DI Indonesia terdapat banyak jenis museum. Salah satunya adalah Museum Runa yang bertempat di Bali. Museum Runa atau Runa House of Design and Museum merupakan museum perhiasan (jewelry) yang ada di Indonesia.

7 Fakta menarik Museum Runa yang terletak di Gianyar, Bali

Museum Runa / Foto:bali.com

Pada tanggal 27 Mei 2021 lalu, Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mengunjungi Museum Runa. Berikut beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui tentang Museum Runa.

1. Diambil dari gabungan nama.

Pendiri dan pengelola museum adalah Runi Palar atau Sotjawaruni Kumala Palar dan sang suami yang bernama Adrian. Penamaan museum ini diambil dari gabungan nama Runi dan Adrian yang menjadi Runa.

Sampai saat ini, Runa bergerak dalam menghasilkan produk perhiasan perak dan emas yang memiliki logo Runa Jewelry dan bidang desain. Perhiasan tersebut terbuat dari batu mulia atau semi mulia yang terpilih.

Berdasarkan ide uniknya, Runi Palar menjadi orang Indonesia pertama yang berada di San Fransisco, Amerika Serikat, untuk memamerkan seni kriya perak dan bagaimana proses membuatnya.

2. Museum perhiasan (jewelry) pertama di Indonesia.

Tahun berdirinya Museum Runa adalah 1976. Pada saat itu masih membangun usaha kesenian yang diberi nama CV Runa. Pada tanggal 29 Desember 2001, museum ini dibuka untuk pertama kali.

3. Beralamat di Kecamatan Gianyar, Bali.

Museum ini bertempat di Kecamatan Gianyar, tepatnya di daerah Ubud. Seperti yang kita tahu, daerah Ubud terkenal dengan seni dan budayanya. Maka dari itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke Ubud perlu mampir ke Museum Runa untuk mengetahui bahwa ada museum perhiasan di daerah tersebut.

4. Merupakan museum keluarga.

Alasan disebut museum keluarga adalah karena perhiasan yang ditampilkan di museum ini dirancang oleh Runi Palar. Inspirasinya dalam membuat perhiasan adalah dari benda-benda alam, mulai dari batu, daun, rumput, dan laut.

Anak dari Runi dan Adrian bernama Xenia Palar dan Alvin Palar. Xenia Palar juga berperan sebagai perancang perhiasan seperti sang ibu. Perbedaannya terletak pada bentuk desainnya. Desain yang dibuat oleh Xenia lebih modern, sederhana, dan bergaya. Sementara Alvin berperan dalam mendesain beberapa bros dengan gaya maskulin.

Peran dari Adrian adalah mendesain latar belakang interior museum serta mendesain bentuk perak dan obyek seni. Barang-barang perak yang dimaksud adalah seperti piring dan sendok teh.

5. Pernah dikunjungi oleh Presiden RI ke-2.

Museum Runa sempat dikunjungi oleh Presiden Soeharto yang merupakan presiden kedua Republik Indonesia. Presiden Soeharto mengunjungi Museum Runa untuk urusan perjalanan bisnis.

6. Pengunjung tidak bisa membeli perhiasan yang ditampilkan.

Bagi para pengunjung yang mampir ke Museum Runa tidak bisa membeli perhiasan yang ditampilkan. Namun, mereka bisa membuat pesanan apabila ingin mengoleksinya.

7. Selalu berinovasi.

Meskipun diresmikan pada tahun 2001, museum ini sudah menggunakan konsep digitalisasi. Tujuannya adalah untuk menarik generasi-generasi yang lebih muda.

Nah, tujuh poin di atas merupakan fakta-fakta menarik tentang Museum Runa yang perlu kamu ketahui. Selain didukung oleh Kemenparekraf, Museum Runa perlu dijaga kelestariannya untuk menunjukkan keindahan Indonesia melalui perhiasan.