Kehidupan anak rantau pastinya akan sangat berbeda dengan saat tinggal bersama keluarga. Kamu harus bisa beradaptasi dengan keadaan dan lingkungan yang baru untuk melanjutkan kehidupan. Anak rantau dituntut untuk harus hidup mandiri dapat mengurus dan mengatur semua keperluan diri sendiri karena jauh dari keluarga.

Tidak hanya hidup mandiri, anak rantau juga harus bisa mengelola keuangan dengan baik dan dapat mencukupi semua kebutuhan dengan berhemat. Mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah karena sering kali anak rantau terlena oleh keinginan. Sebagai anak rantau, kamu harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Kehidupan makmur pastinya akan sangat didambakan oleh semua anak rantau. Mereka pasti menginginkan kehidupan yang berkecukupan seperti saat tinggal dengan keluarganya. Saat menjadi anak rantau yang datang jauh-jauh untuk menuntut ilmu atau bekerja di daerah orang akan mengalami banyak kesulitan. Kesulitan perantau adalah adanya perbedaan budaya sehingga harus bisa beradaptasi dengan cepat, homesick atau rindu suasana rumah karena kebiasaan selalu tinggal dengan keluarga lalu berpisah dari keluarga, dan cara kamu dalam mengelola keuangan.

Mengelola keuangan dengan bijak merupakan kesulitan yang paling terasa saat hidup merantau. Kamu ditantang untuk dapat bertahan hidup dengan bujet yang telah diberikan dan ditentukan oleh orang tua atau menghemat dalam menggunakan gaji. Jangan sampai kamu selalu membebani orang tua. Kamu harus bisa berjuang demi bertahan hidup sendirian.

Merantau merupakan awal untuk memulai kehidupan agar dapat berjuang menopang kehidupan sendiri di masa depan yang pelajarannya akan berguna bagimu. Bagaimana tips untuk menghemat keuangan ala anak rantau supaya mendapat kehidupan yang makmur? Berikut ada lima tips untuk menghemat keuangan ala anak rantau.

1. Tidak boleh manja atau malas berjalan kaki.

Anak rantau dapat menghemat biaya transportasi sehingga akan lebih banyak berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum untuk harga yang lebih murah. Efek dari penghematan biaya transportasi ini cukup berpengaruh besar karena meskipun terkesan sedikit, tetapi kamu perlu mengeluarkan biaya transportasi berkali-kali.

2. Belanja bulanan, membawa bekal, dan memasak sendiri.

Kamu dapat menghemat melalui biaya makanan dengan memasak sendiri karena tentu porsinya bebas nambah sepuasnya. Harganya jauh lebih murah dibanding membeli makanan.

3. Bergaul dengan sesama anak rantau yang memiliki sifat tidak boros.

Pergaulan juga sangat memengaruhimu dalam mengeluarkan uang, sehingga kamu perlu ekstra memilah-memilahnya. Secara sadar atau tidak, kamu akan terbawa arus jika pergaulanmu dipenuhi dengan gaya hidup yang berfoya-foya.

4. Membagi dan memperhitungkan uang sesuai kebutuhan.

Cara ini dapat dilakukan saat kamu baru mendapat uang tersebut agar tidak melebihi limit dalam menggunakannya. Kamu bisa membagi uang mana yang harus ditabung dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ke dalam rekening atau tabungan yang berbeda.

5. Jangan lupa untuk harus selalu menabung.

Perantau dapat menabung uang jika kebutuhannya sudah terpenuhi semua. Semakin banyak maka akan semakin bagus pula untuk hari tua saat kamu membutuhkannya.

Menjadi perantau memiliki manfaat, kamu bisa hidup mandiri dan hal tersebut dapat menjadi suatu pembelajaran dalam hidup untuk masa depan. Kamu dilatih untuk dapat mengurus diri sendiri, menghargai waktu saat bersama keluarga, mengelola keuangan dengan baik, dan belajar untuk menghargai segala sesuatu. Mengelola keuangan dengan berhemat berarti kamu dapat menghargai uang dan tidak menyia-nyiakannya.

Hidup makmur ala anak rantau berarti kebutuhan sudah terpenuhi dengan cukup tanpa kekurangan dan merepotkan orang tua. Dengan begitu, kamu sudah sangat bersyukur karena dapat bertahan hidup. Melalui merantau, kamu dilatih untuk bisa mengatasi segala masalah dengan sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Jadi, sebagai anak rantau jangan pernah menyerah akan keadaan dan selalu semangat dalam menjalani hidup.