Oversharing atau juga sering disebut dengan terlalu berlebihan dalam membagikan kehidupan melalui media sosial. Bermain media sosial memang sudah menjadi hal yang lumrah. Jika dalam satu hari saja tidak mengunggah apa pun, sepertinya ada yang kurang. Nah hal ini yang sebenarnya dikhawatirkan ketika ada seseorang yang terlalu fanatik dalam bermedia sosial. Di mana mereka selalu membagikan kegiatan yang terjadi setiap menitnya. Mereka berspekulasi bahwa seluruh dunia harus mengetahui apa yang sedang dia kerjakan atau sesuatu yang sedang dia alami.

Mungkin membagikan kegiatan kita dalam satu atau dua postingan masih sangat wajar. Terlepas dari menghindari orang-orang yang mungkin tidak suka dengan kita, atau bahkan menjaga kehidupan kita untuk tetap terasa private.

Membagikan kehidupan kita melalui media sosial memang hal yang menyenangkan. Di mana seseorang bisa saling berinteraksi dan saling melemparkan komentar melalui postingan. Namun nyatanya kehidupan bermedia sosial ini juga tidak selalu berdampak baik bagi penggunanya.

Beberapa hal yang dibagikan melalui media sosial sebenarnya tidak selalu direspons baik oleh orang orang di sekitar kita. Namun beberapa orang nyatanya masih belum sadar dengan hal ini. Mereka menganggap kehidupan dalam media sosial selalu mendapatkan respons yang baik. Padahal, sebenarnya belum tentu orang tersebut menyukai apa yang kita bagikan.

Ada beberapa kasus yang terjadi dalam kehidupan bermedia sosial. Mulai dari munculnya komentar dengan kata-kata yang menyakitkan hati, hingga bocornya rahasia yang terbeberkan meskipun telah kita bagikan hanya dengan orang-orang sekitar.

Overshare menjadi berbahaya bagi kehidupan kita dalam bermedia sosial. Bahkan bahaya dari overshare dapat mengganggu mental penggunanya loh. Menjadi pengguna media sosial sebenarnya hak setiap orang. Namun jika kita terlalu membuka kehidupan privasi atau bahkan hingga merasa orang-orang di media sosial lebih mengenal kita, hal tersebut merupakan suatu spekulasi yang sangat salah.

Mungkin ada beberapa pendapat yang berpikir bahwa "Kan lebih asyik membagikan postingan di media sosial, orang-orang nggak tau kita dan nggak kenal kita. Justru hal tersebut merupakan sebuah kesalahan fatal. Siapa pun orang-orang yang menjadi pengguna media sosial, sebenarnya tidak boleh kita percayai loh. Nah kan, sampai sini bingung?

Ada banyak kasus yang nantinya akan ditimbulkan dari penggunaan media sosial dengan oversharing. Kok bisa? Banyaknya kasus yang ditimbulkan oleh hal ini adalah mudahnya seseorang memanfaatkan peluang untuk berlaku jahat, Kita kan nggak boleh suudzon dengan orang yang bahkan nggak kita kenal.

Oke, penulis akan jelaskan mengenai hal ini. Dapat dilogikakan dengan kita adalah pengguna media sosial yang sangat aktif bahkan segala sesuatu kita bagikan, mulai dari pagi ini menu makanan, kemudian akan berbelanja ke mana, atau bahkan membagikan sedang antre di bank.

Apakah kamu pernah berpikir bahwa melalui hal itu saja dapat menimbulkan ketertarikan seseorang untuk melakukan hal yang jahat? Contohnya seseorang yang berusaha selalu baik di setiap pesan yang disematkan melalui komentar postingan kita. Kita tidak terbesit bahwa seseorang tersebut mungkin memiliki niat buruk. Kemudian spekulasi kita mengatakan bahwa dia adalah orang yang baik. Hingga pada suatu ketika seseorang tersebut ingin meminjam uang dengan berbagai alasan yang mereka gunakan. Hal yang terbesit di dalam pikiran kita adalah Ah orangnya kan baik, selama ini dia perhatian kok di setiap postinganku. Dengan begitu kita tidak akan berpikir lebih panjang lagi untuk menolak.

Lantas, apakah ada jaminan orang tersebut akan mengembalikan uang kita? Bisa saja orang tersebut menghilang ketika kita minta untuk mengembalikan uang yang telah ia pinjam.

Sebenarnya sangat mudah untuk menghilang terlebih dalam bermedia sosial. Dia bisa saja dengan memblokir akun kita atau dia bisa dengan menghapus akunnya. Sangat mudah, bukan? Lantas, apa yang terjadi dengan kalian? Yap benar, kalian akan pusing mencari keberadaan orang tersebut. Bahkan identitas yang ia berikan bisa saja palsu.

Nah, apakah sudah mengenal sedikit lebih dalam mengenai pengguna media sosial yang oversharing? Hal ini hanya sebagian kecil saja. Sebenarnya masih banyak kasus yang bisa terjadi. Semoga kalian bisa mengambil hikmah dari tulisan ini ya.