Salah satu kriteria jurnal ilmiah yang berkualitas memiliki reviewer (mitra bestari) bereputasi. Reviewer menentukan kadar kualitas artikel ilmiah yang dimuat suatu jurnal. Kebanyakan pengelola jurnal takut untuk menghubungi calon reviewer. Ketakutan lebih pada kurang percaya diri pengelola jurnal, kemampuan bahasa, dan komunikasi.

Rekrutmen reviewer sudah lumrah dilakukan oleh pengelola jurnal di dunia. Sangat mudah melakukan rekrutmen reviewer yang berkualitas. Ada beberapa trik yang bisa dicoba pengelola jurnal dalam merekrut reviewer.

1. Pengelola jurnal dapat memanfaatkan relasi pertemanan.

Dalam dunia akademisi relasi pertemanan sangat luas, lintas institusi, lembaga, universitas, bahkan lintas negara. Tentu calon reviewer yang akan kita rekrut memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan fokus dan scope jurnal. Aspek expertise dan jejak publikasi ilmiah calon reviewer menjadi parameter yang sangat penting.

2. Pengelola jurnal dapat manfaatkan Google Scholar (Cendekia) dalam menjaring reviewer.

Di dalam data base Google Scholar tersimpan artikel hasil publikasi ilmiah. Melalui telusur kata kunci kamu dapat menemukan judul dan penulis artikel lengkap beserta PDF. Melalui Google Scholar kamu dapat melihat profil penulis.

3. Pengelola jurnal berani melakukan korespondensi dengan calon reviewer.

Kirim permohonan menjadi reviewer melalui surel. Dalam surat permohonan, beri tenggat waktu untuk menjawab permohonan. Jika reviewer berasal dari luar negeri, maka surat permohonan dalam bahasa Inggris.

Semua trik tersebut sudah terbukti manjur. Pengelola jurnal dapat mempraktikkan trik tersebut. Salah satu kebahagiaan pengelola jurnal yaitu jika surat permohonan terkabulkan, artinya calon mitra bestari mau bergabung menjadi bagian dalam pengelolaan jurnal.