Ketika hidup mulai redup karena mimpi yang tak terealisasi, harap yang tak berpihak, kepercayaan yang disia-siakan, keadaan yang menjatuhkan, dan dunia yang berpaling, saat itulah kesedihan hadir menguji jiwa yang sedang rapuh. Kamu pun hanya bisa menangis tersedu, menyalahkan keadaan, menyesali, bahkan sampai membenci diri sendiri.

Ada banyak kalimat tanya yang butuh jawaban. Semua itu mengelilingi pikiran yang terus mengelak dari kenyataan. Rasanya ingin kembali bahagia namun tak ada lagi ruang yang tersisa karena terlalu banyak luka di dada. Tenang, kamu hanya perlu tahu lima tips di bawah ini yang semoga bisa membuatmu lebih baik.

1. Terima saja rasa yang datang.

Hidup ini memang berat dan terkadang jahat sampai membuatmu sedih bahkan menangis. Ujian dan masalah memang suka datang tiba-tiba dan semaunya. Kamu belum siap untuk menghadapinya, sudah diserang seberat-beratnya. Kejam memang, dunia pun rasanya akan runtuh, hingga tak ada lagi ruang untuk berlindung atau sekadar bersembunyi sebentar untuk beristirahat.

Hingga tiba di titik terlemahmu, tak ada lagi yang bisa dilakukan, semuanya sia-sia dan tak berharga. Maksud hati ingin mengakhiri semuanya namun tak siap dengan ajal karena tak cukup bekal. Ingin bertahan tapi rasanya tak kuasa menanggung semua sendirian.

Sebelum kamu mikir jauh ke mana-mana, yuk resapi sebentar quote dari Veronica Sawyer dalam film yang berjudul Heathers (1988) ini.

"If you were happy every day of your life, you wouldnt be human being. Youd be a game show host."

Sebagai manusia yang memiliki hati, kita berhak menerima perasaan apa pun. Satu di antaranya adalah kesedihan. Perasaan negatif tersebut hadir karena adanya ketidaksesuaian antara apa yang terjadi dengan apa yang kita harapkan. Hal tersebut wajar dialami semua orang, karena secara alamia manusia merespons apa pun yang terjadi sesuai dengan perasaan di hatinya. Jika melihat sesuatu yang menyenangkan, manusia akan tersenyum. Jika melihat sesuatu yang menyedihkan, manusia akan sedih dan bahkan menangis.

Untuk kamu yang sedang dilanda kesedihan, tak mengapa bila ingin menangis. Puaskan dulu, terima, dan nikmati rasa yang sedang menghampirimu sekarang. Menangislah bila semuanya memang sesakit itu, luapkan semuanya agar kamu lega. Tak usah pedulikan kata orang yang menganggapmu lemah karena menangis. Sesungguhnya yang paling lemah adalah mereka yang menganggap orang lain lemah.

Semangat, ya. Yang terpenting sedih secukupnya, bahagia setelahnya karena ada banyak sekali hal indah yang menunggumu di depan sana.

2. Tumpahkan semuanya.

Selain menangis, coba tumpahkan apa yang kamu rasakan dengan menulis apa yang di sebuah diary book kesukaanmu atau bisa juga notes handphone yang selalu bersamamu di mana pun. Menulis tentang apa yang sedang kamu rasakan sangat baik bagi kesehatan mentalmu dan tentunya baik untuk perasaanmu. Di mana semua rasa bisa tersalurkan dengan baik tanpa ada satu pun yang mengganjal dan terlewatkan. Tentunya setelah itu kamu pasti merasa lega dan tenang.

Bercerita dengan orang yang kamu percaya tentang apa yang kamu rasakan juga baik. Kadang kita juga butuh yang namanya didengarkan dan diperhatikan. "Diperhatikan", bukan cari perhatian, karena itu beda lagi.

Dalam mencari teman cerita, tak perlu temukan yang selalu handal dalam memberikan solusi, tapi cukup beberapa orang atau cukup satu yang selalu ada untukmu kapan pun saat kamu butuh didengarkan. Pastikan kamu sudah tepat dalam memilih teman cerita ya, yang pastinya bisa kamu percaya dan bisa jaga rahasia.

Untuk membuatmu kembali lega, kamu juga bisa merekam suaramu seolah kamu bercerita tentang beratnya perjuanganmu sembari membayangkan bahwa kamu telah berhasil melewati masa-masa berat dalam hidupmu lalu bisa menginspirasi orang lain. Hal ini bisa menciptakan kembali energi positifmu yang sempat hilang sebelumnya. Sehingga kamu bisa kembali semangat untuk melangkah dan berjuang.

