25 Hal ini tidak dikatakan oleh orang cerdas

Pernahkah kamu menyesal dengan ucapanmu sendiri? Terkadang kita terlambat menyadari bahwa ucapan kita ternyata dapat melukai hati, bahkan martabat orang lain. Makna dari kata yang terucap dari mulut tak jarang membawa pengaruh yang luar biasa untuk membuatmu terlihat buruk meski kata yang kau lontarkan itu benar adanya. Kata yang sudah terlanjur terucap, tak dapat ditarik kembali. Tak peduli sebaik apapun dirimu atau sebanyak apapun prestasi kamu, your words can tell them all about you really are.

Kata yang keluar dari mulut kita akan dapat ditafsirkan dalam 4 hal, yaitu positif, negatif, netral atau tidak jelas. Orang yang cerdas dan dewasa akan menjaga ucapan mereka agar tak menuai respon aneh dan negatif.

Emotional Intelligence (EQ) merupakan salah satu jenis kecerdasan pada pola pikir manusia. Kecerdasan tak hanya selalu berdasarkan dengan hal kognitif atau IQ. EQ memiliki peran utama dalam menentukan apa yang perlu dan apa yang tidak perlu untuk dikatakan. Pada hakekatnya EQ berhubungan dengan kesadaran sosial, yakni kemampuan dalam memahami emosi dan pengalaman orang lain. EQ merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan dalam menyadari, mengendalikan, dan mengekspresikan emosi. Level EQ seseorang akan dapat dilihat dari bagaimana ucapannya diterima oleh orang lain. Apakah positif? Atau negatif?

Orang yang cerdas emosionalnya adalah orang yang bersikap dewasa. Orang yang cerdas akan hati-hati dalam bertindak dan berbicara. Nah, berikut ini adalah frasa atau ucapan yang tak seharusnya orang cerdas katakan dihadapan orang lain.

1. Ini tidak adil.

Saat hidup berjalan tak mulus, terkadang kita pernah berpikir bahwa hidup ini rasanya tak adil. Hal itu sejatinya hanya sebatas perasaan manusia saja saat sedang mengalami keputusasaan. Hidup itu nyatanya adil bagi kita yang mau berpikir dan melihat melalui berbagai sudut pandang.

Orang yang mengatakan frasa di atas menandakan bahwa seorang tersebut menginginkan hidup itu harus adil, harus sesuai dengan apa yang orang itu mau. Mengucapkan frasa ini justru akan membuatmu terlihat naif dan kurang dewasa. Memang berat rasanya jika segala hal tidak berjalan sesuai rencana. Namun cobalah untuk menahan diri dari hasrat untuk mengeluh. Orang yang cerdas justru akan bertanya-tanya di mana letak kesalahannya, sehingga nantinya mereka akan memperbaiki kesalahan tersebut demi mencegah kesalahan yang sama di waktu mendatang. Daripada menyalahkan keadaan, alangkah lebih baiknya jika kamu fokus pada masalahmu, dan pecahkan masalahnya, maka kamu akan merasa jauh lebih baik daripada hanya menyalahkan situasi. Gengsi dong kalo hidup isinya ngeluh mulu.

2. Inilah cara yang selalu aku lakukan.

Mengatakan hal tersebut ini membuatmu terlihat malas dan anti terhadap perubahan, karena kamu tidak terlihat ingin menyelesaikan suatu hal dengan caramu dan kamu terlalu terpaku pada suatu pedoman. Bagi orang yang mengatakan hal ini adalah orang yang rata-rata ingin cari aman. Berpikirlah kreatif, inovatif, dan buatlah gebrakan agar hidupmu tak terlihat gitu-gitu aja.

3. Tidak masalah.

Ketika seseorang meminta bantuan atau berterima kasih atas bantuanmu, dan kamu berkata tidak masalah kepada mereka, secara tak langsung kamu menganggap permintaan mereka adalah sebuah masalah. Hal ini akan membuat seseorang tersebut merasa bahwa permintaannya telah membebanimu, dan untuk selanjutnya dia tak akan berani untuk meminta bantuanmu kembali.

