Pada Desember 2019 lalu dunia digemparkan oleh munculnya sebuah wabah virus baru. Virus yang digadang-gadang mirip dengan flu biasa, tetapi juga menyerang pernapasan dan paru-paru ini pertama kali terjadi di Wuhan, Cina pada akhir 2019 lalu dan sudah memakan korban sebanyak 165 juta orang per tanggal 20 Mei 2021.

Seperti yang dilansir dari Worldometers, dari 165,818,053 pasien korban virus ini, 144,909,397 pasien dinyatakan sembuh sedangkan jumlah korban jiwa dari virus tersebut mencapai 3,435,728 orang (Worldometers, 2021). Wabah virus yang memakan korban jiwa ini disebut sebagai Covid-19.

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus, sebuah virus yang paling baru ditemukan dan baru diketahui ketika wabah pertama kali dimulai yaitu di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019 lalu. Coronavirus sendiri adalah keluarga virus yang dapat menyebabkan sebuah penyakit pada hewan maupun manusia. Pada manusia, coronavirus diketahui dapat menyebabkan infeksi pada pernapasan, flu biasa, hingga bisa menyebabkan penyakit parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Virus Corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 memiliki gejala penyakit yang hampir mirip dengan flu biasa, yaitu demam, kelelahan, batuk kering, pilek, hidung tersumbat serta sakit tenggorokan, tetapi yang membedakan yaitu munculnya rasa sesak saat bernapas.

Gejala Covid-19 biasanya ringan dan makin berangsur parah secara bertahap selama 14 hari. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi tidak mengembangkan gejala apa pun dan merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis yang mendasari seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit serius (WHO, 2020). Covid-19 sudah menyerang di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.

Pada awal Maret 2020, Indonesia pun digemparkan oleh 2 WNI asal Kota Depok yang positif terkena virus Corona sehabis melakukan kontak langsung dengan WN China yang juga terinfeksi virus tersebut, dan hingga per tanggal 20 Mei 2021 yang telah terhitung 2 tahun belakangan ini, di Indonesia terkonfirmasi 1.758.898 positif Corona dengan 1.621.572 orang sembuh, 48.887 orang meninggal, dan sisanya dalam masa isolasi di rumah sakit rujukan pemerintah (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2021).

Dengan terus meningkatnya pasien Covid-19 di Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan bagi warganya untuk melakukan social distancing, physical distancing, work from home, hingga school from home. Semua kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah seperti bekerja, sekolah, hingga bersosialisasi bersama teman, kerabat maupun keluarga jadi dihindari sementara waktu.

Namun, per tanggal 1 Juni 2020 lalu, pemerintah juga menerapkan kegiatan New Normal atau skenario untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Dengan memulai kerja ke kantor, atau boleh melakukan kegiatan di luar rumah secara "normal" tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lalu, bagaimana cara beradaptasi dengan kebiasaan baru saat Covid-19 yang belum kunjung usai ini? Berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru saat pandemi Covid-19 menyerang.

1. Lakukan isolasi diri.

4 Langkah yang bisa kamu lakukan di era kebiasaan baru saat pandemi

Jika tidak memiliki kegiatan yang terlalu penting di luar rumah, tinggalah di rumah untuk menghindari tertularnya penyakit dari luar. Kamu juga perlu tetap tinggal di rumah saat merasa tidak enak badan dan mengalami gejala ringan seperti demam ringan 37,3 derajat, pusing, dan hidung tersumbat hingga pulih. Lalu, kenakan masker jika kamu memang punya keperluan yang sangat penting untuk ke luar rumah, misalnya membeli persedian yang habis di rumah.

2. Hindari kontak langsung dengan orang lain dan selalu terapkan social distancing juga physical distancing.

4 Langkah yang bisa kamu lakukan di era kebiasaan baru saat pandemi

Dengan melaukan hal ini memungkinkan kamu agar tidak berkontak langsung dengan orang-orang yang mungkin membawa virus tersebut sehingga membantu melindungi dirimu dari Covid-19 atau virus lainnya.

3. Selalu jaga kebersihan dan kesehatan diri.

4 Langkah yang bisa kamu lakukan di era kebiasaan baru saat pandemi

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta mengganti pakaian setiap dari luar rumah maupun tidak perlu kamu lakukan untuk meminimalisir menempelnya virus dan meminimalisir penularannya. Serta, selalu makan makanan yang bergizi, olahraga dengan rutin setiap pagi, serta mengonsumsi vitamin C dan E.

4. Update berita dan pilah berita.

Kamu bisa selalu meng-update berita mengenai Covid-19, tetapi kamu juga harus memilih berita yang valid dan meninggalkan kabar hoax demi meminimalisir rasa cemas yang bisa ditimbulkan akibat pemberitaan yang tidak sesuai kebenaran.

Yuk, sama-sama terapkan keempat langkah tersebut guna memutus rantai penularan Covid-19 dan menjaga diri serta keluarga dari Covid-19 ini.