Bukan menjadi rahasia lagi jika Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah menjadi bencana paling hebat tahun ini. Saat ini, kebakaran kembali terjadi di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Berdasarkan data yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2015, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan sebanyak 2,6 juta serta 120 ribu titik api.

Lain halnya tahun 2019 ini, secara keseluruhan BNPB mencatat area terbakar mencapai 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas pada periode Januari hingga Agustus 2019. Adanya polusi asap Karhutla ini menyebabkan penderitaan bagi warga. Misalnya saja, sejumlah 39.227 warga Riau menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tidak hanya itu, aktivitas sehari-hari warga juga terganggu, salah satunya kegiatan belajar mengajar. Bakhkan tidak sedikit sekolah dari tingkat TK hingga SMA mau tak mau juga harus diliburkan demi menjamin agar tidak terpapar bahaya yang lebih lanjut.

Tapi kali ini, kamu harus tahu langkah apa saja yang harus dilakukan jika paparan polusi Karhutla mengintai wilayahmu.

1. Memakai masker telah menjadi kewajiban.

Kenali 5 cara untuk mengantisipasi ISPA sejak dini

Masker yang disarankan untuk beraktivitas di luar ruangan adalah masker jenis N95. Mengapa demikian? Karena masker ini cukup efektif menghalau 90% partikel dari kabut asap dibandingkan dengan pemakaian masker bedah yang mudah ditemui namun tidak mampu menyaring partikel kecil.

Meskipun demikian, masker N95 sebaiknya hanya dipakai selama 8 jam (disposable). Jenis masker ini tidak disarankan untuk anak-anak, wanita hamil, lansia, dan pasien dengan penyakit jantung serta penyakit kronis.

2. Gunakan penjernih ruangan.

Air Conditioner (AC) dianggap mampu berperan sebagai penjernih ruangan yang dapat membersihkan asap Karhutla di dalam rumah. Penjernih ini berperan menyaring partikel udara untuk mencegah terjadinya ISPA. Kamu juga dapat menggunakan penjernih lain seperti air humidifier atau purifier, kipas angin, dan tirai basah. Tujuannya agar sirkulasi udara tetap terjaga.

3. Patuhi instruksi evakuasi.

Tentu dalam kondisi seperti ini, Pemerintah daerah setempat sangat diharapkan bisa mengevakuasi penduduk dari daerah dengan kabut asap yang berat. Untuk menghindari iritasi pernapasan dan masalah kesehatan lebih lanjut, kita sebagai warga negara yang baik wajib mematuhi instruksi evakuasi daerah setempat demi keselamatan bersama.

4. Manfaatkan tanaman ini.

Tanaman yang sebaiknya digunakan adalah lidah mertua, lili paris, sirih gading, dan daun suplir. Mengapa? Tanaman-tanaman tersebut berfungsi menambah jumlah O2 serta menyerap CO2 lebih efektif. Letakkan tanaman tersebut di dalam pot di dalam ruangan, ya.

5. Hindari aktivitas yang menambah frekuensi asap.

Kenali 5 cara untuk mengantisipasi ISPA sejak dini

Gambar oleh ArtTower dari Pixabay

Jika kamu punya hobi menggoreng dan merokok di dalam rumah, sebaiknya aktivitas itu dikurangi. Karena tanpa disadari aktivitas tersebut berpeluang menambah volume asap di rumah. Lingkungan mungkin saja bisa terhindar dari Karhutla, namun aktivitas seperti di atas justru mampu menimbulkan kondisi tidak aman.

Jadi, tunggu apalagi, ayo ajak keluarga, teman, dan saudaramu untuk siaga bencana!