Brilio.net - Banyak di antara kita melakukan olahraga lari untuk membakar kalori. Tapi sebanyak atau sekeras apa pun kita berolahraga lari, ternyata hasilnya tetap sama saja, badan tidak semakin kurus, justru pegal semua. Mau kalau begitu?

Dilansir brilio.net dari laman running.about.com, Rabu (13/5), berikut alasan olahraga lari yang kamu lakukan sia-sia, bagi upaya diet penurunan berat badan:

1. Makan melebihi kalori yang dibutuhkan
Olahraga lari tiap hari tapi porsi kalori yang kamu konsumsi melebihi takaran seharusnya, maka percuma saja.

Contoh perhitungan sederhananya adalah misalnya kamu berlari sekitar 15 mil (+/- 24 km) dalam seminggu, berarti kalori yang terbakar sekitar 1.500 kalori dalam seminggu (dengan asumsi kamu tidak melakukan olahraga lainnya). Nah, kalau kamu ingin mencapai sejumlah 3.500 kalori untuk menurunkan berat badan, maka kamu harus berusaha lagi membuang 2.000 kalori lagi. Tapi jika kamu makan berkalori awut-awutan, maka tak heran berat badan bukannya justru turun, melainkan melunjak.

Maka, perlu kamu perhatikan asupan kalori, baik untuk makanan berat maupun camilan. Perbanyak makan buah dan sayuran, dan hindari junk food. Ingat, perbanyak buah dan sayur!

Ketika kamu berhasil memenuhi target lari, jangan terbiasa 'mereward' dirimu dengan makan berlebihan. Lebih baik kamu ganti reward itu dengan pergi pijat atau membeli sepatu baru, atau apa pun yang bukan berupa makanan.

2. Lari tidak memenuhi standar jarak yang ditempuh
Kamu sudah olahraga lari tapi berat badan tak turun juga, itu artinya kamu bisa saja sukses kalau menambah jarak tempuh larimu. Walaupun tidak terkait secara langsung, tapi boleh dikatakan sejauh kamu berlari, sebanyak itu kalorimu akan berkurang, dan itu berarti berat badanmu bisa juga turun.

Perhitungan sederhana yang disuguhkan Weight Loss Control Registry adalah hasil penelitian pada beberapa orang yang sukses menurunkan berat badan mereka. Mereka bisa membakar 2.800 kalori pada setiap minggunya.

Mereka membakar 2.800 kalori tersebut dengan lari sejauh sekitar 28 mil per minggunya. Namun, itu bukan berarti kamu harus berlari lebih dari 20 mil per minggu untuk menurunkan berat badan, kamu tetap bisa berlari sesuai kemampuanmu dan diimbangi dengan olahraga lain. Kamu tidak perlu memforsir tenagamu. Sedikit-sedikit tapi rutin dan menjaga keseimbangan pola makan juga lebih baik.

3. Minum minuman berkalori selama lari
Permasalahan yang kerap kali muncul adalah minum minuman berkalori selama lari dengan dalih mengganti energi yang terbuang selama lari. Padahal ketika kamu lari tidak lebih dari 90 menit lamanya (lari jarak pendek), kamu tidak memerlukan minum-minuman tersebut. Kamu hanya perlu minum air putih kalau berlari jarak pendek untuk tetap terhidrasi dan merehidrasi setelah berlari. Paham?

Beda cerita kalau kamu berlari jarak panjang yang lebih lama dari 90 menit, minuman olahraga baru kamu butuhkan, misalnya Gatorade (minuman isotonik impor dari Amerika yang biasanya dikonsumsi para atlet, misalnya pebasket NBA) untuk menggantikan elektrolit.

Nah, saat kamu tidak olahraga lari, batasi pengonsumsian minuman olahraga atau isotonik ini. Karena minuman jus buah atau soda yang sering kali kamu konsumsi sudah mengandung banyak kalori, namun sayangnya tidak membuatmu kenyang. Kalau kamu mengonsumsi semuanya, diet penurunan badanmu tidak akan berhasil alias zonk!

4. Cara berlarimu tidak bervariasi
Kalau kamu selalu berlari dalam jarak yang sama dan kecepatan yang sama, tubuhmu akan beradaptasi. Sayangnya, kalau terlalu nyaman, maka tidak akan membuat banyak kemajuan. Sederhananya begini, tak jarang pelari pemula merasakan efek dari lari pada jarak dan kecepatan tertentu terhadap penurunan berat badan, namun lama-lama mereka akan luput terhadap target penurunan berat badannya dan justru mengalami peningkatan berat badan kembali.

Nah, untuk tetap konsisten menjaga hasil penurunan berat badan, maka mereka harus menambah kecepatan mereka atau menambah jarak tempuh. Namun, tentu saja secara perlahan atau sedikit demi sedikit, dan tetap menyesuaikan kemampuan diri pribadi.

Nah, perhatikan kembali olahraga larimu ya. Jangan terlalu meremehkan beberapa 'aturan', tapi juga jangan terlalu memforsir diri demi menurunkan berat badan. Yang paling penting selain berolahraga kamu juga harus makan teratur dan istirahat yang cukup. Kesehatanmu lho!