Seperti pepatah mengatakan bahwa tidak ada kebahagiaan besar yang datang tanpa perjuangan. Masa-masa kehamilan yang sangat penting merupakan salah satu dunia yang pertama kali diperkenalkan kepada si calon buah hati. Para psikolog juga setuju bahwa janin memiliki hubungan khusus secara emosi dan terikat perasaan yang kuat dengan ibunya. Para calon ibu ini dituntut menciptakan dunia yang aman bagi janinnya, termasuk harus pandai menjaga perasaan agar selalu bahagia.

Motivator Psikologi, Dr. Dedy Susanto menjelaskan bahwa masa awal kehamilan adalah suatu proses yang sangat penting bagi perkembangan psikis jabang bayi. Anak yang ketika lahir tidak terlalu dekat dengan ayahnya, bukan hanya karena lebih sering menghabiskan waktu dengan sang ibu. Bisa jadi si anak sudah pernah terluka batinnya ketika masih dalam masa kandungan, saat masih menjadi janin di rahim ibunya.

Penting bagi ibu hamil untuk memahami lebih jauh perihal psikologi janin. Menurut Dr. Dedy Susanto, mulai usia tiga bulan janin sudah memiliki fungsi-fungsi jiwa. Salah satunya ditandai dengan alam bawah sadarnya yang mulai aktif merekam segala kejadian. Apakah saat itu ibunya sedih, marah, kecewa, atau gelisah terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya, janin sudah ikut merasakan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG. yang menyatakan bahwa karakter anak sudah dibentuk mulai dari masa janin. Menurut literatur, seorang ibu hamil yang stres memang serta merta tidak memindahkan "stres" yang dia alami kepada jabang bayinya. Akan tetapi, ketika mengalami stres, sang ibu juga akan mengeluarkan hormon hasil dari stres tadi dan menyalurkannya kepada janin melalui plasenta.

Oleh karena itu penting sekali menjaga agar kondisi sang ibu dalam mood yang bagus. Penelitian membuktikan bahwa ibu hamil yang kondisinya tidak mendapatkan dukungan cukup, misalnya jauh dari keluarga, mengalami kesedihan dan tekanan berlebih, atau terjadi KDRT oleh suaminya, besar kemungkinan ketika lahir si anak akan cenderung mengalami permasalahan emosional. Baik dia akan terlalu cengeng (mudah menangis), sensitif, pemberontak, pemalu, pemarah, atau bahkan menjadi hiperaktif.