Seiring berkembangnya teknologi komunikasi saat ini, pola komunikasi yang terjadi pada manusia pun juga bersifat dinamis. Oleh karena itu, berbagai gaya komunikasi yang dilakukan memiliki keunikan tersendiri. Akan tetapi, kedinamisan tersebut tidak sejalan dengan penerapan etika sebagai batasan. Hal inilah yang terjadi pada generasi milenial di Indonesia. Apa saja 5 hal yang dinilai tidak sejalan dengan penerapan etika tersebut? Yuk simak penjelasannya!
1. Spamming “P”.
Kebiasaan ini muncul saat memasuki era BBM alias Blackberry Messanger. Dalam fitur chat BBM, terdapat opsi “PING!”, yang biasa digunakan saat itu bila sedang terdesak dan butuh supaya chat-nya dapat segera dibaca. Seiring pudarnya penggunaan BBM, ternyata tidak mengubah kebiasaan orang-orang dalam menggunakan opsi “PING!” dalam kebiasaan chatting-nya. Tentu kebiasaan ini akan mengganggu bagi beberapa orang yang tidak biasa “diteror” menggunakan “P”, apalagi bila mengirimkannya dengan sangat banyak.
2. Silent Reader.
Istilah ini muncul saat seseorang yang di-chat hanya membaca dan tidak merespon. Hal ini terkadang yang membuat geram para pelaku chat karena mereka berharap adanya umpan balik berupa respon dari chat itu. Silent Reader biasa muncul dalam grup tugas kelompok, grup angkatan, dan grup keluarga.
3. “Chat Tenggelam”.
Hampir kebanyakan orang pasti pernah mengalami fenomena “chat tenggelam”, dan hampir sebagian besar pasti beralasan lupa. Akan tetapi, tidak jarang juga ada yang beralasan “lupa”, hanya karena ingin menghindar dari kolom chat tersebut yang mungkin terkesan mengganggu bagi pelaku chat.
4. Membalas singkat.
Kebiasaan millennial lainnya yang tidak terhindarkan ialah membalas singkat suatu pesan. Saat seseorang mengalami bad mood, tak jarang mereka hanya membalas chat dengan beberapa huruf saja, seperti “y”; “ydh”; “mksh”; “hmm”; “ok”; dan kata-kata lainnya yang dapat disingkat. Tentu hal ini akan menyebabkan "kebuntuan komunikasi". Kebiasaan ini lumrah terjadi pada perempuan, terutama bagi mereka yang sedang PMS dan memiliki suasana hati yang sedang kurang baik.
5. Penggunaan “wkwkwkwk”
Meskipun penggunaan kata ini dilumrahkan dalam kebiasaan chatting, tetapi bisa mengganggu lawan chat bila digunakan disetiap melakukan chatting. “wkwkwk” menandakan bentuk tertawa dan suatu hal yang lucu. Akan tetapi, banyak orang yang menggunakan “wkwkwk” sebagai penutup kalimat chat mereka. Bila penggunaan kata ini terus dilakukan, maka pengguna chat akan kebingungan untuk menginterpretasikan maksud dari chat tersebut.
Itulah 5 kebiasaan millennial yang dinilai kurang etis saat sedang chatting. Meskipun 5 hal tersebut menjadi kebiasaan yang lumrah, alangkah baiknya bila tetap mengikuti etika yang baik dalam melakukan proses komunikasi, termasuk dalam hal berkirim pesan. Utamakan salam, berbahasa yang baik namun tetap luwes, dan berkomunikasi dengan jelas dan intinya supaya dapat terjalin hubungan komunikasi yang baik.