Hal lain yang dapat kamu katakan ketika ada seseorang yang meminta bantuanmu, maka jawablah dengan senang hati. Hal itu akan lebih enak diucapkan daripada frasa sebelumnya.

4. Tak apa-apa/gakpapa

Frasa ini terlihat hampir sama dengan poin ke-3, namun pada poin ini akan dibahas dalam perspektif yang lebih spesifik. Ucapan gakpapa dalam beberapa hal lain memberi kesan bahwa seolah sesuatu itu tidak memberikan pengaruh apapun untukmu, atau seolah kamu ingin mengakhiri sebuah situasi yang sebenarnya belum waktunya untuk berakhir karena kamu enggan untuk membahasnya lagi. Jadi saat kamu mengucapkan gakpapa kepada lawan bicaramu, maka akan menyebabkan situasi bimbang dan menggantung. Sebuah ucapan gakpapa menunjukkan sisi ketidakpuasan dan ketidakpastian.

Contohnya, kamu tak sengaja menubruk seseorang hingga menyebabkan orang tersebut jatuh dan cukup kesal padamu, lalu kamu meminta maaf kepadanya dan orang tersebut menjawab oke gakpapa, dan kemudian ia pergi begitu saja. Apa yang kamu rasakan? Nggantung, kan? Atau contoh lainnya, saat kamu menemukan adaseorang perempuan sedang PMSdan kebetulan lagi bete sama dunia, kemudian kamu samperin dan kamu bertanya, kamu kenapa? dan dia cuma menjawab gakpapa, apa yang kau rasakan? kesel gak sih?

Jadi cobalah untuk mengganti atau menambahkan frasa tersebut dengan bahasa yang terdengar lebih final, komunikatif, dan solutif seperti aku baik-baik saja kok, lain kali hati-hati ya atau aku gakpapa kok, tolong tinggalin aku dulu ya, aku lagi ingin sendiri. Nah kalo kayak gini kan jadi jelas, dan lebih enak didengar.

5. Saya pikir.../Ini mungkin ide yang aneh/Saya akan coba bertanya.

Frasa ini dapat mengikis kredibilitasmu. Bahkan jika kamu mengikutkan frasa ini dengan ide yang bagus, orang-orang akan menilaimu kurang percaya diri, sehingga orang yang kamu ajak bicara juga kehilangan kepercayaan terhadapmu. Jangan jadi pengriktik yang buruk, jika kamu tak percaya diri dengan apa yang kau katakan, maka orang lain juga akan melakukan hal sama, berhentilah melakukan tindakan seolah kamu tahu segalanya. Jika kamu benar-benar belum mengetahui sesuatu, maka katakanlah saya belum tahu informasi tersebut, tetapi saya akan berusaha menemukan jawabannya dan kembali kepada untuk mengatakannya

6. Ini cuman butuh waktu sebentar.

Mengatakan hal ini akan dapat meruntuhkan skill mu (jika seandainya apa yang diucapkan tidak sesuai dengan realitanya) dan memberi kesan buru-buru. Kecuali jika kamu benar-benar dapat menyelesaikan tugas dalam waktu beberapa menit saja, alangkah lebih baiknya jika kamu mengatakan bahwa pekerjaanmu akan selesai dalam waktu yang tak lama, dan jangan membuatnya terdengar bahwa tugas itu akan selesai lebih cepat dari yang sebenarnya akan selesai.

7. Akan saya coba.

Orang yang mengatakan akan saya coba secara tak langsung akan membuka kesempatan baginya untuk gagal, apapun yang akan terjadi nantinya dia akan menegaskan bahwa dia hanya sebatas mencoba. Namanya juga baru nyoba, wajarlah kalau gagal, seperti itulah gambarannya. Seperti kata berpikir, kata mencoba juga terdengar hanya bersifat sementara dan memberi kesan bahwa kamu kurang percaya diri akan kemampuanmu dalam melaksanakan tugas tersebut. Milikilah kemampuanmu secara penuh. Jika kamu diminta melakukan sesuatu, maka lakukanlah atau tawarkan sebuah alternatif, jangan berkata bahwa kamu akan mencobanya, karena frasa itu terdengar seperti kamu tidak akan berusaha keras untuk melakukannya.

