Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador memiliki cara unik dalam pengentasan kemiskinan di negaranya. Upaya pengentasan kemiskinan itu melibatkan politikus koruptor dan para mafia. Kok bisa? Ternyata sang presiden memiliki kebijakan melelang mobil, rumah mewah, serta perhiasan emas dari hasil sitaan perkara korupsi. Uniknya, hasil lelang itu digunakan untuk mendanai program sosial bagi kaum miskin di negaranya.

Sepintas, kebijakan yang dibuat presiden terlihat sepele. Kenyataannya, itu juga sejalan dengan upaya pemberantasan korupsi, dengan cara memiskinkan para koruptor dan mafia. Harapannya, kebijakan presiden mampu memberi efek jera para koruptor, sehingga mereka kapok dan tidak akan mengulanginya lagi. Dilansir Merdeka.com, Jumat (24/5/2019), Presiden Meksiko hari ini telah mengumumkan lelang mobil-mobil mewah hasil sitaan untuk mendanai program sosial bagi kaum miskin.

Pada hari Minggu, hasil lelang itu akan disalurkan ke program sosial masyarakat kurang mampu di Meksiko. "Kami mengundang semua orang ikut ambil bagian dalam lelang. Segala sesuatu yang disita (dari koruptor dan mafia) akan diserahkan kembali ke masyarakat, terutama mereka yang masih hidup kekurangan," kata Lopez Obrador, yang menjabat presiden sejak Desember 2018 lalu, sebagaimana dikutip The Guardian, Jumat (24/5).

Direktur Lembaga Nasional, Ricardo Rodriguez Vargas diminta presiden mengembalikan barang-barang curian kepada rakyat Meksiko. Total, ada 82 kendaraan disita dengan nilainya menembus 1 juta pound sterling (setara Rp18,3 miliar) akan dilelang secara terbuka pada hari Minggu. Barisan mobil mewah yang disita seperti Lamboghini Murcielago, Ford Shelby, sedang Corvette merah, Hummer 2009, Volkswagen Beetle klasik berusia 29 tahun, serta koleksi SUV anti peluru.
Lelangnya sendiri akan digelar di Los Pinos, bangunan eks kediaman presiden di Mexico City, yang baru-baru ini diubah jadi pusat budaya publik oleh Lopez Obrador. Dua lelang lainnya juga diagedakan beberapa pekan mendatang, yakni rumah mewah, dan perhiasan emas.

Dalam pemilihan presiden pada Juli 2018, Lopex Obrador berjanji akan "memurnikan" politik Meksiko. Janji kampanye itu menarik perhatian luas para pemilih yang lelah atas maraknya kasus korupsi di negara tersebut. Berkat janjinya, ia meraih dukungan besar pada pemilihan presiden. Hasil jajak pendapat terhadap kinerja sang presiden yang menjabat hampir enam bulan, rakyat Meksiko memberi catatan positif. Sekitar 70 persen memilih Lopez Obrador memimpin negara itu.