Padazaman yang sudah modern semua informasi dengan sangat mudah untuk didapatkan, termasuk tentang seks. Tetapi masih banyak orang tua yang berpikir bahwa berbicara tentang seks adalah hal yang sangat tabu. Jika tidak mengedukasi anak tentang seks, faktanya mereka akan dengan mudah mendapatkan informasi itu dari internet, bahkan film yang banyak beredar.

Mengedukasi anak mengenai seks harus dilakukan sejak dini. Orang tua tidak perlu ragu ataupun merasa hal itu sesuatu yang tabu untuk dibicarakan karena seorang anak pada dasarnya mempunyai sifat ingin tahu. Saat anak mulai bertanya hal yang berkaitan dengan aspek seksualitas atau pernikahan, orang tua harus bisa menjawabnya.

Pengetahuan yang ada saat ini tentang seksualitas lebih banyak membahas tentang dampak buruk yang didapatkan dari seks bebas, penyakit kelamin menular, atau kehamilan yang terjadi sebelum adanya pernikahan. Namun dengan informasi seperti ini anak akan lebih sulit untuk memahami tentang seks.

Menurut penelitian dari World Health Organization (WHO), pendidikan seks yang dilakukan sejak dini akan cenderung mengurangi inisiasi hubungan intim dan penggunaan alat kontrasepsi dengan efektif ketika anak dewasa. Saat ini orang tua juga masih mengedukasi anak dengan hal-hal yang negatif seperti memberikan informasi yang menakut-nakuti sang anak. Hal tersebut tidak membantu anak untuk mendapatkan pengetahuan tentang seks. Menakut-nakuti anak juga tidak memiliki relevansi dengan kehidupan anak ketika mereka sudah dewasa.

Mulailah memberikan informasi mengenai seks dari hal-hal kecil seperti saat orang tua sedang memandikan anaknya. Orang tua dapat mengajarkan anaknya tentang alat vital yang anak punya atau apa yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Hal tersebut akan membuat anak tahu jika ada teman atau orang yang menyentuh alat kelamin itu tidak baik.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat mengedukasi anak tentang seks sejak dini.

1. Agar anak paham bagaimana tiap anggota tubuh bekerja sesuai dengan tahap pertumbuhan yang diharapkan.

2. Memberikan informasi dan arahan mengenai bagaimana anak harus menjaga kebersihan alat vital dan cara merawatnya.

3. Agar anak dapat memahami perubahan yang terjadi pada tubuhnya itu sesuai dengan perkembangan sehingga dapat melewati masa perkembangan dengan nyaman dan sehat.

4. Membuat anak lebih paham tentang bagaimana seorang ibu bisa melahirkan atau mempunyai keturunan.

5. Mempersiapkan anak untuk menghadapi perubahan yang terjadi karena pertumbuhan anak.

6. Menguatkan proses identitas diri yang berkaitan dengan jenis kelamin.

7. Membuat anak lebih sadar akan hubungan seksualitas hal yang sakral dan dilakukan hanya dalam pernikahan.

8. Membuat anak lebih siap membina keluarga dan menjadi orang tua yang dapat bertanggung jawab.

9. Mencegah anak agar tidak melakukan seks bebas, atau sampai terkena penyakit.