Jalani hukuman berat, 5 orang ini ternyata terbukti tak bersalah

Kalian pasti pernah dituduh seseorang melakukan sesuatu yang sama sekali gak kalian lakukan. Tapi tuduhan tersebut biasanya masih merupakan masalahyang dapat dibilang kecil. Namun bagaimana jadinya jika ada seseorang dituduh bahkan sampai masuk penjara padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun? 5 Orang ini mengalami kejadian buruk tersebut. Mereka mendapatkan hukuman yang parah atas perbuatan yang tak pernah emreka lakukan.

1. Kwame Ajamu (Tahun 1975).

Seorang salesman bernama Haro Franks pada tahun itu dibunuh dengan sangat kejam oleh orang-orang jahat. Setelah kejadian tersebut seorang anak berusia 12 tahun bernama Fernon mengaku kalau dirinya ada di tempat kejadian dan melihat sendiri kasus pembunuhan tersebut.

Ia sangat yakin bahwa Kwame dan dua juga saudaranya adalah pelaku dari kejadian ini. Walaupun tidak ada bukti fisik, Kwame dan kedua saudaranya ditangkap oleh polisi dan dijatuhkan hukuman mati. Untungnya hukuman tersebut dihapus dan diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Setelah 27 tahun mendekam di penjara, sebuah proyek yang membela orang-orang tidak bersalah, yaitu Ohio Innocence Project ingin memperjuangkan hak bebasnya Kwame.Tidak lama kemudian saksi cilik yang sudah dewasa itu akhirnya buka suara. Ia mengaku bahwa pada saat itu ia tidak melihat kejadian tersebut dan melakukan hal tersebut hanya untuk membantu polisi.

Setelah itu Kwame dan dua saudaranya dikeluarkan dari penjara dan mendapatkan konpensasi sekitar 15 miliar rupiah.

2. Huugjilt.

Kejadian kali inidialami oleh remaja berusia 18 tahun bernama Huugjilit. Pada saat itu dia selesai makan malam dengan kekasihnya. Dalam perjalanan pulang dirinya mendengar suara teriakan dari dalam kamar mandi umum yang ia lewati.

Berniatuntuk mengecek dan membantu, ternyata niat baik tersebut malah berakibat buruk bagi dirinya. Karena dia satu-satunya orang yang berada di TKP, pria ini dinyatakan di Pengadilan menjadi tersangka dari kasus pembunuhan dan pemerkosaan, bahkan Huugjilit dikenakan hukuman mati.

Setelah 6 tahun berlalu, seorang pria ditangkap polisi karena kasus pemerkosaan yang dilakukannya. Ternyata saat di Pengadilan ia mengaku sudah memperkosa lebih dari 10 wanita, termasuk korban yang ditemukan oleh Huugjilit.

3. Carlos Deluna (1983).

Seorang wanita bernama Wanda Lopez menjadi korban pembunuhan kejam di sebuah pom bensin. Atas kejadian tersebut pria bernama Carlos Deluna di tuduh sebagai tersangka atas pembunuhan tersebut.

Tidak ada bukti fisik dan rekaman yang menunjukkan Deluna bersalah. Namun penyebab yang membuat ia ditangkap adalah para saksi mata mendeskripsikan ciri-ciri yang mirip sekali dengan muka Deluna.

Deluna berusaha menyakinkan polisi bahwa yang mereka maksud adalah Carlos Henandez karena ia mempunyai wajah yang mirip dengan Deluna, tetapi para polisi tidak peduli dan menghukumnya dengan suntik mati.

Dua tahun setelah Deluna dieksekusi mati, Carlos Henandez menyerahkan diri sebagai tersangka asli dari kasus tersebut.

4. James Richardson.

Tidak ada orang tua yang tega meracuni anaknya sendiri hanya untuk mendapatkan uang. Nasib miris kali ini dialami seorang ayah bernama James Richarson yang dituduh meracuni ketujuh anaknya dengan peptisida untuk mendapatkan uang asuransi yang jumlahnya sangat besar. Karena tuduhan tersebuh James harus mendekam di penjara sepajang hidupnya.

Setelah 21 tahun mendekam di balik jeruji besi, James berhasil keluar karena Baby Sitternya mengaku bahwa dirinya yang menuangkan peptisida ke makanan anak-anaknya. Alasan Baby Sitter melakukan hal keji ini karena merasa sangat kesal dengan perlakuan James yang suka memarahinya.

5. Lawrence Mckinney (1978).

Pria ini adalah salah satu korban ketidakadilan yang paling parah. Ia dituduh mencuri TV milik seorang wanita dan juga melakukan hal-hal lainnya yang menyakitkan. Akibatnya Mckinney dijatuhkan hukuman penjara selama 115 tahun. 15 tahun karena pencurian dan 100 tahun untuk perlakuan kasarnya.

31 tahun kemudian sebuah tes DNA telah membuktikan bahwa pelakunya bukan Mckinney. Bahkan dia tidak ada di tempat waktu kasus tersebut terjadi. Untungnya setelah itu dia bebas dari hukuman dan mendapatkan konpensasi sebesar $75 atau sekitar 1.000.000 rupiah.