Ada tempat-tempat di dunia ini yang dianggap sebagai lokasi petualangan paling keras, bahkan orang paling pemberani akan berpikir dua kali untuk bepergian ke sana, entah karena iklimnya yang ekstrem, atau lokasinya yang begitu jauh. Nah, berikut ini adalah 5 lokasi yang mungkin tak seorang pun ingin memilihnya sebagaidestinasi liburan mereka selanjutnya.

1. Pulau Pitcairn.

Ini 5 tempat liburan tersembunyi paling ekstrem di bumi

Terletak di tengah-tengah antara Selandia Baru dan Amerika, Pulau Pitcairn adalah salah satu tempat paling terpencil di Bumi. Panjang pulau ini sekitar 10 kilometer dan lebarnya 4 kilometer.

Pitcairn pertama kali ditemukan pada 1767. Pulau ini terkenal dihuni oleh pemberontak dari HMS Bounty, yang dipimpin oleh Fletcher Christian. Penduduk Pitcairn saat ini adalah keturunan mereka. Ada upaya untuk merekrut pendatang baru, tetapi tampaknya tidak ada yang mau pindah ke pulau dengan satu toko, di mana pesanan harus dilakukan tiga bulan sebelumnya. Meskipun pulau itu sekarang memiliki listrik dan bahkan internet, pulau itu begitu terisolasi dan tandus sehingga ekspor utamanya dulu adalah perangko.

2. Ittoqqortoormiit.

Ini 5 tempat liburan tersembunyi paling ekstrem di bumi

Ittoqqortoormiit adalah kota paling terpencil di Greenland, sebuah negara yang tidak dikenal karena aksesibilitasnya. Penduduk daerah tersebut adalah rusa kutub, musk oxen, dan walrus, hanya sedikit manusia yang terlihat di pulau ini. Lokasi pulau juga sulit untuk dijangkau, tertutup oleh es selama sembilan bulan dalam setahun. Penduduk setempat bertahan hidup dengan memancing dan berburu.

Ittoqqortoormiit benar-benar gelap selama dua bulan dari pertengahan November hingga pertengahan Januari karena matahari tidak terbit sama sekali. Selama masa ini, sebagian besar penduduk setempat duduk di rumah mereka dan melihat-lihat katalog warna untuk memutuskan warna apa yang akan mereka gunakan untuk mewarnai rumah mereka.

3. Edinburgh Of The Seven Seas.

Ini 5 tempat liburan tersembunyi paling ekstrem di bumi

Di tengah Samudera Atlantik Selatan, di pulau vulkanik Tristan da Cunha, ada sebuah pemukiman bernama Edinburgh of the Seven Seas. Tetangga terdekatnyaadalah Pulau Saint Helena (pulau tempat Napoleon dipenjara) yang berjarak 2.173 kilometer jauhnya. Pergi ke pulau itu sulit. Pengunjung biasanya naik kapal penjelajah kutub dari Cape Town, yang lewat sekitar sembilan atau sepuluh kali dalam setahun. Ada sekitar 250 penduduk di pulau itu, bersama dengan sejumlah penguin, elang laut, dan lapangan golf yang dibangun oleh seorang pejabat Inggris ketika ditempatkan di sana.

4. Changtang.

Ini 5 tempat liburan tersembunyi paling ekstrem di bumi

Changtang terletak ketinggian lebih dari 4.000 meter (13.000 kaki), mencakup wilayah besar Tibet, di perbatasan dengan India. Daerah ini luas, tetapi kebanyakan tidak berpenghuni kecuali macan tutul salju, beruang coklat, domba biru, dan yak liar. Changtang adalah rumah bagi beberapa orang nomaden yang mencari nafkah dari menggembalakan hewan. Pada satu titik, ada setengah juta orang yang mencari nafkah di tanah yang tandus ini.

Cuaca di Changtang tidak dapat diprediksi, dengan musim panas yang pendek, musim dingin yang pahit, dan badai yang sering terjadi, tetapi mereka yang berani dihadiahi dengan pemandangan spektakuler dan satwa liar yang menakjubkan. Penduduk yang ada di sana hidup tanpa membutuhkan uang, dan telah membentuk sistem barter yang canggih. Namun, ini berubah karena peraturan pemerintah dan perpajakan.

5. Utqiagvik.

Ini 5 tempat liburan tersembunyi paling ekstrem di bumi

Dulunya dikenal sebagai Barrow, Utqiagvik, Alaska, adalah kota paling utara di Amerika Serikat. Dengan luas 55 kilometer persegi. Jumlah penduduknya sekitar 4.000 orang, kebanyakan orang Inupiat Eskimo. Perubahan suhu global memengaruhi wilayah ini, dan penampakan hewan yang sebelumnya tidak dikenal di daerah ini dilaporkan, seperti laporan penampakan beruang kutub dan beruang grizzly yang kawin, menghasilkan beruang hibrida bernama gloral.

Walaupun satwa liar mungkin telah beradaptasi dengan perubahan habitat, Orang Eskimo kadang-kadang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi yang berkembang di daerah itu, dan akibatnya tingkat depresi dan bunuh diri meningkat.