Mencoba bukan hal yang salah, namun pada bahasan ini menjelaskan jenis percobaan dalam perspektif lain. Orang yang benar-benar berhasil mencapai tujuannya tak pernah mengatakan akan kucoba, mereka selalu mengatakan akan kulakukan atau mengatakan harus kulakukan apapun tugasnya. Seperti yang karakter Yoda katakan dalam The Empire Strikes Back, Do. Or do not. There is no try

8. Dia malas/ Dia tak mampu/ Dia payah.

Tidak ada untungnya menghina atau meremehkan teman. Jika yang kau ucapkan itu benar, semua orang juga telah mengetahuinya dan tak perlu lagi untuk diungkapkan, jika ucapanmu tidak benar, maka justru malah kamu sendiri yang terlihat payah. Akan selalu ada orang yang kurang kompeten dalam suatu hal dan setiap orang tahu itu, jika kamu tak punya kuasa untuk membuatnya berkembang atau jera, maka kamu tak berhak untuk membeberkan keburukan dia. Intinya, apapun yang kita lakukan pasti ada balasannya.

9. Itu bukan tugas saya.

Pengucapan frasa ini akan membuatmu terlihat menghindari tugas tambahan atau berusaha untuk cari aman dengan dalih bahwa kamu bukan ahli di bidangnya. Jika atasanmu memintamu untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bidangmu, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah kamu harus menyelesaikannya dengan segera. Kemudian, aturlah jadwal untuk bertemu dengan atasan dan diskusilah dengan atasanmu mengenai peranmu di sebuah perusahaan tersebut atau tentang apapun yang berhubungan dengan bidang kerjamu.

Itu akan lebih membuatmu tidak terlihat remeh di mata atasan. Dengan diskusi itu akan mungkin mengembangkan pemahaman atasanmu secara lebih rinci tentang hal yang seharusnya dan tidak seharusnya kamu lakukan, jadi nantinya atasanmu akan memberikan wewenangnya sesuai dengan bidangmu

10. Itu bukan salahku.

Bukan ide baik jika kita saling menyalahkan, jadilah pribadi yang bertanggungjawab. Jika kamu merasa salah, maka akuilah. Jika tidak, maka berikan argumen tanpa memihak manapun mengenai apa yang terjadi, cocokkan dengan faktanya, dan biarkan orang lain menarik kesimpulannya sendiri tentang siapa yang sebenarnya salah dalam kasus ini. Apabila terjadi sebuah kesalahan, semua yang terlibat harus sama-sama mempertanggungjawabkan kekeliruannya. Ketika kamu menyalahkan seseorang di depan orang lain, maka mereka akan menilaimu sebagai orang yang kurang bertanggungjawab. Hal itu juga akan membuat orang lain nervous, tidak mau lagi bekerja denganmu, dan akan langsung menyalahkanmu jika sesuatu tidak berjalan dengan baik.

11. Aku tak bisa/ saya menyerah.

Kita semua sebenarnya merasa kesal jika orang lain mengucapkan hal ini saat diminta untuk melakukan sesuatu. Mengatakan hal ini menandakan bahwa dia tak ingin melakukan sesuatu karena tak mampu. Jika kamu sungguh-sungguh tak bisa melakukan suatu hal yang orang lain tawarkan karena kurangnya skill yang kamu miliki, setidaknya kamu dapat menawarkan alternatif lain sesuai dengan skill kamu. Ingatlah bahwa kamu itu jauh lebih kuat, lebih pintar dan lebih mampu daripada yang kamu pikirkan. Tak ada suatu hal yang tak bisa kamu hadapi, maka berpikirlah aku pasti bisa.

