (dan face shield), penutup kepala, gown all-cover dan apron, masker N95 atau ekuivalen, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai, dan boots.

Cakupan:

- Ruang prosedur dan tindakan operasi pada pasien ODP, PDP, atau konfirmasi COVID-19.

- Kegiatan yang menimbulkan aerosol (sperti intubasi, ekstubasi, trakeostomi, resusitasi jantung paru, bronkoskopi, pemasangan NGT, endoskopi, dan gastrointestinal) pada pasien ODP, PDP, atau konfirmasi COVID-19.

- Pemeriksaan gigi, mulut, mata, dan THT.

- Ruang prosedur dan tindakan otopsi pasien ODP dan PDP atau konfirmasi COVID-19.

- Pengambilan sample pernapasan (SWAB nasofaring dan orofaring).

Nah, sekarang sudah tahu kan jenis APD yang paling tepat untuk kita semua. Dengan begitu, kita sebagai masyarakat umum yang sehat tidak seharusnya menggunakan APD lengkap seperti pada tingkatan di atas saat bepergian keluar, pergi ke supermarket misalnya. Tindakan tersebut sangatlah tidak etis untuk dilakukan sebab dapat mengakibatkan kelangkaan APD dan berakibat mengancam keselamatan jiwa para tim medis dan paramedis.

Demikianlah rekomendasi penggunaan APD bagi masyarakat umum dan tim medis serta paramedis. Yuk, saling menguatkan dan menolong satu sama lain agar kita selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam melawan Covid-19 ini.

Terima kasih telah membaca artikel ini, salam hangat!