3. Berdamai dengan keadaan.

"The best years of your life are the ones in which you decide your problems are your own. You dont blame them on your mother, the ecology, or the president. You realize that you control your own destiny. - Albert Ellis

Setelah meluapkan semua yang kamu rasakan, kamu harus berdamai dengan keadaan. Seperti pada quote di atas yang dikatakan oleh psikolog asal Amerika, Albert Ellis. Kamu harus berhenti menyalahkan apa yang ada di sekitar atas apa yang kamu alami. Sesungguhnya masalah yang kamu hadapi itu milikmu, jadi jangan menyalahkan siapa pun.

Berdamailah dengan keadaan yang menyakitkan ini lalu buktikan kamu bisa melewatinya dan kembali bangkit. Jangan biarkan keadaan yang berat menghancurkanmu, tetapi kamulah yang harus menghancurkannya dengsn semangat juangmu, semangat hidupmu, dan semangat untuk melakukan apa yang kamu mau.

4. Lakukan apa yang kamu sukai.

Menerima rasa yang datang sudah dilakukan, meluapkan semua perasaan juga sudah, berdamai keadaan pun sudah pasti. Setelah itu bangkitkan lagi semangatmu dan buat dirimu bahagia dengan melakukan apa yang kamu suka.

Beberapa kegiatan yang mungkin bisa membuatmu bahagia yakni mendengarkan musik favoritmu, memasak, makan snack atau hidangan berat kesukaanmu, menulis sebuah buku yang mungkin bisa meluapkan apa yag kamu rasa dan menginspirasi orang, membuat blog di website seperti yang penulis lakukan sekarang, menyanyikan lagu kesukaanmu di kamar, pergi ke luar rumah melihat pemandangan hijau, berjalan sendirian atau bersepeda mengelilingi sekitar, jalan-jalan mengunjungi tempat baru yang indah, dan masih banyak lagi.

5. Berkumpul dengan teman-teman yang positif.

Energi positif sangat penting bagimu dalam menjalani kehidupan. Kamu bisa mendapatkan energi positif dari mana saja, salah satunya dari teman dan lingkungan yang positif. Saat masalah menjatuhkanmu, orang-orang positif inilah yang akan membantu kamu untuk bangkit. Maka dari itu, penting bagimu menemukan beberapa orang yang selalu memberi dukungan saat kamu hampir menyerah, beberapa orang yang membuatmu tertawa saat kamu sedang berduka, atau bisa juga beberapa orang yang membuatmu merasa tenang saat berada di dekatnya.

Penulis hanya ingin menyampaikan bahwa dalam menghadapi beberapa situasi berat yang menekan, kita tak harus selalu kuat. Terkadang menjadi "kenyal" bisa menjadi alternatif lain saat kita ditekan oleh keadaan.

Mungkin beberapa dari kalian bingung dengan apa yang penulis sampaikan ini. Simpel saja, suatu benda yang kenyal, mau seberapa lama dan seberapa banyak tekanan, secara otomatis benda itu akan tetap bertahan dan bisa kembali lagi ke bentuk semula.

Berbeda dengan menjadi kuat, awalnya memang tidak berpengaruh apa-apa jika diberi tekanan, tetapi lama-kelamaan yang kuat juga akan hancur. Ibarat sebuah batu yang keras, jika angin, badai, hujan, palu atau benda-benda keras lainnya menyerang batu itu. Maka lama-kelamaan batu itu akan terkikis dan bahkan bisa hancur lalu menjadi serpihan, bahkan serpihan yang tersisa juga bisa larut terbawa arus keadaan hingga semuanya hilang, batu itu kalah dengan keadaan. Jadi, sekarang jadilah "kenyal" ya.

Last but not least, perjalanan hidup tak selamanya menyenangkan, teman. Masalah demi masalah selalu hadir sebagai penguji kesabaran untuk bertahan di kehidupan. Percayalah, dalam setiap sedih kita akan terlatih. Terlatih berdamai dengan keadaan, terlatih berdamai dengan luka, terlatih berdamai dengan diri sendiri dan tentunya terlatih untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.

Semua akan baik-baik saja, jika kamu percaya bisa melewati apa yang sedang kamu hadapi. Memang tak ada yang bisa menjamin setelah badai ada pelangi. Namun percayalah, badai itu akan berhenti dan mentari akan bersinar lagi. Tetap bertahan dan teruslah berjuang sampai Tuhan berkata "pulang".

Quote terakhir untukmu yang hampir menyerah: "Jangan mau kalah dan dihancurkan dengan keadaan. Teruslah berjuang, karena ada banyak hal yang perlu kamu lakukan dan ada banyak mimpi yang harus kamu perjuangkan." Adiraaliffa, penulis pemula yang banyak maunya.