Semangat nasionalisme sangatlah penting bagi suatu bangsa. Karena tanpa adanya itu, sulit bagi suatu bangsa untuk bersatu. Nasionalisme sendiri memiliki arti yaitu paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa (KBBI, 2016).

Pada zaman dahulu, semangat nasionalisme terbentuk karena adanya keinginan suatu bangsa untuk merdeka dari penjajahan bangsa asing. Berbeda dengan zaman sekarang, rasa semangat itu memang terus menyala tetapi dengan tujuan untuk memajukan bangsa yang telah merdeka serta meningkatkan martabatnya (Agnes, 2019). Sedikit flashback, membahas tentang perjuangan para pahlawan dan rakyat zaman dahulu yang penuh dengan semangat nasionalisme, rasa ingin bersatu dan merdeka yang tinggi, mereka tentu memiliki banyak cerita perjuangan dan semangat nasionalis yang patut diteladani. Terinspirasi dari semangat mereka, saatnya bagi generasi muda untuk melanjutkannya.

Berbicara mengenai generasi muda, mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan mengarahkan bangsa ini mau dibawa ke mana. Para muda mudi penerus bangsa ini tumbuh bersamaan dengan pesatnya teknologi dan pengaruh globalisasi. Teknologi yang pesat memang memiliki pengaruh yang luar biasa baik sekaligus buruk tergantung bagaimana para menyikapinya, bijak dalam menggunakannya atau tidak.

Perkembangan zaman yang sangat cepat karena adanya teknologi ini, perlahan-lahan mulai berperan membentuk karakteristik dan kebiasaan generasi muda seiring berjalannya waktu. Mulai dari memengaruhi bagaimana cara pandang mereka terhadap sesuatu yang terjadi sampai dengan gaya hidup yang lebih condong ke-Barat-Baratan. Padahal hakikatnya bangsa Indonesia memiliki jati diri budaya Timur.

Berikut kita akan bahas sedikit, apa saja pengaruh positif maupun negatifnya. Pengaruh positif yang jelas dirasakan ialah kemudahan dalam mencari dan memperoleh informasi, up to date dengan isu-isu yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia, dan bisa berkomunikasi jarak jauh (online meeting). Adapun pengaruh negatif yang akan menjadi topik bahasan kali ini yaitu ialah menipisnya rasa nasionalisme.

Pada tahun 2020 penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z dengan total persenan sebesar 52,91% atau sama dengan 145,39 juta jiwa dari total populasi 270,2 juta jiwa (Junida, 2021). Inilah para generasi penerus bangsa kita. Hampir semuanya bisa dibilang merupakan pengguna internet. Artinya, mereka bisa dengan mudah melihat apa pun yang mereka suka dan muncul rasa ingin meniru. Yang menjadi masalah di sini adalah ketika yang ditiru menjadikan muda mudi bangsa ini krisis identitas dan rasa nasionalismenya menipis.

Dalam kasus ini, apa yang bisa generasi muda lakukan supaya memiliki jiwa serta semangat nasionalis yang tinggi, tidak krisis identitas dan budaya tanpa menutup diri serta memiliki sikap cinta Tanah Air?

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa generasi muda tumbuh bersamaan dengan pesatnya teknologi. Jadi mereka tidak bisa lepas dari internet. Maka, cara yang bisa dilakukan salah satunya ialah, mari manfaatkan platform yang ada untuk dijadikan wadah mengekspresikan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia. Mari lakukan aksi-aksi nasionalisme melalui media sosial. Misalnya, dengan mengunggah unggahan yang memiliki bahasan budaya di dalamnya guna melestarikan budaya bangsa, mengajak teman-teman untuk membantu sesama guna menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, menumbuhkan sikap tenggang rasa (Amrah, 2016), menyebarluaskan info-info akurat untuk mengajak teman-teman bertukar pikiran tentang masalah yang sedang terjadi pada bangsa ini.

Perihal untuk tidak menutup diri dari apa yang datang dari luar, di sini kita berkesempatan untuk bertukar pikiran. Bisa dilakukan di kolom komentar maupun fitur pesan langsung. Saling terkoneksi dengan orang banyak dan mau mendengar pendapat mereka tanpa menghakimi adalah sebuah keharusan. Jangan sampai overproud dengan apa yang kita punya, jangan pernah merendahkan budaya lain lalu merasa superior. Tetaplah hargai dan hormati perbedaan dalam berbudaya, berpikir, dan berpendapat.

Selain di media sosial, seperti misalnya di sekolah, ada banyak sekali aksi nasionalis yang bisa kita lakukan. Dari hal dasar saja, misalnya patuh pada tata tertib dan peraturan sekolah. Hal itu sudah termasuk sikap nasionalisme. Bisa juga dengan mengikuti ekstrakulikuler yang berbau budaya seperti tari tradisional karena itu merupakan salah satu wujud cinta terhadap bangsa (melestarikan budaya bangsa).

Lalu di kehidupan bermasyarakat sehari-hari, kita bisa tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan berbudaya yang telah ibu dan ayah ajarkan kepada kita di rumah supaya budaya tersebut tetap lestari.

Jadi, semangat nasionalisme sangatlah penting bagi suatu bangsa. Dengan adanya nasionalisme, suatu bangsa bisa tetap berdiri menjadi negara yang maju dan sejahtera. Kita, sebagai penerus bangsa jangan mudah lengah dengan pengaruh globalisasi. Tingkatkan semangat nasionalisme dan jangan sampai terjadi krisis identitas.

Terus lestarikan budaya bangsa karena itu merupakan tugas kita yang diharapkan bisa membawa Indonesia menjadi negara yang maju. Tunjukkan pada dunia bahwa kita adalah generasi penerus yang berintegrasi, berbudaya, dan bermoral. Apakah kamu sudah merasa mencintai bangsa sendiri dan berani menunjukkannya?