Brilio.net - Kepopuleran pulau Bali sebagai tujuan wisata dunia bukan hanya karena pesona alamnya yang indah, namun masih ada banyak hal menarik lain yang menambah popularitas pariwisata Bali di mata wisatawan. Salah satunya seperti budaya dan adat istiadat setempat serta tradisi unik yang ditawarkan. Segala sesuatu yang ada seolah saling melengkapi untuk menawarkan pengalaman menarik untuk dinikmati.

Salah satu budaya Pulau Dewata yang memiliki keunikan adalah nama orang Bali. Mayoritas mereka menggunakan nama Wayan, Made, Nyoman dan Ketut. Akan mudah mengenali apakah seseorang asli dan berasal dari Bali atau bukan hanya dengan mengandalkan namanya saja.

Lalu bagaimana sebenarnya asal-usul dan aturan tata nama tersebut? Dilansir brilio.net dari balitoursclub pada Rabu (8/2).

Arti awalan "I" dan "Ni" dalam nama orang Bali.

Asal usul nama orang Bali © 2023 brilio.net

foto: nederlandsfotomuseum.nl

Dilansir brilio.net dari researchgate, semua nama tersebut memiliki awalan seperti huruf "I" dan "Ni", dalam budaya orang Bali, "I" bermakna seorang laki-laki dan "Ni" seorang perempuan. Jadi huruf "I" sebelum nama Wayan merupakan kata sandang yang berarti laki-laki, sedangkan kata sandang penanda perempuan adalah "Ni". Adapun contohnya seperti nama I Wayan Wijaya atau Ni Wayan Wijani, penggunaan nama-nama ini disesuaikan dengan urutan kelahiran anak di Bali.

 

 

 

Macam -macam model penamaan orang di Bali.

Asal usul nama orang Bali © 2023 brilio.net

foto: spaarnestadphoto.nl

Nama Wayan.

Dalam sistem adat penamaan orang di Bali, anak pertama bernama depan Wayan. Nama Wayan berasal dari kata "wayahan" yang memiliki arti paling matang atau paling tua, Wayan memiliki beberapa sinonim yaitu Putu, Gede untuk laki-laki, dan "Luh" untuk perempuan. Misalnya I Putu Agus Mahendra, I Wayan Agus Saputra atau I Gede Agus Kartika (nama laki-laki). Kemudian bila awalan nama mengandung kata Ni, misalnya Ni Wayan Sari Dewi, Ni Putu Sri atau Ni Putu Wulandari (untuk nama perempuan).

Nama Made.

Selanjutnya, untuk anak kedua dipanggil "Made" yang berakar dari kata "Madya" yang artinya tengah. Anak kedua juga terkadang diberi nama "Kadek" yang berarti Adik, yakni adik dari anak pertama. Adapun contoh penggunaan namanya seperti I Made Yoga Saputra untuk Laki-laki dan Ni Kadek Purnami untuk Perempuan.

Nama Nyoman.

Kemudian untuk anak ketiga dipanggil "Nyoman". Nyoman berasal dari kata "Anom" yang berarti muda atau kecil. Selain Nyoman, ada nama lain yang diberikan untuk anak ketiga yaitu "Komang" yang berasal dari kata "uman" yang artinya "sisa" atau "akhir".

Nama Ketut.

Sedangkan anak untuk anak keempat diberi nama Ketut. Ketut mempunyai arti sebuah pisang kecil ujung dari sesisir pisang. Menurut orang Bali, anak keempat merupakan bonus. Nama Ketut merupakan nama paling sedikit digunakan orang Bali pada umumnya, karena anjuran dari pemerintah untuk melakukan program KB.

Beberapa orang Bali juga mengkhawatirkan akan punahnya nama Ketut karena program KB tersebut. Lalu bagaimana jika ada sebuah keluarga yang mempunyai anak lebih dari empat? Penamaan itu akan diulang ke nama pertama, maka anak kelima diberi nama Wayan, Putu, dan Gede. Sedangkan untuk nama anak yang keenam akan diberi nama Made, Kadek, dan demikian seterusnya.