Bagaimana wujud Bumi jika kita menguras semua garam dari lautan?

Pada abad ke-21 ini, kita tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan air tawar yang bersih baik untuk minum, mencuci, atau untuk mandi. Namun, tetap saja persediaan air tawar Bumi terus-terusan terkuras.

Bagaimana jadinya jika lautan hanya terdiri dari air tawar?

Bagaimana jika kita tidak perlu khawatir kehabisan air sebagai bahan konsumsi? Bagaimana jika kita bisa meminum air dan mandi dengan air sebanyak yang kita inginkan?

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengenal lautan kita. Mengapa lautan kita memiliki kadar garam yang tinggi? Sebenarnya, telah terbukti bahwa lautan kita dulu tidak penuh akan kadar garam seperti sekarang ini. Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan Bumi baru saja mendingin yang membuat semua uap air menjadi cairan, saat itu belum bergaram!

Bagaimana jadinya jika lautan hanya terdiri dari air tawar?

Tetapi, hal tersebut tidak berjalan lama. Setiap kali turun hujan, karbon dioksida yang ada di udara akan melebur dan ikut mengalir bersama air-air hujan yang berjatuhan. Hal ini membuat air hujan sedikit berasam dan setiap kali air jatuh di atas batu, batu tersebut akan terkikis.
Dari situ, air hujan akan mengalir ke sungai atau aliran air terdekat. Di perjalanannya, aliran air tersebut akan membawa garam dan mineral bersamanya. Setelah itu, air mengalir ke lautan.

Ditambah lagi garam-garam beserta mineral tambahan yang keluar dari proses aktivitas vulkanik, lalu juga proses ini berjalan selama lebih dari 3,8 miliar secara konsisten! Bayangkan ada berapa banyak mineral dan garam yang larut selama itu.

Ada banyak sekali garam di lautan dikatakan bahwa jika kita menyebar garam-garam tersebut di daratan maka akan setara dengan satu gedung pencakar langit dengan 40 lantai yang terbuat dari garam! 97% dari air di Bumi itu air garam. Jadi, apa yang akan terjadi jika kita kuras garam-garam yang ada di lautan?

Sebuah lautan air tawar tentu saja adalah sebuah konsep yang sangat didambakan oleh kita semua. Untuk saat ini, diprediksi bahwa sepertiga dari populasi dunia akan bergelut dengan kekurangan air bersih pada tahun 2025 mendatang. Namun, dengan semakin banyaknya konsumsi air kita setiap tahunnya, kebutuhan akan air bersih selalu meningkat dua kali lipat per 20 tahunnya. Jadi, sebuah lautan air tawar akan menjadi solusi yang sangat bagus untuk kelangsungan kehidupan kita di Bumi.

Namun ternyata, tidak. Sebuah lautan tanpa garam akan memusnahkan kehidupan yang ada di laut dan akan berdampak ke cuaca beserta suhu yang ada di Bumi secara drastis. Hal ini membuat kehidupan di Bumi akan sangat-sangat sulit untuk berkembang, bahkan mustahil untuk berkembang.

Bagaimana jadinya jika lautan hanya terdiri dari air tawar?

Saat ini saja ada sekitar 228,450 spesies yang ada di lautan dengan perkiraan masih ada sekitar 2 juta lagi yang belum ditemukan. Namun, jika lautan kita dikuras kadar garamnya maka kita tidak akan menemukan mereka.

Bagaimana jadinya jika lautan hanya terdiri dari air tawar?

Ikan lautan telah berevolusi untuk meminum air laut yang memiliki kadar garam tinggi dan mengeluarkan garam tersebut. Tidak semua hewan laut melakukan hal ini dengan cara yang sama, namun meminum air dan mengeluarkan garamnya adalah salah satu bagian penting dari cara mereka bertahan hidup. Beberapa spesies, contohnya seperti ikan salmon, telah beradaptasi untuk dapat hidup di air tawar dan air laut. Namun, ikan-ikan laut lainnya akan lenyap. Ini termaksud para ganggang laut yang berperan menyebarkan setengah dari oksigen hasil fotosintesis yang ada di Bumi.

Bagaimana jadinya jika lautan hanya terdiri dari air tawar?

Jadi, jika kita berhasil menguras garam dari lautan, kita akan kehilangan ratusan ribu spesies ikan laut beserta setengah dari kadar oksigen di udara kita. Belum lagi, akan ada peningkatan kadar karbon dioksida di udara karena tidak adanya ganggang laut.