Il Principino atau Pangeran kecil, namanya akan terus diingat oleh pencinta sepak bola khususnya fans klub sepak bola asal Turin, Juventus. Ia mengawali karier sepak bola di akademi Juventus saat usianya menginjak 7 tahun. Kecintaannya pada Juventus terbentuk karena keluarganya adalah fans Juventus yang sering melihat si Nyonya Tua beraksi di Stadion Delle Alpi.

Karier Marchisio mulai naik ketika Juventus mengalami kasus Calciopoli dan harus turun kasta ke Serie B. Saat itulah sang Pangeran dipromosikan menjadi pemain utama dalam skuat Juve dengan nomor punggung 15. Walaupun sukses dan berhasil membawa Bianconeri kembali berlaga di Serie A, Marchisio ternyata dipinjamkan bersama sahabatnya Giovinco ke Empoli pada awal musim 2007/2008 untuk menambah jam terbang.

Ini sepak terjang Sang Pangeran Turin, Claudio Marchisio

Semusim berseragam Empoli, ia lantas ditarik kembali oleh pelatih baru Juve kala itu, Claudio Ranieri. Di bawah tangan dingin Ranieri, Marchisio menjelma menjadi salah satu playmaker tangguh. Performa apiknya terus berlanjut meskipun arsitek Juve berganti, dari mulai Ciro Ferrara, Alberto Zaccheroni, Luigi Del Neri, Antonio Conte sampai yang terakhir Max Allegri.

Selama karier profesionalnya membela La Fidanzata dItalia, ia telah sukses mencatatkan 294 penampilan dan 33 Gol bagi La Vechia Signora serta memenangkan 7 gelar Serie, 4 gelar Coppa Italia, 3 gelar Supercoppa Italiana dan satu gelar Serie B.

Ini sepak terjang Sang Pangeran Turin, Claudio Marchisio

Kini sang pangeran kecil sudah berhenti merumput, setelah pada 3 oktober 2019 lalu ia memutuskan untuk pensiun dari sepak bola. Keputusannya ini disampaikan langsung melalui Konferensi Pers di Juventus karena ia ingin mengawali dan mengakhiri kariernya di Klub kebanggannya tersebut.

Walaupun demikian, Claudio Marchisio akan tetap dan terus diingat oleh para Juventini karena dia adalah sang Legenda. Buon Compleano, Il Principino.