Indonesia memang dianugerahi segudang musisi bertalenta di setiap generasinya. Pada tahun 1980-an publik mulai mengenal sosok bernama Ebiet G. Ade. Lagu-lagunya yang khas dengan lirik yang puitis serta sarat akan makna mengantarkan nama Ebiet menjadi salah satu musisi legendaris di Indonesia. Banyak mengangkat peristiwa-peristiwa yang terjadi di Tanah Air membuat Ebiet mempunyai tempat tersendiri di hati para pendengar. Karya-karyanya pun masih digemari hingga saat ini di tengah perkembangan musik modern yang begitu dinamis.

Ebiet G. Ade juga dikenal sebagai musisi yang pandai menyampaikan rasa, apalagi jika kaitannya dengan cinta. Dikemas dengan bahasa yang indah, lagu-lagunya begitu menyentuh perasaan orang-orang yang mendengar. Beberapa dari karyanya tersebut mungkin cocok didengarkan saat kamu sedang merasa galau dengan sesuatu yang namanya cinta.

1. Aku Ingin Pulang.

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang menyesal telah menyakiti kekasihnya hingga berujung pada perpisahan. Setelah berpisah, justru orang tersebut yang merasa terluka. Aku Ingin Pulangdapat diartikan sebagai keinginan kembali kepada orang yang dicintainya itu. Makna tersebut tercermin dalam penggalan lirik:

"Ke mana pun aku pergi

Selalu kubawa-bawa

Perasaan yang bersalah

Datang menghantuiku

Masih mungkinkah pintumu terbuka?

Dengan kunci yang pernah kupatahkan"

2. Lagu untuk Sebuah Nama.

"Mengapa aku mesti duduk di sini

Sedang kau tepat di depanku?

Mestinya aku berdiri berjalan ke depanmu,

Kusapa,

Dan kunikmati wajahmu,

Atau kuisyaratkan cinta

Tapi semua tak kulakukan

Kata orang cinta mesti berkorban"

Dalam lagu ini Ebiet menggambarkan dengan apik seseorang yang mengagumi pujaan hatinya dari jauh. Ia tak berani menyatakan perasaannya meskipun tahu bagaimana seharusnya ia bertindak. Bahkan meskipun memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaannya, ia lebih memilih untuk tetap diam serta memendam perasaannya.

3.Elegi Esok Pagi.

"Izinkanlah kukecup keningmu

Bukan hanya ada didalam angan

Esok pagi kau buka jendela

Kan kau dapati seikat kembang merah

Engkau tahu aku mulai bosan

Bercumbu dengan bayang-bayang

Bantulah aku temukan diri

Manyambut pagi membuang sepi

Izinkanlah aku kenang sejenak perjalanan oh oh oh oh...

Dan biarkan kumengerti

Apa yang tersimpan dimatamu oh oh..."

Dalam KBBI elegi diartikan sebagai suatu syair atau nyanyian yang berisi ratapan dan ungkapan dukacita. Dalam lagu ini, ratapan tersebut merujuk pada rasa cinta yang tak bisa terekspresikan dengan baik atau melahirkan tindak-tindakan yang dapat menyenangkan orang yang dicinta. Meskipun demikian, lagu ini juga mengajarkan agar tetap tegar serta menjaga harapan bahwa cinta bakal sampai pada sesuatu yang baik.

4.Camelia III.

Camelia merupakan salah satu karya Ebiet yang sempat melejit pada era 80-an. Terdiri dari empat jilid, setiap lagu berkisah tentang perjalanan cintanya bersama wanita bernama Camelia, mulai dari pertemuan hingga perpisahan yang menyedihkan.

"Di sini kau petikkan kembang

Kemudian engkau selitkan

Pada tali gitarku

Maafkan bila waktu itu

Kucabut dan kubuang

Kau pungut lagi dan kau bersihkan

Engkau berlari sambil menangis

Kau dakap erat kembang itu

Sekarang baru aku mengert

Ternyata kembangmu kembang terakhir

yang terakhir"

Penggalan lirik di atas merupakan bagian dari lagu Camelia III. Liriknya memang lebih mirip dengan cerita dibandingkan syair sehingga lebih mudah dipahami serta dihayati. Dalam lagu tersebut kisah cinta penulis dan Camelia sudah memasuki fase perpisahan. Dari bait awal hingga akhir, semuanya menggambarkan perhatian serta perilaku romantis yang Camelia berikan tak pernah disambut baik oleh penulis. Setelah kepergian Camelia, penulis baru sadar bahwa yang dilakukannya selama ini memang salah. Hal tersebut membuat penulis sangat menyesal.

Namun perlu diketahui bahwa lagu tersebut tak dibuat berdasarkan pengalaman pribadi Ebiet karena tokoh Camelia dalam lagunya tersebut sebenarnya hanyalah tokoh fiksi.

5.Nyanyian Rindu.

"Coba engkau katakan padaku

Apa yang seharusnya aku lakukan?

Bila larut tiba wajahmu terbayang

Kerinduan ini semakin dalam

Gemuruh ombak di Pantai Kuta

Sejuk lembut angin di bukit Kintamani

Gadis-gadis kecil menjajakan cincin

Tak mampu mengusir kau yang manis"

Membaca judulnya kita pasti sudah bisa menebak bahwa lagu tersebut bercerita tentang bagaimana penulis merindukan seseorang. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan supaya tidak teringat pada orang yang ia cintai. Tak peduli ada ombak, angin, atau gadis-gadis kecil tetap saja tidak mampu mengalihkan pikirannya. Hal tersebut menggambarkan besarnya rindu yang sedang penulis rasakan.

Demikian lima lagu bertema cinta dari seorang master of ballad, Ebiet G. Ade. Tentu masih banyak karya-karyanya yang dapat kita dengarkan serta membuat kita dapat menghayati seni itu sendiri. Yang pasti, selalu cinta musik-musik dalam negeri!