Siapa yang tidak kenal kamera film? Kamera yang pernah berjaya pada masanya ini ternyata masih digemari oleh anak muda walau berada di tengah bombardir kamera digital yang terus di-upgrade, mulai dari kamera saku sampai mirrorless. Kamera film tetap eksis, bisa dilihat dari beberapa akun instagram seperti @ceritasalsha, @in.film.we.trust dan masih banyak lainnya. Eits, tapi yang ingin penulis bahas bukan akun di atas, tapi kenapa sih kamera film tetap eksis di era digital ini?

Ini 5 alasan kamera film gak ada matinya

1. Memorable.

"Nak ini kamera zaman papa dan mama pacaran dulu, kamu jaga dan rawat baik-baik ya."

Yup, mungkin begitulah momen di mana kamera film "diwariskan" kepada generasi berikutnya. Mendengar dari teman-teman penulis, kebanyakan kamera film yang mereka punya didapatkan dari generasi sebelumnya, entahorang tua atau bahkan ada yang dari omanya.

Namun penulismemiliki kamera film dengan mencari sendiri di pasar loak agar nantinya bisadiwariskan ke generasi berikutnya. Semoga saja di masa depan masih ada tempat nyuci dan scan filmnya.

2.Perlu usaha lebih.

Jika menggunakan kamera digital tinggal di-charge, pasang memory, dan kita sudah bisa foto. Namun pada kamera film kita harus melakukan usaha yang lebih. Pertama sudah pasti harusmencari kamera di pasar loak (kalau mau nyari yang harganya miring) atau bisa juga mencari di instagram, sudah banyak banget yang jual di kisaran harga Rp200.000,00 sampai mahal banget juga ada. Setelah dapet unitnya, kita harus cari baterai. Kalau belinya di Instagram sepertinya sudah sepasang. Tapi kalau beli di pasar loak, jangan harap deh. Setelah bisa nyala, waktunya beli film. Jika gak mau ribet, kamu bisa langsung order via online shop, namun pilih yang terpercaya, ya.

3. Just shoot the moment.

Setiap film yang kita pakai rerata cuma bisa menangkap 36 shoot aja. Makanya, pasti kita lebih mikir buat ngambil gambar, kita lebih menghargai gambar yang kita ambil. Alhasil, kita hanya menangkap momen yang benar-benar berkesan. Tapi ada juga yang menyediakan banyak stok film di tasnya setiap mau bepergian dan membawa kamera. Sekadar informasi, satu film dibanderol dengan harga Rp60.000-Rp70.000. Itu untuk harga yang paling basic produksi Kodak atau Fujifilm, tapi kalau mau yang di atas itu juga banyak.

4. Natural.

Kalau ditilik dari hasil gambar yang dihasilkan adalah lebih natural. Thumbnail yangpenulis pakai adalah salah satu hasil jepretan dari Pentax Espio 628. Jauhkan dengan hasil kamera digital pada umumnya yang terkesan kaku. Tapi dengan kamera film, kamu bisa mendapatkan foto yang lebih natural dan halus. Ini dari sudut pandang penulis, namun jika kamu bertanya Arbain Rambey sih jawabannya bisa saja berbeda.

5. Classy.

Dengan bentuknya yang simple, elegan, berkarakter, dan vintage banget, sudah pasti orang bakal nengok kalau kita pakai foto di tengah keramaian. Karena pengalaman penulis sering banget sekadar ditanya "Kamera film ya mas?" Jadi bisa nambah teman ngobrol di tempat yang baru.

Lalu ada sedikit peringatan. Menurut pengalamansaya, foto yang lebih bagus hasilnya harus pakai flash.Jadijangan lupa izin dulu ke objek yang kita foto kalau mau menggunakan flash,biar gak terjadi kesalahpahaman.