Setiap manusia merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri. Apakah statement tersebut merupakan sebuah dasar yang mendukung kita untuk bisa menjadi seorang pemimpin? Ternyata, self-leadership merupakan suatu skill yang mendukung seluruh kepribadian seseorang untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Skill ini mengarahkan kita untuk meraih banyak potensi yang ada di dalam diri kita.

Dalam buku Bryant dan Kazan 2012 Self Leadership-How to Become a More Effective and Efficient Leader from the Inside Out, self-leadership didefinisikan sebagai sebuah praktik untuk memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan yang bertujuan untuk meraih tujuan kita. Skill ini merupakan jawaban dari bagaimana caranya untuk diri sendiri mengembangkan diri dan bertahan dalam dunia yang bersifat dinamis.

Sebelum terjun ke dalam posisi kepemimpinan bersama orang lain, sangat diperlukan untuk dapat memimpin diri sendiri saat ini terlebih dahulu. Nah, sikap apa saja yang diperlukan untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri?

1. Antusiasme dalam belajar.

Orang-orang yang memiliki kemauan untuk belajar biasanya orang yang sudah bisa memimpin dirinya sendiri. Mereka akan bergerak dalam berbagai bidang, mengikuti tren, gemar membaca, suka belajar dan berbagi informasi baru dengan lingkungannya. Mereka akan dikelilingi oleh orang yang juga sama-sama memiliki semangat untuk belajar.

2. Tujuan hidup dan karier.

Menetapkan tujuan hidup dan karier sangat penting bagi kehidupan. Orang-orang yang mengasah skill self-leadership akan mengambil langkah lebih jauh untuk tujuan hidupnya dan mengevaluasi progres dari pengejaran tujuannya.

3. Berani untuk melepaskan.

Seorang pemimpin diri harus dapat belajar mengatur waktu dan energinya karena ada beberapa hal yang pantas dilepaskan untuk mengurangi waktu dan energi. Hal-hal tersebut dapat dipilih berdasarkan aktivitas yang kurang efektif dan efisien yang memiliki dampak dalam skill self-leadership. Kadang, kita harus mengetahui kapan kita harus berkata iya atau kapan kita harus berkata tidak terhadap hal-hal yang menurut kita baik dan tidak merugikan kita.

4. Rencana dan jadwal.

Self leader dapat membuat rencana dan jadwal mereka dengan baik dan menjalankannya sesuai dengan apa yang sudah tertera di dalam rencana tersebut. Rencana tersebut dapat dibuat dengan pertanyaan seperti: "Hal-hal apa yang hari ini harus diselesaikan?" Atau "Pekerjaan apa saja yang bisa saya lakukan minggu ini?" Dengan mengatur jadwal yang teratur, sikap self leader dalam diri kita sudah terbangun tanpa disadari.

5. Fokus dan disiplin.

Sebuah fakta bahwa otak manusia hanya dapat benar-benar fokus pada satu hal untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Seseorang yang sudah mampu menguasai dirinya biasanya dapat mengembangkan keterampilannya dan memilih apa yang ingin mereka fokuskan dan mengabaikan hal lainnya untuk jangka waktu tertentu. Mereka melakukan things-to-do nya dengan baik dan akan menciptakan hasil yang lebih baik.

Self-leadership sangat perlu dikembangkan dalam pribadi seseorang karena hal ini merupakan tentang bagaimana kita mendengarkan diri kita sendiri dan rela berkorban untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan diri kita, baik dalam saat ini maupun untuk ke depannya. Self-leadership mengarahkan kita untuk menaruh diri kita sendiri dahulu kemudian menjadi pemimpin untuk yang lain. Kita tidak dapat menjadi pemimpin untuk yang lain jika belum bisa membuat keputusan untuk diri sendiri terlebih dahulu. Semakin baik kita, semakin kita dapat membantu dan memengaruhi orang-orang di sekitar kita.

Marianna Strongin, seorang psikolog di New York berkata, "Kata 'diri' adalah bagian terpenting dari kepemimpinan diri. Tanpa adanya koneksi ke diri sendiri, kita hanya akan menjadi robot yang berlari tanpa arah."

Maka dari itu, perlu adanya banyak pertanyaan kecil yang dapat ditanyakan kepada diri sendiri, seperti: "Apa yang ingin dilakukan hari ini?", "Apa tujuan hari ini yang harus dicapai?", "Apa tujuan jangka panjang dalam kehidupan kita?" Kemudian dari pertanyaan tersebut akan memunculkan jawaban yang mengarahkan kita untuk mengenal diri kita sendiri. Ketika sudah berhasil mengenal diri sendiri, kita dapat memimpin orang lain jauh lebih baik.

Kepemimpinan diri membutuhkan kesadaran diri dan pengendalian diri. Sebagai contoh, membuat keputusan untuk diri sendiri berdasarkan pendapat sendiri dan tidak dipengaruhi oleh nilai atau pendapat orang lain adalah contoh penguasaan diri dari self-leadership. Self-leadership mengakui bahwa setiap orang adalah pemimpin dan saling memberikan pengaruh kepada orang lain. Setelah menguasai skill ini, semakin mudah untuk mengendalikan diri, meraih tujuan pribadi serta organisasi, dan dapat mengembangkan diri dalam memimpin orang lain.