×
Sign in

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  Connect with Facebook   Connect with Google
Kenali media sosial lebih dalam agar terhindar dari kejahatan siber

0

News

Kenali media sosial lebih dalam agar terhindar dari kejahatan siber

Begini cara meningkatkan kesadaran untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Disclaimer

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail redaksi@brilio.net

Christa Aurora M

06 / 02 / 2019 12:52

Hampir seluruh masyarakat mengakses internet melalui gawainya masing-masing. Dan bila kita bertanya, siapa yang tidak tahu tentang media sosial?

Ketenaran media sosial ini ternyata membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat atau penggunanya. Bahkan terkadang, dampak negatif dari media sosial sendiri bisa membuat orang lain merasa terancam dan mengganggu kesehatannya.

 

Fakta unik media sosial.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, terungkap bahwa setidaknya ada sekitar 130 juta masyarakat Indonesia yang aktif di berbagai media sosial.

Loading...

Hasil survey globalwebindex pada pengguna internet di Indonesia dalam rentang usia 16-64 tahun menunjukkan bahwa ada beberapa platform media sosial yang aktif digunakan. Platform tersebut terbagi dalam dua kategori media sosial, yaitu media jejaring sosial dan messenger. 

Tingkat media sosial paling sering digunakan

Youtube menempati peringkat pertama dengan persentase penggunaan sebesar 43%, di peringkat kedua Facebook dengan persentase penggunaan sebesar 41%.

 

Sisi buruk media sosial.

Mirisnya, per tahun 2016 Indonesia menempati urutan kedua tindak kejahatan siber yang tercatat sebanyak 90 juta kali. Dan semasa dari Januari-Oktober 2017, POLRI sudah menangani 1.763 kasus kejahatan siber.

Sebenarnya, apa itu kejahatan siber? Apa saja yang termasuk dalam kejahatan siber? Kejahatan siber adalah aktivitas kejahatan pada jaringan komputer yang dijadikan alat, sasaran, atau tempat terjadinya kejahatan.

Dalam data tersebut, kejahatan siber yang paling tinggi adalah penipuan. Sementara dalam tiga bulan pertama di tahun 2018, tercatat ada 338 laporan informasi. Menkominfo Rudiantara mengatakan, peringkat tersebut dilihat dari kejahatan peretasan melalui dunia maya.

 

Tindak si Palsu.

Ini adalah cerita pengalaman pribadi teman saya yang menjadi korban kejahatan siber. Beberapa waktu yang lalu, teman saya berinisial F.N, identitas dirinya sempat dijadikan bahan oleh pihak yang tidak berwenang untuk melakukan penipuan.

Si penipu mengatasnamakan F.N untuk melakukan pemerasan uang kepada teman-teman yang berelasi dengan F.N. Si Penipu mengontak teman-temannya dengan menggunakan media sosial Instagram dan melakukan percakapan melalui fitur “Direct Message”.

Saat itu, si penipu mengatakan bahwa ada anggota keluarganya yang terkena musibah sehingga membutuhkan bantuan dana yang cukup besar. Beruntung, target penipuan ini cerdas dengan melakukan konfirmasi kepada F.N yang asli melalui Line untuk menanyakkan kebenarannya. Dan berangkat dari situ, F.N tahu bahwa ada kasus penipuan yang mengatasnamakan dirinya bahkan memakai identitasnya untuk menipu orang lain.

 

Tips dan trik agar kita terhindar dari tindak kejahatan siber.

1. Berhati-hati dalam menggunggah.

Terdengar klise jika disuruh berhati-hati dalam mengunggah, ditambah lagi, sebagai pengguna media sosial masa kini, kita ingin semua orang yang mengetahui media sosial kita tahu apa yang terjadi dengan diri kita.

Namun, daripada unggahan kita malah menjadi bahan untuk tindak kejahatan atau bahkan unggahan kita justru berita bohong yang malah bisa menarik kita masuk dalam tindak kriminalitas, melanggar UU ITE, lebih baik berhati-hati, bukan?

 

2. Berhati-hati dalam memasukkan data diri.

Media sosial bukan jurnal keseharian. Memang terdapat Security Control dan Privacy Policy, tapi itu semua kembali lagi merupakan sebuah sistem yang bisa saja mengalami kesalahan teknis. Tidak ada salahnya kita melakukan double protection pada diri kita dengan tidak secara gamblang memasukkan data diri kita seluruhnya ke dalam media sosial. Cobalah mulai memilah lagi hal apa yang aman untuk disebarkan dan hal apa yang hanya perlu diketahui oleh orang tertentu saja.

 

3. Jangan terpikat oleh penawaran online yang menawarkan keuntungan.

Pengguna internet sering menemukan tawaran yang menjanjikan akan memberikan keuntungan besar dengan memberikan informasi data pribadi. Jangan pernah langsung percaya dengan hal-hal seperti itu karena bisa saja semua itu berupa jebakan. Pastikan untuk memeriksa informasi yang kita terima dari internet.

Dengan melakukan hal di atas, dapat membantu kita menjaga diri dari tindak kejahatan siber. Siapkah kamu menjadi generasi pemberantas kejahatan siber? Mari mulai lakukan hal di atas dimulai dari diri kita dan sebarkan!

Source





Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    0%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

  • Love

    0%

Tags

Loading...

RECOMMENDED VIDEO

Wave white

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

-->
MORE
Wave red