Di negara-negara maju, penanganan kasus pelecehan seksual dilakukan secara serius dan tanpa memandang status sosial maupun pengaruh terduga pelaku kejahatan tersebut ke masyarakat. Sehingga seorang pelaku pelecehan seksual dari kelompok masyarakat yang memiliki social standing tetap saja akan mendapatkan hukuman dari kejahatan yang dilakukannya.

Ambil contoh kasus produser film Hollywood kenamaan Harvey Weinstein. Karir profesional Weinstein di perfilman Hollywood kini terjun bebas ke titik terendah setelah kelakuan tak senonoh pada deretan artis perempuan Hollywood terkuak dan jadi skandal. Gerakan #MeToo yang dipicu terbongkarnya aib Weinstein meluas dan menyebar ke berbagai sektor industri hiburan. Dan bahkan termasuk industri yang masih menyandang citra hiburan untuk anak-anak seperti dubbing film/serial animasi Jepang (alias anime) di Amerika Serikat.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Harvey Weinstein (Sumber gambar: BBC)

Seperti biasanya di Indonesia, film maupun serial animasi Jepang di Amerika mengalami dubbing atau sulih suara ke bahasa Inggris. Memang ada yang masuk pasaran dengan metode subs atau pemberian subtitle/teks terjemahan, namun tidak sedikit anime Jepang memilih rute dubs alias mengganti suara asli dialog anime Jepang dengan bahasa Inggris. Tujuannya untuk membuat produk anime tersebut lebih mudah dipahami penonton Amerika; karena mereka tidak lagi perlu menonton sambil membaca teks dialog yang ada di bagian bawah layar.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Anime berbahasa Jepang dengan subtitle bahasa Inggris (Sumber gambar: We Heart It)

Tentu saja hal tersebut membutuhkan pengisi suara alias dubber (atau dalam istilah Jepang, Seiyuu) yang mampu membangun citra dan emosi karakter anime yang di-dubbing. Dan walaupun saya tidak bisa bilang kalau saya suka dengan dubbing anime ke bahasa Inggris tapi saya harus mengakui kalau ada banyak dubber Amerika yang mampu memberikan jiwa pada karakter anime lewat suara mereka. Seperti misalnya Monica Rial yang mampu menghidupkan karakter seperti Nero (Black Clover), Sakura Kinomoto (Cardcaptor Sakura: Clear Card Arc) dan Bulma (Dragon Ball Super) atau Jamie Marchi yang gemilang mengisi suara Masane Amaha (Witchblade), Brita (Darker Than Black) atau Takao (KanColle: Kantai Collection). Semua dalam format bahasa Inggris. Sehingga penggemar anime-anime tadi akan mendengarkan hasil kerja mereka daripada suara seiyuu asli dari Jepang untuk karakter yang mereka suarakan.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Ki-ka: Monica Rial & Jamie Marchi (Sumber gambar: lcsun-news)

Dan ada Victor Joseph Mignogna. Alias Vic Mignogna.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Vic Mignogna (Sumber gambar: Beneath the Tangles)

Lahir di Pennsylvania, Vic memulai karir di industri sulih suara anime Jepang lewat peran sebagai Vega di anime Street Fighter II V tahun 1997. Selepas itu dia mulai sering muncul di berbagai event dan konvensi anime sampai kemudian pihak Funanimation (sebagai pemegang hak siar anime Jepang populer Dragon Ball Z di Amerika) menawarkan peran Broly di anime Dragon Ball.

Hal itu melambungkan nama Vic Mignogna di jagat anime Amerika Serikat dan membuka jalan semakin lebar untuknya. Berbagai peran karakter anime dilakoni Mignogna; termasuk yang mungkin paling membuatnya dikenal fans anime Amerika dan meraih penghargaan Best Actor American Anime Awards tahun 2007 yaitu peran sebagai Edward Elric di anime Fullmetal Alchemist.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Vic Mignogna sebagai Broly (kiri) dan Edward Elric (kanan). Sumber gambar: Know Your Meme

Sayang Vic Mignogna tak menghargai karirnya dengan melakukan perbuatan tidak senonoh sebagai seorang dubber anime profesional Amerika.Sejumlah tuduhan sebagai pelaku pelecehan seksual menyerbu Mignogna pasca rilis anime Dragon Ball Super: Broly di mana dia kembali berperan sebagai Broly.

Yang menarik, tuduhan sebagai pelaku pelecehan seksual itu tidak hanya berasal dari masa-masa sekarang namun ada yang berasal dari kejadian tahun 1989; jauh sebelum karir pro-nya sebagai dubber anime dimulai. Dan celakanya korban dari aksi pelecehan seksual Mignogna ternyata berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari fans hingga rekan sesama dubber yang pernah bekerja bersama dirinya. Termasuk dua nama yang saya sebut sebelumnya, Monica Rial dan Jamie Marchi. Keduanya secara terbuka mengungkapkan kalau Mignogna pernah melakukan tindakan pelecehan seksual dan mendukung mereka yang berani mengatakan kalau pernah jadi korban pelecehan seksual Vic Mignogna.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Salah satu aksi Minogna yang dianggap pelecehan seksual (Sumber gambar: Pretty Ugly Little Liar)

Akibat hal tersebut Mignogna mendapatkan efek negatif untuk karir. Kontrak kerja dia banyak diputus oleh mereka yang memakai jasanya seperti Rooster Teeth dan Funimation. Pelecehan seksual yang dilakukan Mignogna kepada kolega maupun fans (termasuk aksi mencium, meraba dan berbagai tindakan seksual yang tidak diinginkan) semakin mendapat perhatian sehingga memaksa Mignogna melakukan tindakan meminta maaf setelah selalu membantah semua tuduhan yang ditujukan untuknya lewat Twitter tanggal 13 Februari 2019.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Statement Vic Mignogna lewat Twitter (Sumber gambar: Twitter)

Tapi tak lama kemudian Vic Mignogna menyatakan kalau dia mempertimbangkan untuk menuntut pihak-pihak yang dirasa merusak karir profesional dia sebagai dubber. Dan tanpa disangka, dia beneran melakukan hal itu.

19 April 2019, Vic Mignogna melakukan tuntutan hukum kepada Funimation, Monica Rial, Jamie Marchi dan Ronald Toye ke pengadilan Texas. Isi tuntutan hukum bernilai satu juta dollar tadi termasuk pencemaran nama baik, konspirasi publik dan intervensi dalam bisnis sehingga mengakibatkan kerugian. Tekanan yang Mignogna dapat lewat Twitter dan hashtag #KickVic sempat mendapat dukungan dari fans garis keras Mignogna melalui hashtag #IstandWithVic namun hal tersebut tidak mampu menyelamatkan karir Mignogna yang kini terjun bebas.

Kasus pelecehan seksual tenggelamkan karir dubbing anime Vic Mignogna

Berakhirnya karir dubbing professional seorang Vic Mignogna? (Sumber gambar: YouTube)

Apakah Vic Mignogna akan memenangi tuntutan hukum yang dia ajukan atau apakah hal itu akan semakin menenggelamkan karirnya di bidang dubbing anime? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, tidak ada tempat untuk pelaku pelecehan seksual di industri entertainment Amerika. Dan seharusnya juga di seluruh lini pekerjaan serta bisnis lain di seluruh dunia.