Indonesia adalah sebuah bangsa yang majemuk dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Selain itu Indonesia kaya akan budaya, ras, bahasa, dan suku. Di dalam kemajemukan ini dibutuhkan nasionalisme masyarakat yang kuat dan tinggi sebagai bentuk cinta Tanah Air dan pemersatu bangsa.

Di era modern ini kita banyak menemui merasakan sendiri permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari kemiskinan, pengangguran, terorisme, korupsi yang merajalela, rasisme, penistaan agama, dan banyak permasalahan lainnya. Permasalahan ini bukan hal baru lagi bagi bangsa Indonesia.

Memupuk nasionalisme adalah sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Nasionalisme berarti memiliki rasa cinta Tanah Air (patriotisme), bangga menjadi bagian dari bangsa dan masyarakat Indonesia, menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan, mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia, bersedia mempertahankan dan turut memajukan negara serta menjaga nama baik bangsanya, membangun rasa persaudaraan, solidaritas, perdamaian, dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat dengan semangat persatuan dan kesatuan, memiliki kesadaran bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat dunia, sehingga bersedia untuk menciptakan perdamaian dunia dan menciptakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.

Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia kini telah memudar dan perlahan hilang terkikis oleh perkembangan zaman. Kini semangat dan jiwa nasionalisme anak muda yang dianggap sebagai generasi penerus bangsa mulai diragukan. Hal ini karena banyaknya pelanggaran, masalah dan kasus-kasus yang tidak terpuji yang dilakukan oleh masyarakat kalangan muda yang menganggap hal itu biasa. Hal tersebut lazim dilakukan dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Seperti adanya kasus narkoba yang setiap tahunnya meningkat, kriminalitas, pergaulan bebas, dan semakin hari makin terseret oleh arus budaya global yang liberal.

Adapun faktor utama yang menyebabkan melemahnya jiwa nasionalisme masyarakat adalah arus globalisasi, yaitu suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin meningkatnya ketertarikan antara masyarakat akibat kemajuan zaman dan teknologi yang diterapkan dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran, sehingga tidak menutup kemungkinan ideologi Pancasila berubah ke ideologi liberalisme di mana hal ini dapat menghilangkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.

Dari aspek ekonomi, globalisasi menciptakan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk dari luar dengan gaya dan brand Barat yang membanjiri pasar Indonesia dan menarik minat masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia khususnya kaum muda banyak lupa akan identitas diri yang cenderung meniru budaya Barat yang dianggap lazim dan tidak merugikan siapa pun. Tentunya hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara masyarakat miskin dan kaya. Sikap individualisme masyarakat yang tinggi juga mengakibatkan ketidakpedulian antara sesama manusia dan egoisme terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bila kita melihat maraknya permasalahan yang terjadi, maka menumbuhkan jiwa nasionalisme menjadi sebuah keharusan yang wajib dimiliki dan dijalankan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang latar belakang, jabatan, usia, ras, suku, agama dan golongan. Rasa nasionalisme berperan penting untuk membentuk sebuah negara yang rukun, aman, maju, damai, makmur, dan sejahtera. Nasionalisme berperan mempertahankan jati diri bangsa.

Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, yaitu sebagai berikut.

1. Menghargai produk dalam negeri.

Menggunakan produk-produk dalam negeri akan memacu dan mendorong semangat masyarakat Indonesia untuk terus menciptakan kreativitas baru yang tidak kalah menarik dari produk luar negeri. Hal ini tentunya meningkatkan aspek ekonomi dalam kalangan masyarakat dan negara

2. Belajar yang giat dan berprestasi.

Sebagai generasi penerus bangsa kita wajib mengharumkan dan membuat bangga Tanah Air. Belajar giat dan berprestasi adalah salah satu wujud partisipasi untuk mengharumkan nama bangsa.

3. Bangga dan jangan lupa dengan bahasa Indonesia.

Kita harus menjaga dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Kita perlu selalu menjaga budaya kita, di mana budaya adalah salah satu aspek pemersatu bangsa.

4. Menjadi pribadi yang tidak egois, individualis, dan konsumtif.

Jadi, kita harus meningkatkan semangat nasionalisme agar negara kita semakin maju dan sejahtera. Keberagaman harus kita junjung dengan nilai kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan, dan persahabatan karena hidup bersatu merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama.

Kita harus membangun dan mempererat tali persaudaraan dan juga harus melestarikan budaya bangsa agar identitas tidak terkikis oleh globalisasi. Kita perlu untuk meningkatkan keinginan memajukan Tanah Air agar tidak kalah brsaing dengan negara lain.

Oleh: Roy Bona G. Siburian/ J0311211084/ Prodi Manajemen Industri