Brilio.net - Tak banyak yang tahu, perusahaan terkaya di dunia sepanjang masa pernah ada di Indonesia lho. Bahkan perusahaan ini mengalahkan perusahaan besar lainnya seperti, Apple, microsoft, Alphabet, Alibaba, hingga Tesla.

Yap, Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, atau VOC) ini merupakan perusahaan dagang Belanda. VOC berdiri pada 1962, menjadi perusahaan untuk berdagang terutama rempah-rempah. Tak butuh waktu lama, VOC berhasil menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia.

Penasaran nggak sih dengan sejarah dan berapa kekayaan yang diraup VOC pada zamannya? Berikut ulasannya seperti dilansir brilio.net dari historydefined.net, Kamis (19/1).

Sejarah Perusahaan Hindia Timur Belanda

VOC perusahaan terbesar sepanjang sejarah © 2022 berbagai sumber

VOC perusahaan terbesar sepanjang sejarah
Twitter/@Harshal76035310

Perusahaan perdagangan Belanda ini didirikan pada 1962, dengan tujuan melindungi perdagangan Belanda di Samudera Hindia dan mendukung gerakan perlawanan Belanda melawan pemerintahan kolonial Spanyol. Pada abad ke-17 Perusahaan Hindia Timur Belanda berfungsi sebagai cabang penting dari kerajaan ekonomi Belanda di Hindia Timur (sekarang Indonesia), yang membantu membangun dan memperluas hingga akhirnya bubar.

Selama abad kejayaannya, VOC memiliki jangkauan internasional yang sangat besar. Kemampuannya untuk memimpin armada mampu memukul mundur serangan angkatan laut dan merebut wilayah bagi sebuah perusahaan swasta. Bahkan VOC-lah yang berhasil menelurkan konsep globalisme.

Selain itu, pada 1619, korporasi pemerintah Belanda berganti nama menjadi Jacatra Batavia (sekarang Jakarta) dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk menaklukkan Jawa dan pulau-pulau sekitarnya. Pengaruh perusahaan dalam politik dan perdagangan Jawa menjadi semakin menonjol seiring berjalannya abad ke-17.

Akan tetapi memasuki abad ke-18 perusahaan Jacatra Batavia beralih dari perusahaan maritim komersial, membuat kelompok tersebut terfokus pada produk pertanian kepulauan Indonesia. Namun, pada akhirnya perusahaan itu tutup karena terlilit hutang dan korupsi.