TVRI merupakan televisi pertama di Indonesia milik pemerintah. Saat belum ada televisi swasta, masyarakat tak memiliki pilihan lain selain menonton acara yang ditayangkan TVRI. Meski begitu, tak semua acara TVRI tak menarik. Pasalnya, banyak pula program acara berkualitas yang tetap diingat hingga kini.

Bahkan, program acara TVRI tersebut banyak diadopsi televisi swasta saat ini. Ada yang diperbarui, ada pula yang ditayangkan ulang. Mari bernostalgia dengan acara TVRI di zaman old yang masih membekas dalam ingatan. Berikut ini tujuh acara TVRI tersebut.

1. Si Unyil.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Si Unyilyang diciptakan oleh Suyadi ini merupakan film seri televisi Indonesia produksi PPFN yang mengudara setiap hari Minggu pagi di stasiun TVRI dan dimulai pada tanggal 5 April 1981 sampai 1993. Si Unyil menceritakan tentang seorang anak SD bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".

Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, dan banyak orang tidak dapat melupakan berbagai unsur seri ini. Mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!".

2. Gemar Menggambar.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Acara ini muncul pertama kali di TVRI Yogyakarta pada 1976-1978 dan dilanjutkan di TVRI Jakarta untuk program serupa hingga beberapa tahun. Sosok Tino Sidin yang jadi tokoh utamanya dan dengan kata khasnya "bagus" setiap kali memuji sebuah lukisan anak-anak yang dikirimkan kepadanya dalam membawakan program acaraGemar Menggambar di TVRI. Itulah yang sulit didapat sekarang. Belum terlihat ada orang yang ambil peduli dengan anak-anak seperti Tino Sidin ini melalui media dunia lukis.

3. Oshin.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Serial televisi Jepang yang ditayangkan NHK dari 4 April 1983 sampai 31 Maret 1984 ini menceritakan perjalanan hidup Shin Tanokura (Tanokura Shin) dalam era Meiji sampai awal 1980-an. Ia dipanggil "Oshin", dan harus bekerja keras dari sejak kecil sampai dewasa, namun kemudian berkat usahanya menjadi pemilik waralaba toko swalayan yang kaya. Seri ini terdiri dari 297 episode dan tiap episodenya sepanjang 15 menit. Seri ini telah ditayangkan di 59 negara, termasuk Indonesia.

4. Dunia Dalam Berita.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Dunia dalam Berita (sebelumnya bernama Berita Dunia) merupakan siaran program berita mancanegara di TVRI yang ditayangkan setiap hari pukul 21:00-21:30 WIB dengan durasi selama 30 menit. TVRI menyiarkan program berita ini sejak tanggal 20 Juli 1973 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. TVRI kembali menayangkan Dunia dalam Berita yang tayang setiap Senin sampai Jum'at pukul 23:00 WIB mengudara selama 30 menit sejak pada tanggal 1 Maret 2015.

5. Aneka Ria Safari.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Aneka Ria Safari adalah variety show unggulan di TVRI pada tahun 1980-an. Idenya lahir dari tangan dingin Eddy Soed, saat bertemu dengan Menteri Penerangan, waktu itu Ali Moertopo. Dasarnya adalah keprihatinan pada nasib musik Indonesia yang kalah terus dalam bersaing dengan lagu-lagu Barat. Lalu muncul acara Aneka Ria Safari, acara musik itu sukses besar. Setiap pekan kehadirannya dinanti pemirsa TVRI.

6. ACI.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

ACI atau Aku Cinta Indonesia adalah film seri televisi yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-an. Judulnya juga dapat berarti singkatan dari ketiga tokoh utamanya, Amir (Agyl Syahriar), Cici (Dyah Ekowati Utomo) dan Ito (Ario Sagantoro). Film serial ACI dirancang dan diproduksi oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (PUSTEKKOM) yang bertemakan pengembangan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja. Ditayangkan TVRI tahun 1985-an.

7. Berpacu Dalam Melodi.

Nostalgia dengan 7 acara berkualitas TVRI di zaman old

Berpacu dalam Melodi adalah acara kuis Indonesia ciptaan Ani Sumadi. Acara ini pertama kali dibawakan oleh Koes Hendratmo dengan kata-katanya yang cukup dikenal "Sekian lamanya kita berpisah, sekian lama pula usia kita bertambah". Saat ini acara tersebut diadopsi oleh televisi swasta.