Saat ini kita sedang berada dalam masa bersejarah, masa yang memasuki revolusi industri keempat yang sedang dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai. Jika melihat pola sejarah, diperkirakan akan terjadi perubahan besar di dunia ini. Revolusi industri 4.0 secara tidak langsung membuat seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam berkarya, tak terkecuali mahasiswa Sekolah Vokasi IPB yang berlombalomba dalam membuat produk yang besar dan mutakhir dalam bidang pertanian.

Mahasiswa jurusan Teknik Komputer Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor merancang alat Prototype Penyiram Benih Tanaman Jati Terintegrasi Web Berbasis Arduino Uno yang dibimbing langsung oleh Ridwan Siskandar, SSi, MSi. Alat ini terinspirasi dari kurangnya teknologi penyiraman benih tanaman hutan yang ada pada rumah kaca. Rumah kaca adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik dan menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari akan memanaskan tumbuhan, tanah, dan benda lainnya di dalam bangunan ini. Oleh karena itu, rumah kaca sangat memerlukan media penyiraman tanaman dalam berbagai kondisi.

Faktor utama terjadinya fotosintesis pada benih adalah di bagian penyiramannya. Kelebihan atau kekurangan air pada benih akan berdampak buruk pada pertumbuhannya. Sehingga perlu diperhatikan kadar air serta kelembapan tanah yang menjadi media pertumbuhan benih tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah sebuah prototype penyiram benih tanaman hutan. Alat ini dioperasikan dalam kondisi tanah yang sesuai dengan benih itu sendiri. Ternyata alat ini juga memiliki fungsi lain. Tidak hanya menyiram benih, tetapi alat ini juga dapat memantau beberapa aspek dalam fungsi yang berkaitan, yaitu aspek suhu dan aspek kelembapan tanah.

Alat ini bekerja dengan menggunakan sensor Soil Moisture dan modul RTC yang membaca kondisi. Jika input yang masuk tidak sesuai, maka sensor akan membaca kembali kelembapan dan waktu yang sesuai dengan program. Ketika input sudah sesuai maka relay aktif dan pompa akan menyala dan menyiram benih secara otomatis.

Alat ini diharapkan dapat meringankan tugas peneliti tanaman tertentu karena beberapa informasi penting mengenai benih tersebut dapat dipantau melalui web, seperti kelembapan tanah dan jadwal penyiraman benih.

Hidup di dalam era yang sudah mulai memanfaatkan canggihnya teknologi membuat keadaan akan memaksa kita untuk terus berinovasi setiap waktunya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai wujud pengembangan diri agar kita dapat siap lahir dan batin untuk menghadapi sebuah kondisi akan munculnya banyak pekerjaan baru yang tidak sekalipun pernah terbesit di benak kita. Pekerjaan yang memanfaatkan teknologi canggih yang terus berkembang seiring berjalannya waktu, pekerjaan yang mungkin akan menggantikan banyak pekerjaan yang selalu diandalkan sebelumnya. Oleh karena itu kita semua harus siap berinovasi dalam segala bidang, salah satunya dalam bidang pertanian.

*Alferdio Wijaya, Ridwan Siskandar.