12. Aku benci pekerjaan ini.

Ucapan ini mengindikasikan bahwa kamu kurang bersyukur dengan apa yang kamu jalankan. Mengucapkan frasa ini akan membuatmu dicap sebagai orang yang negatif dan akan menurunkan moral tim kerjamu. Bersyukurlah dengan apa yang kamu kerjakan saat ini, karena banyak di luar sana yang menginginkan posisimu saat ini.

13. Kamu terlihat.

Kita tak selalu tahu apa saja yang orang lain lakukan di luar perhatian kita. Ucapan kamu terlihat ini/kamu terlihat itu di depan umum akan membuat masalah yang ia alami seolah terekspos keluar dan berujung pada timbulnya pertanyaan baru yang justru akan semakin mengekspos masalah orang tersebut. Niatnya sih baik sebagai bentuk empati, untuk beberapa orang mungkin tak keberatan jika ia menceritakan masalahnya kepada orang lain, namun bukan berarti semua orang suka jika masalahnya terekspos keluar. Cobalah untuk mengubah ucapan tersebut dengan apakah semuanya baik-baik saja?, jadi ucapan ini akan lebih memberi kesan peduli tentang apa yang terjadi tanpa sedikitpun menyinggungnya.

14. Pernyataan yang menyinggung suatu kepemilikan yang mengarah pada kesenjangan.

Contohnya, sebagai seorang perempuan, kamu cukup kuat untuk mengangkat galon air tersebut, maksud dari kalimat tadi adalah sebagai perempuan -yang umumnya dianggap lemah fisiknya- dia dinilai cukup kuat untuk mengangkat beban berat. Atau contoh lainnya kamu terlihat cantik untuk usiamu saat ini, maksudnya adalah dia terlihat cantik untuk rata-rata orang seusianya yang umumnya usia tua dianggap tidak lagi memilki penampilan yang oke.

Bagi yang cukup aware dengan kesenjangan tersebut, maka frasa di atas akan dapat menyinggung perasaan lawan bicaranya. Bagaimana perasaanmu jika seseorang berkata kamu kelihatan lebih pintar daripada biasanya kepada dirimu? Tersinggung, kan? Jadi alangkah akan lebih baik jika kita apresiasi keadaan mereka tanpa perlu tambahan embel-embel yang mungkin akan menyinggung lawan bicara.

15. Seperti yang kukatakan sebelumnya/ Aku sudah bilang padamu jika.

Secara tak langsung, ucapan ini mengatakan bahwa kamu enggan untuk mengulang kembali hal yang telah diterangkan, dan semacam pembuktian bahwa kamu itu lebih baik daripada yang lain. Hanya ucapkanlah apa yang pantas untuk diucapkan dan coba jelaskan ulang jika kebetulan mereka lupa. Ucapan ini lebih mengarah pada sifat yang kekanak-kanakan.

Kesal gak sih jika kamu mendengar kan udah aku bilang kalo bakso itu bulat bukan datar atau tuh kan bener apa kataku kalo bakso itu bulat". Kalau saya sih kezell. Maka dari itu, cobalah ganti ucapan di atas dengan jadi penjelasannya adalah bakso itu bulat, bukan datar atau ucapan serupa versi kamu. Terdengar lebih merangkul bukan?

16. Kamu selalu seperti ini/ Kamu tak pernah seperti itu.

Semua orang punya hak dan kewajiban masing-masing dalam hidupnya, jadi jangan pernah menuntut orang lain untuk selalu mengerti kamu. Ucapan tersebut adalah sebuah ungkapan yang mengarah pada ketidaktulusan, ketidakjujuran dan terlalu mendramatisir. Seringnya, ucapan ini dilontarkan ketika kamu marah dan dengan tujuan untuk menghina, menyindir, membela diri atau menyakiti hati orang lain. Cobalah untuk menanyakan alasan mengapa ia melakukan hal tersebut dan berilah solusi untuk membantunya berubah untuk tidak mengulanginya lagi.

