Akankah kita ucapkan selamat tinggal pada kartu ATM?

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, smartphone sudah menjadi sebuah barang yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga lansia pun sudah tidak asing dengan yang namanya smartphone. Smartphone secara perlahan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Maka dari itu lima sampai sepuluh tahun yang akan datang,  menurut saya semua kebutuhan dapat diwujudkan hanya dari sebuah smartphone, termasuk penggunaan kartu ATM.

Mulai dari penggunaan sms banking hingga ke penggunaan NFC pada sebuah smartphone, saat ini penarikan pada mesin ATM pun tidak perlu membutuhkan kartu ATM karena kartu ATM punya kemungkinan untuk tertinggal ataupun hilang tanpa kita sadari. Namun lain halnya dengan sebuah smartphone yang sehari-hari tidak jauh dari kita sehingga kata tertinggal atau kelupaan sangat sedikit terjadi.

Selain dapat membantu proses transaksi tanpa ATM, teknologi smartphone juga memudahkan transaksi lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan sudah banyak tempat makan ataupun toko toko lainya yang sudah menggunakan sistem pembayaran dengan barcode. Hanya dengan scan barcode menggunakan smartphone, secara otomatis proses transaksi dapat berlangsung.

Smartphone menawarkan banyak kemudahan yang membuat banyak orang memilih menggunakannya untuk membantu mereka dalam beraktivitas. Hal tersebut berdampak pada penggunaan kartu ATM yang awalnya selalu dibawa dalam kantong ataupun dompet dan harus mengantre di mesin ATM yang terkadang terdapat gangguan sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam proses transaksi dibandingkan dengan menggunakan mobile banking.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2018, sudah terdapat sekitar 38 E-wallet yang berlisensi resmi Bank Indonesia. Pada tahun yang sama, transaksi pada E-wallet di Indonesia mencapai angka 1,5 miliar dolar dan diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan demikian, kemudahan banyak ditemukan dengan semakin berkembangnya teknologi smartphone, sehingga banyak hal yang semakin ditinggalkan karena keefektifannya.

*Fajar Pratama/Ridwan Siskandar M.Si, S.Si