Mengetahui perilaku seperti apa yang diharapkan dari anak dapat membuat hidupmu sebagai orang tua jauh lebih mudah. Perilaku agresif anak di usia balita mungkin tidak hanya membuat orang tua jengkel, tetapi juga membuat mereka bertanya-tanya apakah mereka sudah menjadi orang tua yang baik atau belum. Namun, itu adalah hal yang normal untuk anak-anak pada usia tersebut. Yang terpenting adalah sebagai orang tua kamu harus siap dan tahu bagaimana menghadapi situasi seperti itu.

Rahasia pengasuhan anak yang hebat terletak pada bagaimana kamu mengetahui terlebih dahulu keanehan perilaku dan emosi yang akan dimiliki anak di setiap tahap kehidupannya. Berikut ini merupakan periode usia anak dan penjelasan perilaku mereka di setiap periode tersebut.

1. Baru lahir usia 3 bulan.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Pada usia ini, menangis adalah cara utama bayi untuk mengomunikasikan kebutuhannya. Dan sebagai orang tua, kamu akan belajar merasakan perbedaan antara tangisan yang berarti bayi lapar, lelah, atau merasa tidak nyaman. Namun, terkadang anak dapat mulai menangis tanpa alasan yang jelas. Penting bagi orang tua untuk selalu bereaksi terhadap hal itu dan menghibur bayi dengan sentuhan dan kata-kata.Bayi perlu merasa bahwa mereka aman, bahwa mereka dicintai, dan mereka dapat memercayai orang tuanya.

Bayi yang baru lahir dapat merasakan emosi dalam suara sang orang tua sehingga perlu menenangkan dan ramah untuk membuat bayi merasa aman.Orang tua juga disarankan untuk bernyanyi kepada bayi, berbicara langsung dengannya, dan membungkusnya dengan selimut untuk membuatnya merasa aman dan mencegah bayi membuat gerakan tiba-tiba yang dapat mengejutkannya. Menggendong bayi dan menggoyangnya dengan lembut juga menciptakan suasana aman bagi mereka.

2. Usia 4 6 bulan.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Bayi sudah bisa tersenyum atau tertawa menanggapi apa yang kamu katakan atau mainkan. Jadi, sangat bagus jika orang tua mendorong sang anak untuk tertawa, misalnya dengan membuat wajah lucu. Pada periode usia ini, anak-anak menjadi lebih sadar akan orang-orang di sekitarnya selain ibu dan ayah, dan mereka dapat mengenali wajah dan benda yang familiar.

3. Usia 7 12 bulan.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Pada titik ini, bayi mulai lebih menyukai ibunya daripada orang lain, dan mereka mungkin akan lebih takut pada orang asing. Mereka berpegang teguh pada orang tuanya dan menangis ketika sang orang tua pergi. Untuk menghindari efek berlebihan dari hal ini, kamu bisa pergi namun untuk jangka waktu singkat saat bayimu bermain di tempat yang aman untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kamu atau orang tuanya akan selalu kembali.

4. Usia 1 2 tahun.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Anak-anak seusia ini sudah harus memiliki lebih banyak interaksi sosial dan pengalaman di luar rumah. Namun ketika bermain di antara anak-anak lain, mereka belum benar-benar berinteraksi dan tidak memahami konsep berbagi. Amarah adalah hal yang biasa, jadi penting untuk mendisiplinkan anak-anakmu tetapi tanpa berteriak atau memukul mereka.

5. Usia 3 tahun.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Sekarang anakmu mulai bermain dengan anak-anak lain dan berbagi mainan dengan mereka sehingga merupakan hal penting untuk mendorong anakmu melakukannya. Temper tantrum menjadi kurang umum. Anak yang berusia 3 tahun mungkin mulai takut pada hal-hal tertentu, seperti kegelapan atau hantu di bawah tempat tidurnya.

Kamu juga harus mendorong mereka untuk melakukan sesuatunya sendiri dan memberi tahunya betapa bangganya kamu ketika mereka menunjukkan kepadamu gambar yang telah mereka gambar, sosok yang mereka buat dari Play-Doh, atau apa pun yang mereka buat sendiri.

6. Usia 4 5 tahun.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Anak-anak pada usia ini sudah bisa mengikuti aturan, tetapi mereka belum memahami apa yang benar dan apa yang salah. Mereka ingin menjadi lebih mandiri dan mereka percaya pikirannya dapat membuat sesuatu itu terjadi. Jadi, penting mendoronganak untuk membuat pilihannya sendiri. Mereka juga lebih ingin tahu tentang dunia.

Anak berusia 4 tahun dapat mengalami perubahan suasana hati dan bahkan menjadi agresif, berkelahi dengan saudara kandung, dan bahkan mengancam untuk melarikan diri. Sebaliknya, anak berusia 5 tahun lebih sering bergaul dengan orang tua, memiliki perilaku yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan ingin membuat orang lain bahagia. Ini adalah saat di mana kamu harus mengajari si anak cara mengekspresikan kemarahan dengan tepat, mendisiplinkan, dan memberinya pengertian saat melakukan kesalahan. Kamu harus mendorong anak untuk berbicara secara terbuka tentang perasaannya dan memujinya atas perilaku yang baik.

7. Usia 6 12 tahun.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Teman menjadi sangat penting saat ini dan hubungan yang romantis mungkin mulai menarik minat sang anak. Pada usia ini, anak-anak mungkin mulai merasa iri pada orang lain. Mereka suka menjadi bagian dari klub dan grup, dan senang terlibat dalam permainan kompetitif. Pada titik ini, kamu sebagai orang tua harus mengajari anak tentang bagaimana menghormati dan mendengarkan orang dewasa. Kamu juga harus berusaha menghabiskan waktu berkualitas sebanyak mungkin bersama anak.

8. Usia 13 18 tahun.

8 Periode usia kritis anak ini harus diperhatikan setiap orang tua

Remaja umumnya sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Dan diterima oleh teman-temannya menjadi hal yang sangat penting bagi mereka. Itu sebabnya kamu harus mengajari mereka cara menghadapi tekanan dari teman sebaya, dan juga mendorong mereka untuk berbicara tentang perasaan dan kekhawatirannya secara terbuka. Hubungan romantis menjadi lebih penting pada periode ini, dan mereka ingin lebih mandiri dalam segala hal.