Jika kamu sedang berkunjung ke Kota Malang atau berencana mengunjunginya dan butuh rekomendasi tempat makan, maka Sate Gebug dapat dimasukkan ke dalam salah satu agenda. Mungkin sate yang familiar di telinga adalah sate kambing, ayam, kelinci, kuda, dan sejenisnya, namun Sate Gebug memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan sate pada umumnya.

Selain keunikannya, rute menuju lokasi rumah makan Sate Gebug juga mudah dijangkau. Sate Gebug berada di pinggir jalan raya arah ke Surabaya, tepat di Jalan Basuki Rahmad nomor 113 A, Malang.

Lalu, apa saja keistimewaan dari Sate Gebug yang membuatnya menarik untuk dikunjungi? Berikut ini empat keistimewaan Sate Gebug, kuliner legendaris Kota Malang.

1. Mengunjungi Sate Gebug sama saja dengan mengenang Indonesiatempo dulu.

Keistimewaan pertama dari Sate Gebug terletak pada nuansa tempo dulu yang disajikan untuk dikenang. Sebelum membahas lebih jauh mengenai bentuk dan rasa Sate Gebug, tempat selalu menjadi kesan pertama ketika seseorang datang.

Karena telah ada sejak tahun 1920 ketika Indonesia tercinta belum merdeka, bangunan warungnya masih mempertahankan bentuk awal, yaitu gaya bangunan Belanda dengan paduan cat warna hijau dan kuning. Kesan pertama yang diperoleh ketika memasuki warung adalah klasik, artistik, dan unik. Dengan gaya Belanda, bangunan warung Sate Gebug dapat mengajak pengunjung mengenang kembali zaman pra-kemerdekaan.

2. Merasakansensasi ukuran sate yang tidak biasa.

Keistimewaan kedua dari Sate Gebug adalah ukurannya yang hampir tiga kali lebih besar dari ukuran sate pada umumnya. Hal ini cocok bagi kamu yang ingin merasakan sensasi baru dalam menikmati sate. Selain itu, keunikan dari Sate Gebug adalah daging sapi yang telah siap dibakar, digebugi (dipukuli) terlebih dahulu untuk mendapatkan kesan juicy (empuk) dalam tekstur dagingnya. Oleh sebab itu, Sate Gebug tetap nyaman ketika digigit meskipun memiliki ukurannya jumbo.

3. Mencoba inovasi baru, sate dengankuah sop, soto, atau rawon.

Selain ukuran yang tidak biasa, keistimewaan ketiga dari Sate Gebug terletak pada kuah yang menyertainya. Jika pada umumnya kuah yang mengiringi kuliner sate adalah kuah gulai, maka Sate Gebug didampingi kuah sop, soto, atau rawon yang bisa dipilih sesuai dengan selera pengunjung atau pembeli.

Kuah yang disajikan juga diolah dengan bahan-bahan pilihan yang diseleksi sendiri oleh pemilik warung ketika berbelanja di pasar. Bahkan jika bahan tidak sesuai standar, maka warung memilih libur atau tutup terlebih dahulu daripada menyajikan kualitas makanan di bawah standar.

4. Dijamin kenyang.

Keistimewaan terakhir dari Sate Gebug menurut penulis adalah memberikan jaminan kenyang bagi pengunjung yang sedang lapar. Tentu saja ini disebabkan oleh ukuran jumbo si sate. Dalam beberapa kesempatan, satu porsi Sate Gebug terkadang dinikmati oleh dua orang. Hal ini cukup menunjukkan bahwa Sate Gebug menjamin kekenyangan pembeli.