Semua cewek tentu ingin terlihat menarik. Untuk memaksimalkan penampilan, tak sedikit yang hobi menggunakan kuteks pada kuku-kuku jari tangan dan kaki. Seperti ada kepuasan tersendiri melihat kuku-kuku jari dihiasi kuteks yang bisa kamu ganti warnanya sesuka hati. Benar, kan?

Tapi, sadarkah kamu bahwa menggunakan kuteks terlalu sering bisa membahayakan kesehatanmu sendiri?

Kalau sesekali menggunakannya mungkin tak jadi masalah, ya. Nah, bagaimana kalau kamu wajib mengoleskan kuteks di kuku setiap hari tanpa jeda? Bayangkan kamu dengan kuku tangan dan kaki yang berwarna indah, tapi akhirnya tubuhmu terbaring di rumah sakit? Bukannya bikin tersenyum senang, malah jadi menangis sedih.

Ini penjelasan mengapa kuteks bisa membahayakan jika terlalu sering digunakan. Dalam kuteks itu sendiri mengandung beberapa bahan yang perlu diwaspadai, seperti formaldehida (formalin), phthalates, toluena, zat etil esatat. Apa dampak masing-masing bahan tersebut bagi tubuh?

Formaldehida bisa menyebabkan iritiasi pada bagian tubuh seperti hidung, mata, kerongkongan, paru, bahkan dalam waktu lama bisa menyebabkan kanker. Efek dari toluena pada tubuh pun hampir serupa yaitu menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, paru dan mengganggu sistem saraf.

Sedangkan phthalates, walau bahan tersebut tak selalu digunakan, diduga dapat menyebabkan diabetes. Selain itu, efek dari phthalates bisa berakibat pertumbuhan jaringan sehat kuku jadi terganggu. Zat etil esatat pada kuteks bisa membuat kuku rusak dengan aromanya yang tajam.

Nah, terutama bagi kamu yang sedang hamil, sebaiknya hentikan mengoleskan kuteks pada kuku untuk sementara. Efek menggunakan kuteks saat hamil bisa membahayakan janin.

Bayi dalam perut bisa berisiko terkena gangguan sistem saraf dan kelainan bawaan. Begitu juga kalau hendak menghapus kuteks di kuku, hindari menggunakan bahan aseton. Dalam dosis tinggi dan sering terpapar, aseton bisa menyebabkan bayi mengalami cacat lahir dan gangguan perkembangan.

Senang menghirup aroma kuteks? Atau, kamu bahkan pernah tidak sengaja menelannya? Duh, kalau sampai itu terjadi, kamu bisa mengalami mual, sakit perut, muntah, iritasi bahkan bisa merusak mata!

Selain itu, efek menghirup atau menelan kuteks menyebabkan kamu jadi sesak napas, sakit dada, jantung berdetak tidak teratur, gangguan sirkulasi darah, mengantuk, kejang, halusinasi, kurang sadar, susah jalan, sering buang air kecil, keseimbangan terganggu, koma dan bisa memicu kanker.

Terlalu sering menggunakan kuteks bisa merusak kuku. Tanda dari kuku yang tidak sehat seperti mengeras, warna berubah kekuningan atau lebih gelap, rapuh, berjamur, dan aroma tidak sedap. Hal itu akibat dari pigmen pada kuteks yang mampu mengeringkan lapisan kulit. Kebiasaan menggunakan kuteks membuat kuku jadi kekurangan oksigen karena pori-porinya tertutup, akhirnya jadi rapuh.

Supaya efek bahaya dari penggunaan kuteks itu dapat kamu hindari, beberapa cara di bawah ini bisa kamu lakukan sebagai antisipasi.

1. Saat hendak membeli kuteks, perhatikan bahan-bahan yang tertera di kemasannya. Pastikan bahan-bahan tersebut aman digunakan. Jadi, sebaiknya kamu harus sudah hapal apa saja bahan-bahan yang berbahaya tersebut. Ingat, harga mahal belum tentu bahannya aman, tetap bijak dalam memilih produk.

2. Saat mengoleskan kuteks ke jari, rentangkan tangan atau kakimu supaya tidak menghirup zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.

3. Dapatkan udara segar saat ingin mengoleskan kuteks ke jari tangan atau kaki. Jadi, sebaiknya buka jendela dan pintu rumah sebelum menggunakan kuteks.

4. Hindari meniup untuk mengeringkan kuteks supaya tidak terhirup bahan kimia. Tunggu dan biarkan saja mengering dengan sendirinya.

5. Bersihkan tangan pakai air dan sabun saat selesai menggunakan kuteks ataupun setelah menghapusnya.

Hindari menggunakan kuteks terus-menerus yang dapat merusak kuku. Kalau kamu memang hobi berkuteks, berikan jeda seminggu atau lebih untuk kuku beristirahat dengan tidak mengoleskannya sama sekali. Juga, jangan biarkan kuku dalam kondisi lembap saat siang. Hal ini tentu untuk menjaga kuku tetap sehat.

Jika kamu mengidap diabetes atau sirkulasi darah tidak lancar dan defisiensi imun, lebih berisiko kuku terkena jamur. Cek kondisi kuku, kalau tampak kekuningan dan kusam, oleskan vitamin E atau minyak zaitun terutama pada bagian dasarnya yang berbatasan dengan kulit.

Nah, supaya kuku-kuku jarimu tetap sehat, ada tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya dari kerusakan.

1. Selalu menjaga kebersihan kuku-kuku jari dan biarkan dalam kondisi kering.

2. Saat mandi atau membersihkan tubuh, kuku jari kaki jangan sampai terlewatkan. Pastikan mencucinya dengan bersih supaya bakteri tidak menempel di bagian tersebut.

3. Gunakan sepatu yang berkualitas dengan sirkulasi udara yang cukup.

4. Jika biasa menggunakan bedak kaki, pilih yang mutunya terjamin.

5. Memakai alas kaki milik pribadi, bukan meminjam dari orang lain.

6. Gunakan kaus kaki yang tidak terlalu ketat yang bisa bikin lembap.

7. Saat menggunting kuku, lebih baik gunakan alat milik pribadi.