Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Terdapat sejarah panjang di balik tanggal tersebut, di mana diambil dari lahirnya organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) yang didirikan oleh para pelajarSchool Tot OpleidingVan Inlands Artsen(STOVIA) pada tahun 1908. Lalu pada empat puluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1948, Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Hari itu dimaknai sebagai bentuk bangkitnya rasa nasionalisme masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Dikutip dari detik.com, Bung Karno menilai bahwa kelahiran Budi Utomo merupakan simbol yang tepat untuk menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia mulai bangkit untuk melawan penjajahan.

Itulah sejarah singkat peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia. Lalu, bagaimana peran orang tua masa kini untuk menanamkan rasa nasionalisme pada anak mereka? Terlebih hal itu untuk menghargai jasa para pahlawan kita yang telah gugur. Apalagi Bung Karno pernah berpesan dalam pidatonya bahwa Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.

Sebagai orang tua, penting sekali untuk memberikan pemahaman terkait sejarah bangsa Indonesia kepada anak. Hal itu tentu dilakukan untuk menanamkan rasa nasionalisme pada anak. Karena saat ini anak kita hidup pada era globalisasi di mana mereka bisa dengan mudah mengetahui dan mempelajari budaya dan nilai-nilai dari negara lain yang mungkin tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, orang tua harus berjuang lebih keras untuk menanamkan rasa nasionalisme pada anak agar anak dapat mencintai dan menghargai nilai-nilai kebangsaannya. Terdapat beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk menanamkan rasa nasionalisme pada anak, di antaranya yaitu:

1. Perkenalkan sejarah bangsa Indonesia.

Cara yang tepat untuk menanamkan rasa nasionalisme yang utama ialah dengan memperkenalkan sejarah bangsa Indonesia kepada anak. Berilah penjelasan yang mudah dipahami oleh anak-anak. Contohnya orang tua dapat menceritakan berbagai kisah pahlawan nasional saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, yang dahulu dilakukan karena mereka begitu mencintai bangsanya. Selain itu, untuk mengenalkan sejarah bangsa, orang tua juga bisa mengajak anak berkunjung ke museum dan mempelajari sejarah sambil jalan-jalan. Dengan begitu anak akan lebih mudah memahami sejarah bangsanya.

2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

Orang tua bisa membiasakan diri kepada anak untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berilah pelajaran pada anak untuk berbicara yang sopan dan santun dengan menggunakan bahasa negaranya sendiri. Dengan begitu, tentunya akan meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri anak.

3. Menjelaskan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

Berilah pengetahuan dan penjelasan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan adat istiadatnya. Orang tua bisa memperkenalkan kepada anak berbagai macam bahasa, lagu, baju khas, makanan, permainan tradisional, adat istiadat dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Penjelasan mengenai budaya bangsa penting dilakukan agar anak dapat mengetahui dari mana dirinya berasal, apa saja yang khas dari daerahnya, dan tentunya bisa menambah kecintaannya pada bangsa Indonesia sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme anak.

4. Ajari anak untuk menghargai produk bangsa Indonesia.

Orang tua bisa memberikan pengajaran kepada anak untuk lebih menghargai produk buatan bangsanya sendiri. Contohnya dengan memperkenalkan anak produk apa saja yang berasal dari Indonesia. Seperti baju batik, kebaya, sarung, dan lain-lain yang bisa digunakan oleh anak sebagai bentuk apresiasinya kepada produk hasil karya anak bangsa. Hal itu dilakukan agar anak semakin bangga dengan negaranya sendiri, serta sebagai bentuk rasa nasionalismenya.