Benjolan di leher dari sudut pandang orang awam disebut gondok, namun dari sudut pandang kesehatan disebut struma atau graves. Gondok atau struma adalah kelainan pada kelenjar tiroid tubuh. Seseorang yang tiroidnya normal dikatakan sebagai normo-tiroid, untuk yang kelebihan hormon tiroid disebut hipertiroid, dan untuk yang kekurangan hormon tiroid disebut hipotiroid.

Normalnya, kelenjar tiroid adalah organ yang mengatur metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu yang membentangkan kedua sayapnya. Kelenjar tiroid letaknya persis di bawah jakun untuk laki-laki, berada di antara saluran trakea untuk bernapas dan saluran esofagus untuk jalan makan. Kelenjar tiroid dilindungi oleh otot leher di bagian kanan dan kiri, yang apabila kita menarik rahang kita ke bawah maka akan terlihat otot leher membentuk seperti huruf V di leher kita. Benjolan leher ini tidak muncul tiba-tiba, biasanya setelah beberapa bulan atau beberapa tahun akan baru terasa apabila kita menyentuh bagian leher.

Selain itu, jika kita kadang kesulitan untuk bernafas, kesulitan untuk menelan, tangan dan jari-jemari terasa bergetar atau tremor, maka bisa jadi itu menjadi tanda tiroid kamu sedang ada gangguan.Pun jika kamu mempunyai kegiatan makan dengan porsi banyak namun berat badan kamu tidak bertambah. Atau bila kamu setiap hari makan dengan porsi wajar namun berat badan justru mudah bertambah, maka tiroid sedang memberi peringatan bahwa dia sedang mengalami gangguan.

Benjolan pada leher bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya seperti lingkungan, gaya hidup, dan keturunan. Mari kita bahas satu per satu.

1. Faktor lingkungan.

Kamu yang tinggal di daerah yang jauh dari pesisir pantai sebaiknya selalu sedia garam beryodium di dapur. Itu karena bahan makanan di daerahmu sangat sedikit terpapar zat yodium. Itu tentu berbeda denganyang tinggal di kota-kota pesisir pantai. Minimal bahan makanan yang kamu olah sudah terpapar garam yang secara alami memiliki kandungan yodium.

Buat kamu yang tinggal jauh dari pesisir, tambahkan garam yodium dalam makananmu lebih banyak dibanding kamu yang tinggal di kawasan pesisir. Kita memang butuh yodium dan ini mudah didapat dengan mengonsumsi garam. Namun sikap bijak diperlukan dengan mengonsumsi garam secukupnya sesuai porsimu karena terlalu banyak garam juga tidak baik.

2. Faktor gaya hidup.

Bicara tentang gaya hidup berkaitan dengan benjolan di leher, maka kita akan fokuskan pada makanan dan metabolisme tubuh. Makanan perlu saya titik beratkan pada sayur dan umbi-umbian yang mengandung tepung. Buat kamu yang mengalami hipertiroid atau merasa "oh ada benjol nih di leher, terus aku kudu gimana ya?" Tenang, ada beberapa sayur dan umbi-umbian yang perlu dihindari dulu. Sayur dan umbi itu contohnya, kol, kubis, kedelai dan singkong. Ada apa dengan makanan berbahan dasar itu? Sayur, kacang-kacangan dan umbi-umbian itu mengandung zat goitrogens yang sangat sensitif dengan kerja hormon tiroid kamu. Buat kamu yang sedang mengalami hipotiroid, maka disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan di atas.

3. Faktor keturunan.

Kamu yang punya benjolan di leher tapi lingkunganmu dan gaya hidup sudah sehat banget, maka perlu kamu bertanya, ada gak keluarga yang punya riwayat sakit seperti ini. Biasanya, sakit pada tiroid ini adalah sebuah bentuk "warisan" di setiap generasi. Kakek atau nenek, ayah atau ibu dahulu pasti pernah mengalaminya. Juga ada mitos bahwa "penyakit keturunan" seperti itu diwariskan pada anak pertama, ketiga, dan selanjutnya. Keturunan pada angka-angka ganjil yang berpotensi besar mengalami sakit yang sama

Lalu apa yang harus dilakukan?

1. Kurangi konsumsi kol, kubis, brokoli, kedelai, umbi-umbian yang bertepung seperti singkong dan ubi jalar.

2. Konsumsi garam dapur yang mempunyai kandungan yodium untuk tubuh.

3. Apabila cara preventif di atas belum memberikan hasil kesehatan yang lebih baik, segeralah menuju ke dokter spesialis bedah umum.

4. Dokter spesialis bedah umum akan melakukan observasi kasat mata dan perabaan pada leher kamu.

5. Dokter spesialis bedah umum akan menyarankan kamu untuk melakukan cek darah lengkap untuk mengetahui kadar TSH, T3 dan T4 kamu. Penjelasan hasil cek darah akan dijelaskan dokter.

6. Selain cek darah lengkap, dokter spesialis bedah umum juga menyarankan untuk dilakukannya tindakan FNAB yang adalah singkatan dari Fine Needle Aspiration Biopsy. Jadi, tindakan FNAB itu teknisnya adalah proses pengambilan sampel jaringan tiroid di leher dengan menggunakan media jarum suntik khusus yang akan menarik sedikit dari jaringan tiroid tanpa adanya tindakan pembedahan yang membutuhkan sayatan kecil. Setelah tindakan FNAB selesai, kamu bisa langsung pulang dan beraktivitas.

7. Sampel jaringan tiroid yang diambil akan diteliti untuk menentukan apakah jaringan bersifat jinak atau liar.

8. Apabila memungkinkan, dokter spesialis bedah umum akan memberikan obat dan terapi buat kamu yang mempunyai tiroid bersifat jinak. Namun apabila tiroid kamu bersifat liar, maka pembedahan perlu dilakukan untuk mengangkat sebagian jaringan untuk membuat normal kembali fungsi tiroid. Tindakan pembedahan akan mengambil 3-4 mm jaringan tiroid kamu, bergantung pada besar-kecil pembengkakan kelenjar tiroid kamu. Setelah tindakan pembedahan, kamu akan diminta beristirahat total satu hari untuk persiapan kamu beraktivitas kembali. Jadi tindakan pembedahan dilakukan selama 2 hari, 1 hari untuk tindakan bedah dan 1 hari untuk istirahat pemulihan.

Muncul benjolan di leher tidak perlu takut, cegah dengan pola hidup dan makanan serta konsultasikan pada dokter spesialis bedah umum apabila khawatir dengan tiroid kamu. Salam sehat!