Memiliki keturunan merupakan hal yang paling diinginkan dan dinantikan oleh suatu pasangan, terutama bagi yang baru menikah. Meski begitu, terkadang ada saja hal yang menghalangi seorang wanita untuk memiliki keturunan. Hal ini erat kaitannya dengan masalah kesehatan dan kesuburan wanita. Salah satu masalah kewanitaan yang dapat menyebabkan terjadinya kemandulan adalah kista.

Salah satu jenis kista yang dapat membuat penderitanya sulit hamil adalah kista endometriosis. Kista endometriosis sendiri merupakan kondisi di mana jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim justru tumbuh di luar rahim. Jaringan ini disebut dengan endometrium dan dapat tumbuh di indung telur (ovarium), usus, vagina, saluran telur (tuba falopi), atau di bagian akhir usus yang terhubung ke anus (rektum).

Kista endometriosis ditandai dengan nyeri pada bagian bawah perut dan panggul, pendarahan berlebih saat menstruasi, serta nyeri saat buang air besar, air kecil, dan berhubungan seksual.

Jika kamu masih ingin memiliki keturunan, maka kista endometriosis harus segera diatasi. Pemilihan metode pengobatan pun tergantung dengan tingkat keparahan. Pengobatan endometriosis bisa dengan menggunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), terapi hormon guna menghentikan produksi hormon esterogen, hingga prosedur operasi, di antaranya laparotomi, laparoskopi, dan histerektomi.

Selain pengobatan medis di atas, beberapa orang memercayai bahwa kurma muda dapat membantu mengatasi sulit hamil pada wanita.

Apakah benar kurma muda dapat mengatasisulit hamil?

Pada dasarnya, kehamilan terjadi ketika sel telur yang sudah matang bertemu dengan sel sperma. Ketika sel telur matang, maka sel telur pun siap untuk dibuahi. Oleh sebab itu, ketika pasangan melakukan hubungan seks pada saat masa subur, maka dapat meningkatkan terjadinya peluang terjadinya kehamilan.

Sementara itu, mengonsumsi kurma madu sama sekali tidak berpengaruh terhadap proses kehamilan seseorang. Meskipun memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan wanita, namun mengonsumsi kurma madu tidak lantas menjamin kehamilan langsung terjadi.

Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi terjadinya kehamilan antara lain adalah pengaruh hormonal, kualitas sperma, serta mengalami suatu penyakit seperti endometriosis, kista ovarium, dan mioma.