Berbagai Macam Survei bermunculan guna memberikan referensi bagi warga negara dalam menatap pilpres 2019. Dengan adanya survei, kandidat akan mempelajari berbagai kemungkinan, terutama soal menggaet pemilih yang berkategori 'mengambang'.

Berdasarkan rilis Survei Research 26 Agustus 2018, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 53 % pemilih, sedangkan Prabowo-Sandi berada di angka 35% dan menariknya terdapat 39,2 persen pemilih mengambang pada pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 45,5% pemilih mengambang pada pasangan Prabowo-Sandi.

Berdasarkan hal tersebut maka akan terjadi pertarungan ketat antara kedua pasangan di Pilpres 2019. Pemilih dengan kategori pemilih mengambang masih akan melihat konstelasi politik mulai saat ini hingga hari H pemilihan. Apalagi menjelang Pilpres 2019 banyak sekali terjadi 'adegan-adegan' yang ditampilkan masing-masing kandidat yang akan menjadi referensi bagi pemilih mengambang dalam menentukan pilihan politiknya di gelaran pemilu tahun depan.

Pemilih mengambang juga akan melihat bagaimana kinerja dari masing-masing kandidat untuk memberi keyakinan kepada mereka tentang persoalan-persoalan yang urgent di kalangan masyarakat semisal persoalan ekonomi yang mapan, kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.

Pemilih mengambang jika tidak digarap dengan benar dan serius oleh masing-masing pasangan akan berdampak buruk pada perolehan suara mereka nantinya. Ini karena pemilih mengambang merupakan pemilih yang konsistensinya susah diprediksi. Mereka bisa jadi pemilih Jokowi dan bisa jadi menjadi pemilih Prabowo. Kata kuncinya untuk kemampuan kandidat untuk menaklukkan hati pemilih mengambang adalah jangan sampai memberikan PHP, janji-janji muluk, serta sedikit mengurangi intrik-intrik murahan yang hal itu menjadi tidak disukai oleh pemilih mengambang.

Pemilih mengambang mesti menjadi referensi bagi masing-masing kandidat pada pilpres tahun 2019, karena jika para kandidat hanya mempercayai hasil survey, maka ditengarai hasilnya akan memberikan efek kejut. Maksudnya terkadang hasil survei berbeda dengan hasil di lapangan.