17. Semoga beruntung.

Ternyata frasa ini perlu dihindari. Ucapan semoga beruntung jika ditilik lebih dalam maknanya, seolah kita hanya mengharapkan dia untuk beruntung bukan menang, kata menang di sini sifatnya mutlak, sedangkan kata beruntung sifatnya relatif dan multi-makna.

Pernahkah kamu menemukan ada orang yang menunjukkan bakat dia saat memenangkan sebuah lotre? Tidak ada kan, tidak ada bakat seperti itu didunia ini, itulah definisi beruntung. Beruntung itu seperti sebuah keajaiban yang sama sekali tidak terduga, tak mengenal waktu, tak mengenal tempat, tak mengenal orang dan benar-benar membawa untung.

Daripada mengucapkan semoga beruntung akan lebih baik jika kita mengucapkan selamat berjuang, semoga menang, go get gold atau ucapan serupa versi kamu.

18. Aku seperti orang pintar/ Aku adalah orang pintar.

Saat orang mengatakannya bahwa dirinya itu pintar, maka sebenarnya dia itu kurang percaya diri, merasa tak cukup berilmu, dan cenderung mencari validasi kepada orang lain. Istilahnya, air beriak tanda tak dalam. Orang yang benar-benar cerdas tidak akan mengucapkan hal tersebut, dengan sendirinya orang lainlah yang akan mengakui bahwa dia adalah cerdas. Sebagaimana jawaban Stephen Hawking seorang fisikawan dunia yang sangat cerdas- saat ditanya oleh Presiden Trump tentang IQ, Saya tak tahu berapa IQ saya, orang yang membanggakan IQ adalah orang-orang lemah (losers).Tetap jadilah pribadi low profile, dan merendah untuk meroket.

19. Inilah yang selalu saya..

Kita hidup di zaman teknologi yang terus berkembang seolah selalu haus akan inovasi. Dunia ini selalu meng-upgrade diri ke arah yang lebih mutakhir. Mengucapkan frasa tersebut menunjukkan bahwa kamu cenderung tidak suka perubahan dan tak ingin berusaha untuk mempelajari hal baru. Hal ini bukan berarti kita diminta untuk selalu mengubah prinsip hidup, semua orang sangat berhak membangun prinsip masing-masing namun jangan sampai prinsipmu membuatmu kaku dan menutup diri terhadap perubahan, karena dunia tak pernah berhenti berputar.

Orang yang cerdas akan suka terhadap perubahan, berdamailah dengan perubahan maka kamu akan mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan mudah, karena pada dasarnya suatu perubahan itu berorientasi pada kemudahan.

20. Tak ada satupun orang yang melakukan hal itu, jadi saya juga tak akan melakukannya.

Orang yang berpikiran seperti ini biasanya anti terhadap perubahan. Orang yang cerdas tak akan mengikuti status quo, dan tak akan mundur dari tantangan (kecuali tantangan itu konyol dan tak ada gunanya). Sebagai contoh, jika guru memberikan pertanyaan/tugas yang sulit dan tak ada satupun yang mau menerimanya, maka orang yang paling cerdas akan menerima dan berusaha menjawab tantangan tersebut. Jadi orang yang berani menerima tantangan akan memiliki skill baru dan menjadi lebih tahan banting.

21. Aku tidak peduli/ terserah.

Orang yang mengatakan hal ini cenderung apatis dan tak acuh dengan apa yang sedang terjadi. Semua orang memang memiliki hak untuk berpikir masa bodo terhadap beberapa hal, namun orang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan peduli pada apa yang umumnya orang lain tak pedulikan, sebagai bentuk empati mereka terhadap sang pemilik masalah dan berusaha membantu memecahkan masalahnya.

22. apa adanya.

Sebagaimana kita ketahui frasa ini bisa merujuk pada ajakan untuk mensyukuri segala yang kita punya, namun bukan ini yang menjadi fokus bahasan kenapa orang cerdas tak akan mengatakan hal ini.

