Ibadah puasa di bulan Ramadhan yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia bukan hanya perkara menahan lapar dan haus. Lebih utama lagi sebenarnya adalah waktu untuk mendidik diri agar senantiasa menjalankan ibadah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Puasa adalah upaya untuk mengendalikan diri dan memurahkan hati. Namun, seiring perjalanan waktu, banyak hal-hal yang berhubungan dengan puasa, beritanya masih simpang siur. Sebagian ada yang percaya, sebagian ada yang tidak.

Sebenarnya, sebagian besar dari hal-hal tersebut hanyalah mitos. Artinya, itu tidaklah benar. Dilansir dari suara.com, berikut ini adalah mitos-mitos yang berkembang sehubungan dengan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

1. Wajib puasa tanpa terkecuali.

Mitos yang beredar mengatakan bahwa ibadah puasa itu sama dengan ibadah Sholat 5 waktu, yaitu wajib apapun keadaannya. Itu tidaklah benar, karena puasa diwajibkan bagi umat muslim yang sehat dan dalam keadaan tubuh mampu melakukannya. Untuk yang sedang sakit, hamil, atau ibu menyusui, tak diwajibkan untuk berpuasa. Jadi, kewajiban berpuasa masih ada pengecualiannya, bagi orang-orang dalam keadaan yang demikian.

2. Orang berpuasa tidak boleh berobat.

Siapa bilang demikian? Maksud dari tak boleh berobat adalah, orang-orang yang diharuskan menggunakan obat dengan cara diminum lewat mulut. Jika demikian, orang tersebut diperbolehkan untuk tak berpuasa. Sedangkan orang-orang yang hanya menggunakan obat luar ringan, misalnya obat tetes mata, tetes telinga dan suntikan, masih diperbolehkan untuk berpuasa, selagi mampu dan sakitnya masih tergolong ringan.

3. Menggosok gigi membatalkan puasa.

Tak ada aturan yang demikian, bahkan menjaga kebersihan tubuh meskipun sedang berpuasa adalah keharusan. Jika selagi menggosok gigi namun pasta gigi dan air berkumurnya tak terminum, maka puasanya masih sah.

4. Paling utama adalah tak makan dan minum.

Benar memang bahwa selama berpuasa tak diperbolehkan makan dan minum. Namun sebenarnya, itu bukanlah hal utama, karena itu adalah syarat fisik saja. Paling utama adalah menjaga diri agar tak melakukan perbuatan dosa yang bisa mengurangi, bahkan membatalkan puasa. Menahan hawa nafsu dari segala hal, juga merupakan yang utama.

5. Tak boleh menelan air liur.

Jika memang demikian, mungkin tak ada yang bisa puasa penuh dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Air liur yang keluar adalah alamiah, dan menelan air liur adalah refleks alami. Kalau menelan liur air liur orang lain, ketika berciuman itu benar. Jangankan air liurnya yang ditelan, berciuman saja sudah membatalkan.