Tidak dapat dipungkiri bulu tangkis merupakan cabang olahraga andalan Indonesia di ajang Olimpiade musim panas. Semenjak cabang olahraga ini perdana dipertandingkan tahun 1992, Indonesia sukses mengoleksi 7 emas, 5 perak, dan 4 perunggu.

Terakhir kali, bulu tangkis menyumbangkan emas bagi Bumi Pertiwi dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kejayaan pasangan yang akrab dipanggil "owi butet" ini menjadi emas pertama bagi sektor ganda campuran Indonesia semenjak keikutsertaan di Atlanta tahun 1996.

Tapi tahukah kamu jika sektor ganda putri belum sama sekali naik podium di olimpiade?Prestasi tertinggi dua srikandi kita di ajang 4 tahunan ini hanya mencapai babak perempat final. Berikut telah penulis rangkum dari berbagai sumber (15/2), 4 pasangan ganda putri Indonesia yang meraih prestasi terbaiknya di gelaran Olimpiade.

1. Finarsih/Lili Tampi (Barcelona, 1992).

Belum pecah telur, ini prestasi 4 Ganda Putri Indonesia di Olimpiade

Pada gelaran pertama bulu tangkis di olimpiade, Indonesia menurunkan pasangan Finarsih/Lili Tampi. Tapi harapan Indonesia harus pupus ketika pasangan ini terhenti di babak perempat final.

Pasangan ini pernah menduduki ranking satu dunia dengan mencicipi beberapa gelar seperti World Badminton GP Finals 1993, Piala Dunia 1994 & 1995, dan Sea Games 1993 & 1995.

2. Eliza Nathanael/Zelin Resiana (Atlanta, 1996).

Belum pecah telur, ini prestasi 4 Ganda Putri Indonesia di Olimpiade

Kembali pada olimpiade selanjutnya Indonesia harus puas dengan capaian perempat final. Eliza dan Zelin yang menjadi wakil Indonesia dihentikan oleh pasangan cina Ge Fei/Gu Jun.

Pasangan ini merupakan salah satu andalan ganda putri Indonesia. Keduanya pernah membawa tim putri Indonesia menjuarai Uber Cup 1994 dan 1996. Selain itu pasangan ini sangat sangar ketika bermain di Indonesia terbukti dengan catatan 2 kali juara Indonesia Open berturut-turut.

3. Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta (Sydney, 2000).

Setelah generasi Eliza dan Zelin, Indonesia belum menyerah untuk mendapatkan gelar di ajang bergengsi 4 tahunan itu. Indonesia mengirimkan pasangan Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta untuk menuntaskan paceklik gelar ganda putri di Olimpiade. Pasangan yang meraih emas di Sea Games 1997 ini harus menelan pil pahit dengan kembali mengulangi pencapaian seniornya di Olimpiade.

4. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (Rio, 2016).

Belum pecah telur, ini prestasi 4 Ganda Putri Indonesia di Olimpiade

Tahun 2016 merupakan asa kebangkitan ganda putri Indonesia. Rakyat Indonesia menyimpan harapan pada pasangan Nitya/Greysia. Sebelumnya, Pasangan ini telah meraih medali emas Asian Games 2014.

Olimpiade kembali menjadi momok menakutkan bagi ganda putri Indonesia. Nitya dan Greysia harus terhenti di babak perempat final ketika dihadapkan dengan pasangan Tiongkok Tang Yuanting/Yu Yang. Indonesia kembali mengubur harapan medali di ajang bergengsi bagi insan olahraga dunia.

Itulah beberapa pencapaian terbaik ganda putri Indonesia di kancah Olimpiade. Tentunya sebagai pencinta bulu tangkis, kita berharap Olimpiade 2020 Tokyo akan menjadi keberuntungan bagi ganda putri kita.