Ucapan ini dapat juga diartikan sebagai Aku tak tahu lagi harus berbuat apa atau tak ada hal lain lagi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi ini. Hellaw, itu artinya kamu menyerah sama kehidupan dan terlalu pasrah dengan keadaan. Janganlah kamu pasrah dengan kehidupan, pasrahlah hanya kepada Sang Pemberi Kehidupan.

Sebenarnya jauh dilubuk hati yang paling dalam, mengatakan apa adanya adalah ekspresi ketidakpuasan akan suatu hal. Jika kamu belum puas akan sebuah situasi, maka perbaikilah situasi itu, buatlah menjadi lebih baik. Orang yang cerdas tak akan mudah puas dengan keadaan. Coba bayangkan jika Thomas Alva Edison mengatakan Ah sudahlah biarkan ini berjalan apa adanya, maka dunia akan selamanya tetap gelap, tak akan tercipta sebuah lampu. Kan gak lucu.

23. Aku tidak diminta untuk melakukannya.

Orang cerdas tak akan menunggu untuk diperintah karena rata-rata mereka adalah orang yang inisiatif, intuitif dan selalu memperhatikan keadaan. Maka dengan inisiatifnya mereka akan berusaha maju ke depan dan tak terlalu terpaku pada aturan, selama hal itu tidak merugikan.

24. Saya bersedia membayar.

Dalam suatu negosiasi, orang yang cerdas tidak akan melontarkan ucapan ini tanpa berpikir terlebih dahulu. Jika kita langsung menyanggupi sesuatu tanpa mengetahui seluk beluk keadaan, kitalah yang akan rugi sendiri nantinya.

Misalnya ada sebuah lelang barang langka, kamu silau dengan barangnya dan sangat menginginkannya, lalu tanpa pikir panjang dan tanpa memahami seluruh keadaan barang yang dilelang, kamu justru langsung menawarkan harga yang tinggi agar pihak lain tak mampu menandingi, katakanlah harga yang kau tawarkan sebesar 100 juta, padahal harga aslinya hanya sebesar 50 juta, siapa yang rugi?

Orang yang cerdas akan tetap diam hingga tepat waktunya bagi mereka untuk mulai angkat suara.

25. Ini harus sempurna.

Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, sekeras apapun usahamu tak akan mungkin menghasilkan karya yang sempurna, orang yang cerdas tahu itu. Mereka akan berusaha keras, melakukan yang terbaik, kemudian move on. Perfeksionisme hanya akan menahan mereka untuk bergerak maju, jangan pernah buang waktu untuk membuatnya sempurna, jadi move on lah.

Tak ada maksud di sini untuk menyalahkan kaum perfeksionis, sejatinya tujuan mereka adalah mulia untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik menurut versi mereka, namun perlu sedikit penyadaran saja untuk mengurangi level kesempurnaan mereka dengan fakta bahwa sempurna itu hanya angan semata. Menyempurnakan suatu hal bukanlah sebuah hal yang salah. Menyempurnakan tak selalu berarti membuatnya sempurna. Makna menyempurnakan adalah usaha untuk membuat sesuatu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Jadi intinya, lakukanlah sesuatu sekadarnya saja, jangan terlalu apa adanya dan jangan terlalu menuntut kesempurnaan.

Itulah 25 hal yang tak pernah diucapkan oleh orang yang cerdas. Menghindari pengucapan frasa-frasa tersebut tujuannya baik martabat kita dan baik bagi perasaan lawan bicara. Mungkin ada di antara kalian yang kurang setuju dengan beberapa poin-poin diatas, sepertinya kalian harus coba membuka sisi lain yang umumnya jarang diketahui. Yuk, mulai biasakan untuk mengganti frasa di atas dengan frasa yang lebih baik, dan jadilah cerdas dalam bertutur kata. Kata-katamu menggambarkan siapa dirimu.

Pertimbangkan pilihanmu dan cerdaslah dalam bertindak.