Berbicara mengenai pendidikan, yang terlintas di pikiran kita adalah sesuatu yang bersifat serius dan formal. Sedangkan kita diharuskan mengeyam dunia pendidikan dari sejak dini, maka dari itu ada yang bernama PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan rentang usia balita (2-4 tahun).

Mengenai metode pendidikan yang digunakan dalam PAUD salah satunya adalah sistem pendidikan Montessori yang merupakan suatu pembelajaran di mana anak-anak diberikan kebebasan dalam memilih aktivitas yang mereka inginkan. Peran guru dalam metode Montessori ini sebagai fasilitator (Santrock, 2011).

Tentu saja tujuannya adalah menitikberatkan pada beberapa hal dasar seperti perkembangan motorik, kognitif, bahasa, dan sosio-emosional pada anak (Prihatin, 2019). Latar belakang didirikannya PAUD berlandaskan teori psikologi perkembangan dari Piaget dan Erikson.

Ini alasan pentingnya PAUD bagi anak

Pentingnya pendidikan anak di usia dini telah banyak diteliti oleh para ahli, namun sayangnya pendidikan PAUD tidak begitu menjadi bahasan yang prioritas. Menurut Feldman dalam Rakhmawati (2019) masa balita merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian, dan kemampuan sosialisasi.

Anak yang memasuki dunia PAUD merupakan anak dalam masa golden age.Golden age atau masa usia emas merupakan masa 'kritis' yang hanya terjadi satu kali dalam kehidupan anak karena pada masa ini sekitar 100 miliar sel otak siap untuk distimulasi agar kecerdasan seseorang dapat berkembang secara optimal (Fitriyah dan Hapsari dalam Sugeng, Tarigan dan Sari, 2019).

Menurut informasi yang ditulis oleh portal media massa detik.com, Gubernur Anies Baswedan meresmikan 32 PAUD pada 02 Oktober 2019, kemudiania juga menekankan pentingnya pendidikan di usia dini. Anies juga meminta anak usia PAUD tidak dipaksa untuk belajar membaca, menulis dan menghitung (calisung), ia menuturkan anak usia PAUD didorong untuk bermain (Ulhaq, 2019).

Berdasarkan data statistik Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), penyediaan sekolah PAUD pada tahun 2018/2019 di seluruh Indonesia jumlahnya masih sangat bervariatif yang sangat signifikan. Provinsi yang memiliki institusi PAUD terbanyak terletak di Jawa Barat sebesar 6.400, sedangkan di Kalimantan Utara hanya 11 institusi (Nasrun, Tarida, Sitanggang dan Khadafy, 2019). Sebaiknya pemerintah melakukan pemerataan institusi PAUD secara adil, tidak berat sebelah. Karena anak balita tidak hanya ada di kota-kota besar namun juga ada di daerah, keduanya memiliki hak yang sama menikmati fasilitas untuk berkembang secara optimal.

Ini alasan pentingnya PAUD bagi anak

Sekolah PAUD juga sudah memiliki standar seperti sekolah umumnya yang lebih tinggi. Terdapat tenaga profesional dan aktivitas juga tujuan yang jelas. Namun tidak semua orang tua yang memiliki anak balita mempertimbangkan untuk masuk PAUD.

Berdasarkan data statistik Kemendikbud hanya sekitar 22,06% orang tua yang memasukkan anaknya ke PAUD. Hal ini bisa saja dikarenakan mereka beranggapan bahwa porsi pendidikan yang diberikan oleh PAUD dapat diterapkan sendiri di rumah. Memang pembelajaran dirumah juga penting, apalagi dengan seorang ibu. Sekiranya perlu digaris bawahi ketika anak menjalani sekolah PAUD, banyak pengalaman dan interaksi sosial yang mereka dapat sejak dini seperti mereka akan belajar apa itu berbagi dan bersosialisasi.

Ini alasan pentingnya PAUD bagi anak

Tentu saja proses ini akan membawa dampak perkembangan yang sangat baik untuk anak apabila dijalani dengan konsisten. Memberikan pendidikan yang baik dan sesuai dapat membuat anak tumbuh dengan optimal serta meningkatkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya. Dengan demikian diharapkan bagi orang tua yang memiliki anak usia balita dapat mempertimbangkan, membuka pandangannya untuk melihat penting dan banyaknya sisi positif yang akan diterima oleh anak apabila memasuki sekolah PAUD sebelum TK.