Di zaman yang serba instan ini sebagian orang lebih senang berada di posisi penikmat saja. Sulitnya menjadi seorang pencipta dikarenakan rasa malas yang tinggi dan rasa takut untuk mencoba. Padahal referensi dari internet, YouTube, dan berbagai media sosial telah ditawarkan.

Menjadi milenial yang produktif tak perlu menunggu untuk menjadi lulusan terbaik dan mendapat gelar dari dunia pendidikan. Dalam dunia sesungguhnya yang dibutuhkan adalah skill daripada teori.Berikut ini adalah beberapa solusi untuk menjadi milenial yang kreatif tanpa batas.

1. Berani mencoba dan berani mengambil risiko.

Hal terbesar yang ditakuti seseorang saat memulai hal baru adalah risiko setelah mencoba. Setelah mendapat risiko yang buruk jangan malas untuk kembali mencoba. Berdasarkan pengalaman, jika seseorang gagal dan berani mencoba lalu berhasil maka itu akan membuat nagih alias mendapat motivasi bahwa kesuksesan itu ada. Jangan takut mencoba dan lawan rasa malas itu.

2. Seringikut seminar dan organisasi.

Seminar merupakan ajang untuk memperoleh ilmu dengan bahasan topik yang khusus dan terfokus. Dalam seminar ini terdapat banyak sekali hal yang memotivasi. Kamu bisa mendapat ilmu sekaligus inspirasi untuk menjadi milenial yang kreatif.

Jangan ragu mengeluarkan kocek untuk hal yang bermanfaat. Banyak gambaran orang-orang sukses dengankreativitasnya yang dapat kita contoh. Begitu juga dengan organisasi yang di dalamnya menyelenggarakan banyak kajian inspiratif.

3. Fokus dan komitmen.

Apa pun yang kamu lakukan,fokuskan pada satu tujuan yaitu sukses meskipun halangan dan rintangan menghadang. Otak kita mampu menerima banyak hal dalam satu waktu, namun jika kamu berkomitmen pada suatu hal maka percayalah itu akan terwujud. Buat komitmen untuk terus berjuang.

4. Manajemen waktu.

Saat ini banyaknya kaum milenial yang menggunakan waktu luangnya untuk rebahan tanpa adanya aktivitas apalagi produktivitas. Hal ini dikarenakan rasa malas yang mendominasi. Capek bukan alasan untuk bermalas-malasan. Kamu harus mampu mengelola waktu dan paksa diri untuk bangkit. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Atur waktu dengan membuat jadwal dan menerapkannya hingga menjadi kebiasaan yang positif.

5. Mencariseseorang yang dapat memotivasi.

Jika diri sendiri tidak cukup untuk bangkit dari kemalasan, maka carilah orang yang berani 'mencambukmu' untuk bangkit dan aktif. Seseorang tersebut yang harus mampu membuatmu aktif, tidak hanya sekadar mencambuk tanpa ada hirauan darimu. Jika demikian maka carilah kembali orang-orang yang dapat memberimu perubahan yang positif.