Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan wirausaha dalam menjalankan usahanya, salah satunya yaitu social capital. Semakin tinggi social capital yang dimiliki oleh entrepreneur, maka dianggap akan semakin mudah dalam mencapai kesuksesan. Social capital yang tinggi berarti wirausaha mampu membangun hubungan sosial yang bermanfaat, yang berguna dalam pencapaian kesuksesan.

Kim & Aldrich (dalam Kusumastuti, 2018) mengatakansocial capital dapat memengaruhi kesuksesan karena informasi yang didapatkan dari kenalan bisnis dapat mempertajam persepsi wirausaha mengenai usaha yang dikelola. Social capital yang dimiliki wirausaha akan memengaruhi hubungan antar lingkungan luar, baik dengan wirausaha lain, dinas dan lembaga terkait, supplier, konsumen dan masyarakat sekitar.

Social capital dianggap berpengaruh terhadap kesuksesan karena keseluruhan inti dari suatu usaha yang berjalan adalah bagaimana wirausaha dapat membangun jaringan sosial dan mendapatkan kepercayaan baik dari sesama pelaku usaha, pelanggan, serta masyarakat sekitar. Manfaat lain yang bisa didapatkan yaitu arus informasi yang dapat diterima bila mengikuti suatu keanggotaan yang berhubungan dengan usaha yang digeluti.

Putnam (dalam Kusumastuti, 2018) menyebutkan tiga unsur dalam social capital.

1. Kepercayaan.

Kepercayaan memberikan banyak akses pada berbagai sumber daya. Bentuk kepercayaan sebagai social capital dari wirausaha antara lain pembentukan kepercayaan terhadap konsumen, supplier, wirausaha lain, serta masyarakat sekitar usaha.

2. Jaringan sosial.

Infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jaringan-jaringan kerjasama antar manusia. Jaringan tersebut memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayaan, dan memperkuat kerjasama. Orang saling mengenal dan bertemu dengan orang lain. Mereka kemudian membangun inter-relasi yang kental, baik bersifat formal maupun informal. Jaringan-jaringan sosial yang erat akan memperkuat perasaan kerjasama para anggotanya serta manfaat-manfaat dari partisipasinya itu. Bentuk jaringan sosial sebagai social capital dari wirausaha antara lain pembentukan kerja sama dengan wirausaha lain, organisasi lain, dan dinas terkait serta kelangsungan hubungan dengan kenalan, teman dan keluarga yang dapat memberikan manfaat.

3. Norma.

Norma-norma sosial sangat berperan dalam menciptakan dan mempertahankan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Selanjutnya norma-norma sosial juga sangat berperan dalam mengontrol bentuk-bentuk perilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Bentuk norma sebagai social capital dari wirausaha ialah tidak melakukan tindakan yang merugikan berbagai pihak dalam menjalankan usaha.

Salah satu wirausaha yang memanfaatkan social capital dalam berwirausaha yaitu Adanu Prasetyo pemilik Kopi Tuku. Tak sedikit kedai kopi yang menghiasi kedua sisi jalanan sepanjang kawasan Cipete Raya, Jakarta Selatan. Semua kedai kopi di kawasan itu menyajikan sajian minum kopi dengan konsep yang hampir sama. Tetapi berbeda dengan kedai kopi yang bernama Kopi Tuku ini. Kopi Tuku pun tidak hanya menyajikan kopi tapi mengajak masyarakat turut terlibat dalam mendalami cara membuat kopi. "Kopi kita sudah kerja sama dengan petani kopi dari berbagai daerah. Tujuannya selain melestarikan para petani kopi juga mengedukasi masyarakat dengan minum kopi asli dengan harga ga semahal cafe," ujar Chandra selaku marketing Kopi Tuku (TribunJakarta.com, 2018).

Dalam meracik kopi yang nikmat, Tyo menerima masukan para pencinta kopi sehingga dia pun membuat sesuai keinginan pelanggan. Kopi berselera massal yang dibanderol Rp18 ribu ini habis sekitar 1000 gelas per hari di setiap gerainya. Bisnis kopi yang pernah dicicipi oleh Presiden Joko Widodo ini sekarang telah memiliki 4 cabang di mana satu gerainya khusus online. Selain menjaga kualitas produk, untuk bertahan dalam bisnisnya Tyo juga menjalin hubungan baik dengan para konsumen dan kompetitornya. "Seperti saat ada awarding beberapa waktu lalu kita tetap saling dukung dan maintenance komunikasi satu sama lain," ujar Tyo. Hingga saat ini, kedua tersebut selalu dipenuhi pelanggan. Bahkan omzet yang didapatkan selama sebulan pun terbilang fantastis, yakni mencapai ratusan juta per bulan (Hasibuan, 2018).

Penting bagi wirausaha untuk memiliki social capital yang tinggi, yaitu membangun hubungan sosial agar muncul kepercayaan dan jaringan sosial (kerja sama) dengan wirausaha lain sehingga usaha tersebut terus berkembang dan sukses. Baker (dalam Baum, Frese dan Baron, 2007) menyebutkan bahwa social capital mengacu pada sumber daya yang dapat diakses dan digunakan melalui hubungan. Stok sumber daya tersebut terdiri dari informasi, ide, petunjuk, peluang bisnis, modal finansial, kekuasaan, dukungan emosional, kepercayaan, dan kerja sama.